Suara pergantian detik jam di dinding terasa begitu menusuk ke kedua telinga gue, membuat gue mau tidak mau harus membuka kedua mata.
Gue membungkam mulut gue sendiri saat didapati gue sedang memeluk Pak Taeyong sekarang.
H-hah kok...?!
Pak Taeyong masih tidur pulas, dia juga meluk gue. Gue masih bertanya-tanya, ini gue duluan yang gak sengaja tidur sambil meluk dia, atau dia yang meluk gue duluan? Bahkan bantal guling yang menjadi pembatas pun udah gak ada di atas tempat tidur.
Seketika senyum gue mengembang. Gue semakin menempelkan wajah gue ke dada bidangnya yang terhalang oleh kausnya yang berwarna putih.
"Nghh..."
Lenguhan Pak Taeyong sontak membuat gue kembali memejamkan mata, tapi posisi gue masih sama; memeluknya.
Gue bisa mendengar responnya saat dia juga melihat posisi tidur kita yang saling memeluk satu sama lain. Dia menjauhkan tangannya yang semula berada di punggung gue.
"Ren," bisiknya sambil menepuk bahu gue. Bisikannya aja bisa bikin gue merinding.
"Rena, bangun."
Apa gue bangun sekarang aja ya? Tapi gue udah nyaman peluk dia.
"Hei, saya mau mandi dan berangkat kerja."
Terpaksa, gue pun membuka kedua mata gue. Sebisa mungkin gue harus bisa ber-akting kaget.
"Astaghfirullah!" Gue mulai ber-akting dengan melepaskan pelukan gue dari Pak Taeyong. Gue terduduk, dengan raut wajah kaget.
"Bapak ngapain peluk-peluk saya?!"
"Harusnya saya yang tanya ke kamu, kenapa kamu tidur sambil peluk saya?"
"Pak, kayaknya semalam kita enggak sengaja tidur sambil pelukan deh." Jawab gue asal. "Mungkin saya mengira kalau Bapak itu bantal guling, makanya saya peluk. Begitu juga Bapak, mengira saya adalah bantal guling."
"Mungkin." Pak Taeyong turun dari ranjang dan melakukan peregangan.
Gue kaget, ternyata respon dia santai banget setelah tau kalau kita berdua tidur sambil pelukan.
"Pak Taeyong hari ini berangkat kerja?" Tanya gue sambil merapihkan tempat tidur.
"Ya." Jawabnya. "Kamu berani saya tinggalin sendiri di sini?"
Gue mengangguk. "InshaAllah berani, lagian kan sekarang udah pagi."
"Bagus deh. Saya pulang mungkin setelah selesai melaksanakan shalat jumat di mushola sekolah."
Gue mengangguk paham. "Saya ke kamar mandi duluan ya Pak, mau cuci muka. Habis itu mau bikin sarapan."
Dia mengangguk, dan gue masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Sir! | TAEYONG [✓]
FanfictionRena tidak pernah menyangka kalau ia akan menikah dengan Taeyong, yang ternyata laki-laki itu adalah guru olahraganya saat di SMA. Terlebih dulu saat SMA, Rena pernah menyukai Taeyong.