Misteri Sapu Tangan

40 13 6
                                    

Dear Keira,

Gunakanlah hatimu untuk berbicara dengan matanya.
Karena hati dan mata terlalu sulit untuk berdusta.
Agar kau tahu mana cinta yang tulus, mana cinta yang rakus.

_________________________________________________

Hari ini Keira kembali memutuskan untuk menginap di rumah Salsa karena banyak sekali barang yang harus di siapkan untuk mulai proses belajar di sekolah nya.

Elang menghentikan motornya di halaman rumah Salsa.

"Ra,kakak pulang dulu,kalo butuh apa-apa langsung chat kakak aja",pamit Elang.

"Iya kak"

"Sa,jagain adek gue yang bandelnya naudzubillah ini ya,kalo ga nurut tinggal buang aja ke kali belakang rumah lo"

"Siap kak Elang",Salsa mengacung kan jempolnya pertanda setuju.

Elang pun langsung meninggalkan Keira dan Salsa,mereka pun langsung masuk kedalam rumah.

"Ibuk mana Pon?"

"Kagak dirumah Ra,lagi nanem padi di sawah"

"Oh".

Beberapa menit terjadi keheningan antara keduanya karena sibuk sendiri memainkan ponsel hingga pada akhirnya ponsel Keira lowbet.

"Pon gue mau cerita"

"Apa?", Salsa melirik Keira sekejap dan langsung menatap ponsel miliknya.

"Isss dengerin gue nih mau cerita ponnn",Keira mengambil ponsel Salsa dan menaruh nya di atas lemari.

"Isss mentang-mentang gw pendek main bullying gw aja lu! Apaan?"

"Hehe,mmm lu masih inget cowo yang nyelametin gue di gedung itu?"

"Masih,kenapa emangnya?"

"ternyata satu sekolah sama kita"

"Hahh? Serius lu? Yang mana orang nya? Kok gue kagak tau?"

"Ya gue ketemu dia pas lu udah dijemput sama kak Dimas,dan yang lebih parah lagi dia jadiin gue babu pon",Keira bercerita dengan raut wajah sedih.

"Babu???gilak tuh orang berani-beraninya sama sahabat gue! Emang ada masalah apa nyampe lu dijadiin babu sama dia?"

"Mmm masalahnya...." Keira pun menceritakan dari awal sampai akhir pertemuan nya dengan Devan.

"Gitu pon, menurut lu gimana?"

"Ya salah lu juga sih Ra,tapi gue tetep kagak terima kalo elu dijadiin babu sama dia! Kok lu mau sih???" Tanya Salsa dengan sedikit membentak.

"Ya gimana lagi pon? Dia anaknya ketua yayasan dan kalo gue gamau lakuin apa yang dia mau gue bisa di keluarin dari sekolah,lu tau sendiri kan gimana susahnya gue mau lanjutin sekolah gue?"

"Hmm iya juga sih Ra,yaudah lah semangat toh ini juga salah lu. Yang penting jangan sampe kelewat batas aja, gue yakin hal kecil kek gini elu mah pasti kuat!, ujar Salsa sembari menepuk pundak Keira.

"Makasih ya pon"

"Eh bentar-bentar,anak pemilik Yayasan lu bilang?"

"Iya, udahlah gausah dibahas! ada satu hal lagi yang mau gue tanyain", Keira menundukkan wajahnya.

"Kenapa lagi? Kok muka lu sedih gitu? Lu disiksa lagi sama nyokap bokap lu?"

"sebenernya gue malu pon mau nanya", lirih Keira.

Dear KeiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang