Seokjin tidak pernah menyadari betapa besar perubahan Namjoon dari terakhir kali ia ingat saat pemuda itu hanya berhoodie kebesaran dan rambut klimis dengan kacamata bulat sempurna. Seokjin tidak meremehkan penampilan, bukan juga karena menganggap Namjoon anak aneh. Ia hanya tidak suka dari mana asal Kim Namjoon yang mengakibatkan rasa enggannya memamahbiak disertai ajakan kencan lugas di aula dengan pernyataan picisan yang buat Seokjin geli.
"Semua tertulis di sini, kak," ucapnya menyodorkan berkas, lalu melipat lengan. Entah sengaja atau tidak, memperlihatkan jalinan otot yang sesekali berkedut tegas. "Bisa dibaca terlebih dulu."
Seokjin menaikkan sebelah alis. "Tentu saja," kemudian menggeser berkas itu ke samping, tepat ke depan Yoongi. "Baristaku ini terbaik. Dia takkan membuatmu rugi."
Namjoon menatap bergantian antara Seokjin dan Yoongi. "Jadi, bukan ...," kalimatnya dijawab dengan anggukan, "baiklah. Yang mana pun sama baiknya."
"Kau setuju?"
Namjoon mengangguk. Kaki disepak di bawah meja. Seokjin melirik Yoongi yang berdeham.
"Kak?" Yang ditegur menatap Namjoon lagi, "dengan begitu, kedainya kehilangan barista, bukan?"
"Tidak juga. Walau tidak sehebat Yoongi, aku bisa membuat kopi dan cokelat dengan baik."
Yoongi mengangguk. "Yep. Posisiku kosong. Yoonji harus kuliah malam selama sebulan, dan tentu saja, bos kedai bakal kesulitan setiap akhir pekan. Para remaja love bird itu. Kadang sangat merepotkan, kau tahu?" Seokjin mengernyit, siap menyembur pegawai bersuara datar itu, ketika Namjoon menyeletuk ringan.
"Kebetulan sekali. Sebenarnya aku bukan hanya mencari karyawan, tapi juga ingin cari pengalaman. Jika boleh, akan kuberikan berkas lamaran dua jam dari sekarang. Bagaimana kak?"
"Hah?" Seokjin tambah mengernyit. Tak percaya telinganya. "Lamaran? Padaku?"
Namjoon tersenyum. "Iya, kak. Murni untuk kerjaan, sayangnya."
Seokjin masih berusaha mencerna, saat Yoongi begitu saja meraih pena dan tanda tangan. "Terima saja, bos. Pikirkan sakit kepalamu jika tak ada tenaga tambahan. Belum lagi ada si tante. Aku tidak bisa mengasuhnya kalau kau sibuk, loh."
Seokjin menyumpahi mereka dalam hati. Hebat.
:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twitterpated | NJ ✔
Fanfiction[BTS - Namjin] Cerita yang manis-manis gula. Tidak boleh banyak, tapi nagih jua. Sama sekali tidak berhubungan dengan burung biru sosial di sana. Ini ketika cinta melanda dirinya. Dunia hanya berporos padanya. Akankah sama-sama merasa? Atau malah, b...