13

921 51 3
                                    

Changbin maupun Chaeyeon tidak langsung tidur. Chaeyeon harus membersihkan kamarnya karena kegiatan mereka sedangkan Changbin bertugas menemani Wonyoung dibawah.

Chaeyeon menatap seprei dengan bercak darah kewanitaannya. Kembali memikirkan malam itu, pikirannya benar-benar kotor. Ia menyelesaikan pekerjaannya kemudian ikut bergabung dibawah. Chaeyeon ngeliat wajah Changbin lagi dicoret-coret sama lipstik punya Chaeyeon sama lantai yang udah kena warna merah semua.

Chaeyeon mengambil tisu basah dari kamar dan kain basah dari dapur, berjalan menuju ruang keluarga. Berkacak pinggang saat Wonyoung menatapnya. Mengganti lipstik ditangan Wonyoung dengan mainan yang lain.

"Kamu mainan lipstiknya nanti kalo udah dewasa sayang." Larang Chaeyeon. Chaeyeon adalah definisi orang tua yang melarang jarang menggunakan kata 'Jangan.' toh Wonyoung ngerti langsung mainan pake mainan yang dikasih Chaeyeon.

Chaeyeon naruh kainnya dilantai mengambil beberapa tisu basah untuk membersihkan wajah Changbin. Berjongkok didepan Changbin, membersihkan wajah Changbin dengan telaten.

"Lipstik aku yang ini murah sih jadi ya gampang ngilanginnya."

"Gampang apa sih by? Ini mukaku masih merah lo." Chaeyeon ketawa ngeliat Changbin protes.

"Udah sana kamu kekamar mandi cuci muka pake sabun wajah." Perintah Chaeyeon.

Lalu membersihkan lantai kotor, setelah selesai Chaeyeon membalikan kain basahnya ke dapur. Setelahnya duduk disebelah Wonyoung.

"Ami?" Panggil Wonyoung.

"Kenapa?" Respon Chaeyeon menatap Wonyoung penasaran.

"Teka-teki dong mi." pinta Wonyoung.

"Teka-tekinya naik satu tingkat mau?" Wonyoung mengangguk antusias kemudian berjalan menuju pangkuan Chaeyeon.

"Mami punya tiga permen. Salah satu permen milik mami adalah peledak. Jika dibuka akan meledakan semuanya. Setiap permen bertuliskan 'Today' 'Tomorrow' sama 'Yesterday'. Cluenya kita bisa ngubah takdir tapi gabisa ngubah masa lalu." Jelas Chaeyeon.

"Susah amat." Protes Changbin yang denger.

"Agak susah buat Wonyoung. Lagipula gaada jangka waktu buat teka-teki ini." Jawab Chaeyeon.

"Kalo wony bisa jawab?" Tanya Wonyoung meminta jaminan.

"Hmm. Apa ya?" Chaeyeon seolah berpikir.

"Es krim Mint choco seminggu?" Tanya Wonyoung.

"Heh!" Ucap Chaeyeon dan Changbin bersamaan sedangkan Wonyoung ketawa.

"Ke toko buku ya mi?" Tanya Wonyoung sekali lagi.

"Oke kalo mami ga sibuk." Final. Seperti biasa Wonyoung seolah melupakan pertanyaannya dengan menyalakan televisi. Padahal gatau hidayah darimana dia bisa jawab pertanyaan itu.

Changbin tiduran disofa diikuti Chaeyeon dan Wonyoung tiduran didepannya. Jadi posisinya Chaeyeon ditengah jagain Wonyoung biar ga jatuh didepannya.

"Ngantuk by?" Tanya Changbin yang dijawab anggukan dari Chaeyeon.

"Pintu depan kamu kunci kan?" Tanya Chaeyeon memastikan.

"Udah sayangku." Changbin mencium pucuk kepala Chaeyeon mengelus wajahnya dari belakang.

Usapan lembut Changbin membuat Chaeyeon terhanyut. Tubuhnya yang seolah remuk perlahan mulai beristirahat sejenak, rasa lelahnya yang berkali-kali lipat dari biasanya seolah menginginkan untuk jam istirahat. Chaeyeon menemui mimpinya, ia tertidur dipelukan Changbin dan memeluk Wonyoung. Dengkuran halusnya terdengar nyenyak. Wonyoung yang sadar ibunya tidur langsung mematikan televisi, turun dari sofa lalu menggeret Changbin.

Your Warmth [Chaeyeon x Changbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang