Saat Sang Malaikat jatuh cinta dengan seorang Iblis.
Saat Sang Malaikat rela berjalan di jalan penuh darah demi bersama dengan Sang Iblis.
Dan saat Sang Malaikat sudah terlalu lelah untuk bersamanya lagi.
...
Melodi biola memenuhi gudang kecil yang sekarang ternodai cipratan darah itu. Jeonghan memainkan biolanya sambil menginjak tubuh korban-korbannya. Melompat dari satu tubuh ke tubuh lain dengan anggun sesuai dengan alunan biolanya.
Para korban yang sekarat hanya bisa terdiam menunggu kematiannya menjemput, tapi tentu saja Jeonghan taakan membiarkan kematian mereka semudah itu. Jeonghan menginjak tubuh mereka di ujung belati yang ia tancapkan sebelumnya, menekannya lebih dalam.
Jeonghan berhenti melompat saat ia mendengar dering pesan masuk. Ia berhenti di salah satu tubuh korbannya dan menginjaknya dengan kedua kakinya, satu di belati dan satu lagi di wajahnya.
Jeonghan menghentikan permainan biolanya lalu mengeluarkan ponselnya. Di sana tertera satu pesan berbunyi, 'Tuan besar ingin Tuan muda menyelesaikannya dengan cepat.'
"Ah, sial! Padahal aku masih ingin bermain bersama kalian. Huft," ucapnya sambil menghentak-hentakkan kakinya lucu. Tidak lucu bagi korban yang terinjak di bawahnya, tentu saja.
"Adios, sayang! Titipkan salamku kepada hades!" Ucap Jeonghan sambil berjalan pergi dan melambaikan tangannya.
---
RED MOON COMPANY
Setelah Jeonghan mengganti tuxedonya, ia langsung menuju ruangan Seungcheol (yang juga ruangannya). Di depan ruangannya, ia melihat seorang lelaki sedang duduk di kursi tunggu sambil memainkan ponselnya.
Jeonghan's POV
"Kenapa ada anak smp di sini?" batinku. Aku melewatinya dan berjalan menuju ruanganku. Sial, ia menatapku sekarang. Mungkin ia anak dari tamu Seungcheol. Aku mengabaikan tatapannya dan langsung masuk ke dalam.
"Siapa yang membawa bocah di depan? Bocah SMP itu menatapku seperti aku sudah menghamilinya saja," ujarku segera setelah memasuki ruangan.
Kulihat Seungcheol sedang ada duduk di hadapan seseorang. Tamu Seungcheol memunggungiku pada awalnya, jadi aku tidak mengenalinya. Tapi setelah ia memutar badannya..
"OFF!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perkenalkan, ia Off Jumpol, ia teman lamaku di SMA. Ia adalah siswa pertukaran pelajar dari Thailand selama satu semester di sekolah kami. Ia dekat dengan Seungcheol. Satu-satunya orang yang dekat dengan Seungcheol di sekolah itu, tentu saja selain aku.
Aku melayangkan tos kilat padanya.
"Yow. Jeonghan, lama tak bertemu. Dari mana saja kau? Kau telat sekitar 10 menit, Pangeran," ujarnya sambil membalas tosku.
"Membereskan hama liar, biasa."
Ia terkekeh sebentar sebelum mengalihkan pandangannya ke Seungcheol. "Kau masih menggunakan cara itu?"
