01. Drew

2.5K 276 15
                                    

"Sial"

"Sial"

"Sial"

Drew tak berhenti mengumpat.

Ia di bohongi.

Kliennya bermain curang.

Dan sialnya dia tidak menyadarinya.

Anak buahnya sudah habis terbunuh.

Dan sialnya lagi ia ketahuan ketika menghubungi anak buahnya yang di mensionnya untuk membawa pergi istrinya,ketika ia bersembunyi.

Ia terus berlari,meskipun napasnya sudah terasa sesak.

Dalam hati meruntuki kebodohannya.

Seharusnya ia tak masuk dalam dunia seperti ini.

Penyesalan memang datang di akhir.

"Hutan" Batin Drew.

Tanpa pikir panjang ia memasuki hutan tersebut.

Ketika merasa sudah jauh dan tidak mendengar langkah kaki lagi,Drew memutuskan berhenti.

Luka di bahunya juga terasa semakin sakit.

Drew merogoh saku jasnya.

Untungnya ia masih waras untuk mengamankan ponselnya meskipun panik.

Ia hanya berharap ada sinyal.

Saat akan menyalakan ponselnya,tiba-tiba..

"Baby" Sebuah suara terdengar dari arah belakangnya.

Suara datar namun berat.

Drew merasa tubuhnya mendadak gemetar.

Ia merasa ketakutan.

Namun, Drew masih berusaha positif. Orang itu bukan musuh.

Bisa saja ia seorang pemburu.

Dan panggilan 'baby' itu ditujukan untuk orang lain.

Meskipun Drew merasa tidak ada orang lain selain mereka berdua.

Drew menoleh patah-patah. Kakinya gemetar.

Bulir-bulir keringat membasahi pelipisnya.

Ia merasa dejavu karena mendengar panggilan itu.

Kedua mata Drew membola. Ketika melihat siapa yang ada di belakangnya.

Tidak salah lagi, dia klienya yang bermain curang.

Namun ada yang aneh dengannya.

Kulitnya yang tadinya sawo matang perlahan berubah menjadi pucat.

Bola mata biru itu berubah menjadi merah darah.

Dan wajahnya berubah menjadi orang lain.

Rambut coklatnya berubah menjadi putih.

Napas Drew menjadi sesak entah karena apa.

Wajah itu terasa familiar.

"Per-pergii.." Drew tergagap.

Ia yakin yang di depannya ini bukan manusia.

"Jahat sekali.. Aku sudah menantimu selama ratusan tahun dan ketika bertemu kau malah mengusirku."

Drew merinding mendengar suara orang di depannya.

Perlahan ia melangkah mundur.

"Tidak apa-apa,larilah lagi. Pada akhirnya kau akan jatuh kepelukanku lagi" Pria itu berkata lalu menyeringai.

Drew dapat melihat sepasang taring diantara giginya..

Ia terdiam.

Matanya meliar tak tentu arah.

Drew sibuk berpikir.

"Baiklah,kau yang mendekat atau aku yang mendekat hm?" Kata pria itu.

Drew semakin ketakutan. Tanpa sadar ia melangkah mundur lagi.

"Oh baiklah,aku yang mendekat" Kata pria itu lagi.

"Tidak!" Drew berteriak.

Pria itu mengangkat sebelah alisnya.

Namun tetap mendekat pada Drew.

Drew tetap melangkah mundur.

Namun tiba-tiba pria itu sudah ada di depannya.

Bahkan merengkuh pinggangnya.

Dengan sebelah tangan mencengkram tengkuknya.

"Arghhh" Drew menjerit.

Rasa sakit secara tiba-tiba menjalar dari tengkuknya menuju jantungnya.

Ia bisa merasakan,jantungnya terasa di remas.

"Selamat datang kembali sayang" Bisik pria itu lalu mengecup bibirnya.

Seketika itu juga Drew kehilangan kesadarannya.





160720
15:37

No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang