"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Abbey dengan selimut yang meliliti tubuhnya. Semua terjadi begitu cepat, Abbey bahkan tidak tau apa yang sedang terjadi.
"Seseorang melempar batu, Arlington takut itu adalah ancaman," jelas Luigene yang berdiri di samping perempuan itu. "Aku sudah memanggil James kemari."
"Batu? Siapa? Apa penguntit kemarin?" Abbey mulai cemas, ia bahkan berdiri tetapi Luigene dengan cepat menahan bahunya agar kembali duduk. "Bagaimana dengan Arlington?"
"Dia baik-baik saja."
"Aku ingin menemui Arlington."
"Abbey dengarkan aku," Luigene berlutut di hadapan Abbey. "Kenapa Arlington meminta kami untuk lebih dulu mengamankanmu ketimbang mencari pelakunya?"
"Karena kau prioritas kami, tugas kami di sini untuk menjagamu. Jika kau kembali ke sana untuk mencari Arlington, tentu Arlington akan marah. Kau harus menunggu di sini," tegas Luigene berusaha selembut mungkin agar Abbey mengerti.
Dan tampaknya Abbey mengerti karena perempuan itu hanya duduk diam, ia tidak meminta untuk bertemu dengan Arlington atau beranjak dari duduknya.
Tak lama Arlington datang dan langsung menghampiri Abbey, diikuti oleh James dan Delsin di belakangnya. "Kamu tidak apa-apa?"
"Aku baik-baik saja." Abbey langsung memeluk Arlington erat hingga selimut yang menutupi tubuhnya terjatuh, beruntung Abbey sudah mengenakan pakaian.
Tetapi bekas kemerahan pada lehernya tertangkap jelas oleh Luigene yang berdiri di belakang Abbey, ia mengalihkan pandangannya. Sementara James langsung menarik selimut itu untuk menutupi leher Abbey.
"Abbey, aku harus pergi," kata Arlington sambil mengusap kepala Abbey.
"Pergi? Kemana?"
"Aku harus pergi ke Italia, seseorang melempar batu yang berisi surat ancaman. Ada sesuatu yang harus aku urus di sana."
"Apa berbahaya? Dia tidak akan menyakitimu bukan?" tanya Abbey dengan polos. Ia tidak tau apa yang harus Arlington urus, tetapi ia tidak mau melihat Arlington terluka.
"Aku akan pergi hari ini bersama dengan Delsin, kamu harus pulang ke Inggris. Jangan berada di sini, aku sudah menyiapkan pesawat untukmu, kamu akan pulang bersama Luigene dan beberapa penjaga."
"Aku tidak boleh ikut denganmu?"
"Tidak Abbey, aku tidak ingin kamu terluka." Arlington berusaha meyakinkan Abbey dan beruntungnya Abbey mengerti. "I have to go now, tunggu aku kembali."
"Don't worry, I'll wait for you whatever it takes." Arlington mengecup dahi Abbey singkat, setelahnya ia pergi bersama Delsin untuk menuju Italia.
Setelah kepergian Arlington, keheningan kembali melanda. Luigene menyuruh semua penjaga yang ada di dalam sana untuk menunggu diluar, sementara James juga pergi untuk mengemasi barang-barang Abbey untuk pulang.
Seharusnya besok Abbey akan melanjutkan perjalanannya ke Greece tetapi lagi-lagi bulan madunya harus terganggu. Seharusnya hari ini perempuan itu berbahagia karena sedang berulang tahun tetapi kali ini seolah menjadi ulang tahun yang buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons
Romance[COMPLETED] Tak pernah terlibat skandal bersama perempuan merupakan reputasi besar yang Arlington pegang hingga sekarang. Kehidupannya yang tampak sempurna sukses membuat Abbey rela menyerahkan diri secara sukarela kepadanya. Arlington pun berhasil...