Happy Reading...
____________________________________
Brak.
Uhuk.. Uhuk..
Gebrakan meja yang kemudian disusul oleh suara batuk Alea.
"Lapar mba." Itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan yang di lontarkan Keenan atau si penggebrak meja.
Alea tidak menjawab ia hanya diam meminum sambil melirik kesal kearah si penggebrak meja tadi.
Keenan menarik bangku kosong yang ada di sebelah meja tempat Alea makan.
Menempatkannya disisi Alea dan di rangkulnya bahu Alea seolah kejadian tadi bukan apa-apa baginya.
Selesai dengan minumnya, Alea mendelik tak suka kearah Keenan yang seenak udel mengejutkannya dan sekarang malah merangkulnya so akrab.
Sedangkan Keenan masa bodo di tatap seperti itu oleh Alea yang penting gue udah dekat Alea pikirnya.
"Ken lo mau disini atau ikut kita?" Mendengar itu Keenan menoleh kebelakang.
"Kalian aja gue disini." Bima pun melangkah pergi bersama Reyhan, meninggalkan Keenan dengan kesal. Gimana gak kesal coba mereka tadi dari kelas bertiga lalu Keenan ingin ke toilet dan itu harus di tunggu oleh kedua sahabatnya. Eh sekarang dengan gak tau dirinya ia malah asik gangguin Alea sedangkan mereka? Malah gak di anggap. Sakit coy!
"Lo ngapain sih disini? Bukannya ikut sana sama teman lo itu." Agatha kesal sendiri jadinya, melihat Keenan duduk di tempat yang ia tempati bersama tiga sahabatnya.
Sedangkan Alea? Ia masih masa bodo amat dengan kehadiran Keenan, apalagi sekarang Keenan malah asik memainkan rambut Alea yang tergerai.
Keenan menghentikan aktivitasnya kemudian menjawab perkataan tak suka dari Agatha. "Ko lo sewot? Alea aja diem yang gua disini." Mendengar itu Alea mendengus sebal.
"Kenapa lo gak suka gue deket sama Alea, huh?" Lanjutnya, sekarang tangannya ia taruh diatas meja. Tangan kanan ia gunakan untuk menyangga dagu dan tangan kiri ia gunakan untuk menggenggam jemari Alea yang berada diatas paha cewek itu, tepatnya dibawah meja.
"Iya emang kenapa gue gak suka lo ganggu Alea hah? Lo itu kayak hama tau gak." Dengan emosi Agatha sampai menunjuk-nunjuk kearah Keenan.
Sementara Keenan menanggapinya dengan santai, menganggukkan kepalanya "Gue tau kok hama. Yang pentingkan Alea gak terganggu dengan gue ada disini." Keenan menoleh pada Alea, "Lo gak terganggu kan gue disini?" Lanjutnya.
Yang di balas hanya dengan gumaman oleh Alea. Mendengar itu Keenan tersenyum senang dan mengeratkan genggaman tangannya.
Agatha mendengus mendengar gumaman Alea, sudahlah bodo amat pikirnya.
Alea yang di perlakukan seperti itu oleh Keenan hanya diam tak membalas genggaman tangan Keenan.
Jessica dan Gita pun hanya memperhatikan interaksi mereka bertiga di hadapannya.
Mengabaikan ketiga cewek yang ada di meja itu, ia tersenyum sendiri memandang wajah Alea yang sangat jutek menurutnya. Tak pernah senyum--terkecuali bersama ketiga sahabatnya atau ada yang menyapanya, kalo diajak ngobrol olehnya pasti hanya akan mendapatkan delikan sebal dari Alea.
Entah, Keenan juga tak tau sejak kapan ia bisa sedekat ini dengan Alea?
Padahal ia sudah satu kelas dengan Alea sejak menginjak bangku SMA, tapi ia tak pernah merasa sedekat ini dengan Alea.

KAMU SEDANG MEMBACA
Teluk Alaska [On Going]
Teen Fiction[VOTE SEBELUM MEMBACA] [On Going] "Lo tau kenapa kita dipertemukan?" "Kenapa?" "Karena tuhan pengen tau, kita lebih memilih umatnya atau penciptanya." -Alea Cassandra -Keenan Kavindra ****** PS:Cerita ini murni dari hasil mikir aku sendiri. Mohon ma...