24⏳P.W

376 42 6
                                    

Maaf jika ada typo🍎

⏳⏳

Menduduki salah satu bangku ditaman, SinB dan laki-laki itu memakan ice cream dengan memandang orang yang berlalu-lalang dijalanan sana.

"Kenapa lo mau nerima tawaran gue?" Tanya laki-laki itu.

"Tawaran makan ice cream," jelasnya ketika melihat raut bingung diwajah SinB.

"Nggak tau," jawab perempuan itu.

Laki-laki itu tersenyum, "setuju nggak, ice cream yang enak ini rasanya agak hambar yah..."

SinB mengangguk,

"Baru kali ini loh, gue jatuh cinta sedalam ini. Tapi sayang, sama pacar orang," kekehnya. SinB hanya tersenyum simpul menanggapinya.

"Rasanya sakit, tapi mungkin nggak sesakit lo yang bahkan udah terikat sama pacar dari gebetan gue," ia menatap SinB yang tersenyum menatap jalanan.

"Sakit sih, tapi harus sabar juga," ujar SinB masih dengan tatapan yang menghadap ke jalan.

"Gimana yah... cinta itu emang sulit sih rasanya,"

SinB tersenyum tipis, "sulit, jika kedua pihak nggak mau menyadarinya,"

Laki-laki itu mengangguk, "bener, mereka nggak sadar kalo rasa mereka itu cuma sekedar obsesi,"

Keduanya kembali terdiam. SinB melirik jam tangannya dan kemudian bangkit. "Maaf, ini udah hampir satu jam. Gue harus pulang," ujar perempyan Hwang itu.

"Cepet amat,"

SinB tersenyum, "gue batasin keluar sama orang. Mengingat gue bukan jomblo lagi," ujarnya terkekeh.

Laki-laki itu mengangguk. Pertanda menyetujui SinB agar pulang. Ia membantu menghetikan taksi yang lewat, dan tersenyum pada SinB yang menjauh.

"Jungkook bodoh banget. Cewek kayak dia disia-sia in. Bahkan, nggak dianggep suaminya pun tetep jaga perasaan dan sadar status," gumamnya salut.

⏳⏳

"Jungkook, lain kali kita jalan-jalan dong..." pinta Eunha.

Mereka baru saja keluar dari restoran. Tentu saja baru makan siamg bersama.

"Nanti ya, kalo aku nggak sibuk," ujar Jungkook.

"Kamu terus bilang gitu. Padahal, aku maunya kamu luangin waktu,"

Jungkook menghela nafas, "iya... malam minggu kita keluar. Gimana?" Tawarnya.

Eunha mengangguk antusias. Ia memeluk Jungkook dan langsung dibalas oleh laki-laki itu.

_

"Tae... itu Jungkook bukan?" Yerin yang berada dikejauhan menunjuk pada figur yang dituju.

Taehyung mengangguk, "kok bukan mbih kayaknya," ujarnya menyadari tubuh mungil itu.

"Tae... Jungkook selingkuh?" Yerin meneratkan pelukannya pada lengan Taehyung.

"Wah.. nggak bisa dibiarin nih,"

_

SinB tersenyum memandang pantulan dirinya dicermin. Memegang benda yang mengalung dilehernya. Kecil, tetapi begitu berarti. Tadi pagi, Jungkook memberikannya.

_

Flashback.

Setelah sarapan, SinB ingin mencuci piring. Tetapi, tiba-tiba Jungkook menarik tangannya. Laki-laki itu memberikan sesuatu ditangannya.

SinB menatap apa yang Jungkook berikan, dan tersenyum.

"Nggak usah ge-er. Itu semua karena mama yang nyuruh gue beliin oleh-oleh buat lo," ujarnya ketus, lalu beranjak pergi.

Lagi-lagi SinB dibuat melayang dan jatuh lagi. Ia menatap kalung itu, dan langsung memakainya. Kenapa? Ia tak mau menjadi istri yang tak menghargai suaminya. Sudah cukup ia yang tak dihargai, tetapi bukan berarti ia juga membalas hal yang sama pada suaminya itu.

Flashback end.

_

Ini sudah memasuki jam pulang Jungkook biasanya. SinB yang baru selesai mandi pun segera bersiap menyambut sang suami.

Setelah bersiap, ia menuju kamar Jungkook. Menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya, dan air hangat untuk Jungkook mandi. Ia bersyukur, karena Jungkook tak pernah mengunci kamarnya lagi. Membuat SinB bisa menjalankan tugasnya sebagai istri dengan lancar.

Setelah itu, SinB menuju dapur dan memasak. Hanya nasi goreng, karena persediaan dikulkas sudah habis. Mungkin besok pun SinB hanya akan menyiapkan sandwich sebagai sarapan mereka, dan berbelanja kebutuhan setelah itu.

⏳⏳

"Kook aku boleh ikut masuk ya?" Ujar Eunha saat mereka berada didepan gedung apartemen.

Jungkook cukup terkejut. "Jangan Eunha,"

"Kenapa? Kamu takut sama istri kamu?" Eunha memicingkan matanya.

"Tadi sama kak Taehyung dan kak Yerin aja kamu berani belain aku, terus kamu takut sama istri kamu?" Pancing Eunha.

Jungkook menghela nafas. "Beda Eunha," ujarnya.

"Beda? Kamu muali ada rasa sama istri kamu itu huh?" Eunha melepaskan pelukannya dengan kesal.










T. B. C.
Duhh... nggak ngerti lagi:v
Yok votenya:)🍎

Pada Waktunya⏳endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang