Wanita yang sejak siang terlelap, mulai menampakkan iris zamrud indah miliknya.
Ketika tak sengaja matanya mengarah kearah jam, yang saat ini menunjukkan pukul 19.30, sontak membuatnya langsung terbangun.Ketika sudah mendapatkan kekuatan, dia pun turun dari kasur nyamannya, lalu segera keluar hanya untuk sekedar menenggak segelas air dingin. Tenggorokannya benar-benar kering saat ini.
Saat dirinya memebawa kedua kaki cantiknya menuju pantry, wanita bersurai pink tersebut belum sadar, bahwa bukan hanya dirinya yang ada di apartemen itu.
Saat air yang dia minum dengan nikmatnya melewati kerongkongannya, tiba tiba sebuah suara muncul dari balik punggungnya, dan tentu membuat sakura harus menyemburkan kembali air yang berbeda di dalam mulutnya.
"Wahhhhh, akhirnya kau bangun juga bitch, ku pikir kau tidak akan pernah bangun lagi". Ucapan bernada menyindir itu tentu datang dari wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Ino.
"Kehadiran mu disini yang hampir membuatku mati karena terkejut justru" balas sakura sambil melirik tajam Ino.
Ino hanya terkekeh, dan langsung menarik lengan sahabatnya untuk keluar dari balik pantry.
"Maafkan aku ya, sebenarnya aku sudah berada di apartemen mu sejam yang lalu" balas Ino sambil menampilkan senyum lima jari, yang sangat menjengkelkan dimata sakura.
"Apa ku tidak memiliki urusan lain, selain berada di apartemenku selama sejam lamanya seperti orang dungu?".
Ino langsung menghilangkan senyum diwajah barbie nya, dan langsung memasang pose tolak pinggang, seperti bersiap akan meledak. "Wahhhh hebat sekali Haruno, apa kau melupakan janji kita malam ini?". Tanya Ino garang.
Sakura hanya menatap sahabatnya malas.
"Sudah kukatakan aku tak akan datang". Balasnya enteng."Dan aku memaksa kau untuk datang" balas Ino tak mau kalah.
"Ayolah saku, temani aku, ini sudah sebulan sejak kita terkahir datang kesana". Ino dengan wajah memelas nya.
Sakura menghela nafasnya lelah, dan akhirnya memutuskan untuk menemani sahabat pirangnya.
"Kau memang yang terbaik sakuuuu, aku mencintaimu" teriak Ino saat melihat ku berjalan menuju kamar.
Sakura POV.
Ino dan segala sifat memaksa nya, benar-benar kombinasi yang pas.
Bisa saja aku menolaknya dengan tegas, namun aku tak tega jika membayangkan wanita pirang itu pergi seorang diri.
Aku langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diriku. Setelah menghabiskan 15 menit, sekaranga aku telah siap.
Normal POV.
Sakura sudah siap dengan dress hitam berlengan pendek yang membalut pas tubuh indahnya.
Rambut merah muda nya dia buat tersanggul asal, yang justru menambah cantik nya."Wahhhh kau selalu mengagumkan dengan pakaian sederhana sekalipun" puji Ino melihat penampilan sahabat merah mudanya.
"Jika aku sudah mulai bosan, aku akan langsung menyeretmu paksa untuk kembali" ucap sakura memberitahu.
Ino terkekeh, lalu mengajak sahabat nya untuk segera berangkat. "Tentu" jawba ino ringan.
Sebuah mobil BMW 4 series berwarna silver sudah terparkir dia area club malam terbesar di Konoha.
"Aku sudah mencium aroma seks dari sini" ucap Ino dengan tidak senonoh nya, disertai wajah bahagia nya.
"Dan sebentar lagi, kau akan bercampur dengan aroma itu" balas sakura asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Your Darkness
FantasíaMata itu. Aku tau ini gila, karena aku telah jatuh pada pesona mematikan milik pria ini. Seringai yang terbentuk dengan sempurna di wajah pria itu, seakan mengundang ku untuk terus menatap wajah angkuhnya. "Menikmati sesuatu eh?". Sial, bisa-bisanya...