12

14.8K 4.1K 1.3K
                                    

"Kenapa? Kaget banget ya? Hehe, maaf ya kak, gue terpaksa ngelakuin ini ke kalian semua."

Juyeon terdiam di tempatnya berdiri, begitu juga dengan Younghoon. Mereka masih tidak percaya Sunwoo meninggal di depan mata mereka sendiri, apalagi karena ditembak temannya sendiri.

"Cepet duduk, gue gak suka nunggu," perintah Hyunjoon disertai senyum manisnya, tapi senyuman itu mengandung makna dan ancaman.

"Jangan bilang, lo yang ngeracunin-"

"Iya, yang gantung ember di atas pintu toilet juga gue. Kok sampe sih? Iya dong, kan gue manjat. Makanya, berpikir jauh dong, jangan fokus ke satu hal doang."

Younghoon menelan ludahnya kasar, pandangannya mengarah ke bawah, lebih tepatnya ke tangan Juyeon yang terlihat mengeluarkan pistol dari balik jasnya.

Dia yang posisinya di depan Juyeon bergeser pelan-pelan, memberi ruang agar Juyeon bisa bertindak.

"Kenapa lo lakuin ini?" Tanya Juyeon pura-pura bersikap biasa saja.

"Lo inget tragedi kapal lima tahun yang lalu? Orang tua gue ada disana, dan lo dengan bodohnya ledakin kapal itu dan bikin orang tua gue meninggal! Tujuan gue disini adalah, supaya lo ngerasain apa yang orang tua gue rasain, termasuk kalian semua."

Hyunjoon menodongkan pistolnya ke depan, bersiap membidik Juyeon.

"Younghoon, minggir!"



DOR!



DOR!



Nyaris saja! Juyeon membidik tangan Hyunjoon agar pistol digenggaman orang itu terlepas. Tapi rupanya Hyunjoon cukup pandai menggunakan pistol.

Younghoon sendiri yang didorong Juyeon sampai jatuh terlentang di kursi masih syok. Baru saja dia hendak berdiri, dia menunduk lagi ketika sebuah peluru tiba-tiba lewat di atasnya, nyaris melubangi kepalanya.

"Letakin senjata lo, Kak Juyeon. Lo mau semua penumpang disini mati gara-gara lo?" Ancam Hyunjoon tak main-main.

Sial, sekarang Juyeon harus apa?





















































Hyunjae kaget mendengar suara tembakan, Eric dan penumpang lainnya ikutan kaget. Buru-buru dia menuju kelas ekonomi dan membuka tirai lebar-lebar. Lalu terlihat jelaslah Hyunjoon dan Juyeon yang tengah beradu tembak di belakang sana.

Dia melangkah mundur, ini benar-benar gawat!

"Semua penumpang diharap menjauhi lokasi!" Serunya keras pada penumpang di dekatnya.

Kemudian, dia berbalik badan menuju ke kursi Eric untuk memberi tahu apa yang terjadi.

"Lo gak perlu ngelacak lagi nomor itu lagi, Ric. Pelakunya Hyunjoon!"

Eric segera menutup laptopnya dengan santai. "Terus?"

"Lo berhenti lacak nomor itu dan duduk disini, jangan kemana-mana."

"Yah, gimana ya. Gue kepo banget, gue kesana ya."

"Gak boleh! Nanti lo celaka gimana?!"

"Semua penumpang disini bakal celaka, Kak Hyunjae. Entah mereka cuma duduk diam ikutin perintah lo atau bantu Kak Juyeon ngelawan Hyunjoon."

"Aduh, gue harus bilang apa lagi ke lo! Lo bisa celaka, udah diem aja disini!" Seru Hyunjae terpancing emosi.

"Tapi maaf kak, lo yang bakal celaka sekarang." Tepat setelah itu, Eric menendang Hyunjae untuk mundur sampai membentur kursi di belakangnya.

Hyunjae terbelalak melihat Eric dengan santainya mengeluarkan sebuah pistol dari dalam tasnya. Suasana menjadi heboh, para penumpang mulai ketakutan.

"Haha, semua orang disini gampang banget dibodohi," tawa Eric. "Jadi Kak Hyunjae, sekarang duduk di kursi dengan tenang dan jangan kemana-mana."

Mau tak mau Hyunjae bangun dan melawan. Tapi Eric lebih unggul karena memiliki pistol.

Alhasil, suara tembakan kembali terdengar. Dan Hyunjae sontak terdiam, dengan tangan memegangi perut bagian kirinya yang mengeluarkan darah.

























Selamat hari raya idul fitri-!
Minal aidzin walfaizin
Mohon maaf lahir dan batin

Aku minta maaf kalau ada salah
sana kalian, gak sengaja
menyinggung/ menyakiti perasaan
kalian

Selamat lebaran semua

Reveal | The Boyz ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang