Dream [End]

Kepingan 15 - Ekspektasi

Sebenarnya kalian penasaran nggak sih dengan cerita ini kekeke~ apakah alurnya terlalu lambat dan membosankan?

.
.
.

Kenyataan apa yang akan terjadi setelah perkiraan terbentuk?

Bodiam Kastil.
ANGGOTA Helssing berkumpul di ruang utama. Mereka terlihat serius berdiskusi tentang rencana untuk membunuh vampir satu persatu. Memikirkan langkah mana yang akan diambil untuk memancing vampir kedalam perangkap yang dibuat juga taktik yang bisa membuat mereka pergi ke markasnya. Sebenarnya kegiatan ini beresiko tapi mereka tidak tahan untuk berdiam diri lebih lama seperti merenung, membuat senjata dan berdiskusi, ini waktu untuk terjun ke lapangan yang sebenarnya.

CK01 menjadi senjata yang di produksi massal, karena fisiknya yang ringan dan fungsi yang jauh lebih hebat dari senjata lain seperti halnya pedang perak. Senjata yang bisa mengembalikan kesadaran vampir menjadi manusia pada umumnya, walaupun kehidupan mereka akan tersiksa setelahnya. Mati dalam wujud manusia tidak terlalu buruk daripada menjadi fisik vampir yang di jauhi manusia lainnya.

Kasus vampir di Inggris semakin membludak, bahkan banyak manusia yang dinyatakan hilang. Tentu saja Yerin sebagai perwakilan pihak kerajaan meminta Helssing untuk lebih gesit menghentikan kasus ini. Masyarakat Inggris terlihat panik dalam menjalani aktivitas, karena mungkin di tengah - tengah mereka ada vampir yang bersembunyi. Kedamaian dan ketentraman yang dijunjung tinggi oleh Ratu Inggris seakan hilang melebur terganti oleh suasana kehebohan tentang makhluk haus darah.

"Tidak, tidak aku menentangnya! Apakah tidak terlalu beresiko jika semua pasukan terjun ke lapangan? Padahal rencana awal kita hanya menculik vampir untuk dijadikan jaminan tentang markas mereka." kalimat penolakan itu terucap dari wanita yang menatap tajam ke arah Yerin. Sinb merasa langkah Yerin terlihat sangat merugikan.

Beda hal dengan Yerin yang tetap dengan keputusannya, "Pasukan elit Helssing telah dilatih sepenuhnya, mereka bisa menjaga diri dari kawanan vampir. Tentu saja kita menyediakan senjata handal untuk pertahanan." logis, kata untuk menjabarkan jawaban Yerin. Netranya terlihat ambisius.

"Jika kita hanya terfokus untuk memancing salah satu dari mereka, apakah itu tidak membutuhkan waktu lama. Ingatan mereka telah di cuci sepenuhnya, mana ada otak yang dirancang tentang darah dan membunuh manusia bisa memberikan jawaban yang kita inginkan..." Yerin melihat sekeliling, seolah menantikan pendukung atas pendapatnya, "Kecuali, jika yang kita manfaatkan adalah pasukan inti dari klan vampir, antek - antek dari penguasanya mungkin. Kurasa... itu bagus. Kita bisa mengali informasi lebih dalam terkait cara kerja mereka dalam menjalani reformasi."

Eunwoo membenarkan duduknya, menyandarkan punggung pada sandaran kursi. "Yang benar saja! Tangan kanannya mungkin seorang vampir juga. Mereka tidak menjalani reformasi seperti slave." sahut Eunwoo tersenyum remeh ke arah Yerin yang melotot tak percaya. Wanita itu mengepalkan tangan, membalas tatapan Eunwoo yang terkesan menantangnya.