4 - ARDHAN

1.4K 535 297
                                    

Revisi 19 okt
Semoga suka ya versi barunya

(REV 2 [19/10/24])

HAPPY READING 🥂

Rain, Stefy dan Andra masih berada di kantin, mereka tengah membicarakan film yang baru saja tayang di bioskop dua hari lalu. Sesekali mereka tertawa karena alur lucu di film itu yang di ceritakan oleh Stefy.

Suasana kantin berubah tatkala tempat tersebut didatangi oleh tiga lelaki, salah satu diantara mereka adalah orang yang Rain sebut 'cakep' di tengah lapang.

"Itu cowoknya Ndra, yang Rain sebut cakep." Stefy menepuk-nepuk lengan Andra, seraya menunjuk-nunjuk.

Lelaki yang sempat terlihat tatto sayap burung di dadanya itu, cukup menjadi pusat perhatian. Gaya berjalan yang petatantang-petenteng juga ekspresi wajah yang terbilang tengil membuat mata beberapa orang tertuju padanya.

"Nichol?"

Lelaki itu, plus dengan dua orang temannya duduk di salah satu meja kosong yang tak terlalu jauh dari milik Rain. Mata beberapa orang masih tertarik untuk mengamati mereka, sembari merapikan penampilan agar menarik perhatian.

"Kenapa Ndra? Dia temen lo?" tanya Stefy.

"Dia.. adik gue." jawab Andra, membuat Rain dan Stefy saling bertukar pandang.

"Adik? Adik.. dari keluarga yang adopsi lo?" Stefy bertanya dengan hati-hati.

Andra mengangguk kecil, "Iya."

Suasana kantin kembali berubah. Perhatian siswa teralihkan tatkala seorang gadis menghampiri meja yang Rain dengan kedua temannya duduki.

Entah apa yang jadi masalah, namun tanpa sopan santun dan tak tahu malu gadis itu duduk di atas meja seraya melipatkan tangannya di depan dada.

"Girls, ada yang berani duduk di tempat kita nih."

Poppy. Anak pindahan ketika mereka berada di tingkat 2. Menurut rumor yang beredar, ia adalah anggota geng bernama Ser Temido.

Beberapa gosip tersebar, jika Poppy di pindahkan karena melakukan intimidasi dan penyerangan pada teman sekelas serta anak sekolah lain.

Ser Temido yang berisi 23 orang ini juga sempat berulah dengan melakukan tawuran. Beberapa dari anggota mereka bahkan pernah membuat seantero Jakarta gempar.

"Gak tau malu emang." Lea, salah satu temannya menyahut.

BRUK...

"Gak malu lo duduk di tempat gue?"

Gebrakan meja yang cukup keras, berhasil membuat seluruh penghuni kantin menoleh.

Rain yang ketika itu tengah duduk santai sembari mengaduk minuman teh nya, seketika mendongakkan kepala sambil menaikkan alis.

"Kenapa?"

"Berani banget lo dudukin meja gue! Pergi lo dari sini." usir Poppy seraya menunjuk ke sembarang arah.

"Idih, gila lo ngaku-ngaku. Meja punya kantin juga." balas Rain kembali mengaduk minuman miliknya yang hanya tersisa es batu.

"Tapi gue sering duduk di sini, jadi ini punya gue dong!" ujar Poppy seraya mengibaskan rambut.

"Dih, kocak! Semua orang bebas mau duduk di mana aja! Lagian ini bukan kantin punya lo." timpal Rain, gadis tersebut menyimpan gelas dengan jarak cukup jauh darinya.

"Tau tuh, si paling ngaku-ngaku." sahut Stefy.

"Ikut campur aja lo!" satu diantara dua teman Poppy mendorong bahu Stefy pelan.

NICHOL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang