(🎈) delapan

890 170 62
                                    

aku skip part kemahnya ya, aku mentok:")










beberapa hari setelah kemah, taeyoung sama seongmin jarang ketemuan. gara-gara itu seongmin jadi kepikiran mulu sama taeyoung. kaya lagi belajar, terus keingetan taeyoung, terus senyam-senyum sendiri. berakhir di geplak sama dohyon.

dari sana, seongmin memutuskan buat jadi secret admirernya cowo bermarga kim itu. tapi sebelumnya, dia mau tanya-tanyain dulu taeyoung kemana.

jadilah seongmin jalan-jalan lewat depan kelas taeyoung. sekalian ngintip ngintip nyariin anak itu.











bruk!









"eh, maaf—"

"seongmin? cari siapa?"

eh, mampus.

"e-eh t-taeyoung. a-anu, nyari t-temen."

cowo yang lagi ngobrol sama temen-temennya itu mutusin buat balik badan—biar lebih jelas liat seongminnya.

"temen? siapa temennya? mau aku panggilin?"

seongmin ngegeleng, tangannya dia bentuk huruf x. masih berusaha santai dengan mukanya yang udah merah gitu.

"e-engga, ga-gausah.. u-udah ya, a-aku duluan!"

seongmin mau lari, tapi tangannya ditahan sama taeyoung.























































"mau nyari temen, apa nyari aku?"











'dua-duanya, tapi udah ketemu kamu—gajadi'

seongmin narik paksa tangannya terus kabur, balik ke kelasnya. taeyoung yang masih diem di tempat garuk-garuk kepala, habis itu geleng-geleng. balik lagi ngobrol sama temen-temennya.

"pacarmu?"
tanya salah satu temennya—song minjae.

"hah? engga. temen kemah kemaren.."
kata taeyoung sambil ngusap tengkuknya.

"lucu ya, hehe..."
itu yang nyaut temennya yang satu lagi—no huijun.

"hm, udah ah. aku ke kelas duluan."

taeyoung ninggalin temen-temennya itu, sementara dua orang tadi cuma geleng-geleng kepala.

"kita celenj jae, kira-kira taeyoung bakal jadian ga sama anak itu?"

"yaiyalah."

"ya sama aku juga mikirnya gitu, hehe."

minjae ngegeplak kepala huijun.

"wes, santui."

"kamu ngeselin, udahlah aku masuk aja."

minjae ninggalin huijun sendirian di koridor kelasnya. anak itu melongo.











"salah ya aku?"

.

sementara itu, disisi lain seongmin udah teriak teriak. gigitin dasinya. dohyon disebelahnya jijik gara-gara dasinya seongmin udah jigong semua.

"dohyooon, aaaaaaaak..."

seongmin goyang-goyangin badannya dohyon. ngebuat anak gembul itu otomatis kaku di tempat.

"kenapa si, kenapa? udah tiba-tiba teriak, masuk masuk gigitin dasi. kenapa sii?"

seongmin ngelepas badannya dohyon. narik napas pelan, nyisir rambutnya kebelakang pake tangan.

dohyon baru mau gerak udah digoyang-goyang sama seongmin lagi.

"apalagi subhanallah, gausah nyiksa aku juga."

"yaudah maaf."

"ayo, bilang aja. kamu kenapa?"











"aku ketemu taeyoung."

dohyon noleh.

"PFFFFTTT, WOWKWOWKWOWKOWK!"

mukanya seongmin merah lagi. malu banget.

"kasih tau ah..."

"JANGAN!"

plak!

"iya anjir, selau."

diam, semuanya hening. bentar doang tapi.

"doy."

"hm?"







































"aku mau jadi secret admirernya taeyoung."

"ya terus?"

plak!

"ya bantuin kek."

"bantu apa?"

seongmin keliatan mikir, bibirnya di poutin.











"gatau..











—nanti deh, kalo udah dapet ide. udah ya, aku kantin dulu. babai."

dohyon sabar punya temen kaya seongmin. sabar banget. pengen di lelang aja rasanya.

minat? dm!

tbc
hai, aku mentoq

underage, gongtangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang