Di kasur kamar, ada beberapa tumpukan buku pelajaran yang haru aku pelajari, karna senin akan ada ulangan triple mtk, ipa, bahasa inggris.
Jujur aku sih orang nya lumayan pintar, sekedar ulang triple kill ini mudah bagiku.
Tapi aku harus membuat nilai-nilai ku tidak semaksimal mungkin. Karna bisa berakhir fatas bagi kh. Bisa bisa aku di suruh ikut olimpiade 3 tahun berturut-turut.
Saat sedang fokum membaca tiba tiba suara bell rumah berbunyi, kubiarkan bik srik yang membukakan pintu.
Oh ya bik Sri pembantu dari aku umur ku 5 tahun, aku sudah tidak di besarkan oleh kasi sayang seorang ibu. Karna mamaku meninggal dunia saat umurku 5 tahun. Dan papa yang sering keluar negeri membuat masa kecilku tiada artinya. Hanya bik Sri lah yang sering menemani ku.
Tok..tok..tok.. Suara pintu kamar ku berbunyi.
"Nak rendi ada teman nya datang"
Teman? Rey sma tyo kah? Tapi kok ngak ngabarin dulu sih, biasanya kalo mau main mereka cht aku duluan.
"Ya bik,suruh masuk di sini", tanpa pikir panjang karna aku pikir itu rey ataupun tyo.
"Hay" suara sapa itu membuatku mengalihkan pandanganku daru bukh menuju sumber suara.
"Eh ngapain lu kesini? "Tanya ku
"..." si putra diam tidak menjawab, dia langsung menuju ke arah ku yang sedang berada di atas kasur dengan tumpukan buku tadi"Kalo gitu bibik ke pasar dulu ya nak, kalo pagi ikannya masih segar segar"
Ucap bik sri"Wah itu lu besar juga yah" pandangan putra melihat ku yang mengenakan boxer itam
Ya karna kalau mau tidur, lebih nyaman pakai boxer
"Paan sih" jawab ku ketus sambil menarik selimut untuk menutupi paha ku. "Ada apa kemari? Dan kok bisa tau rumah gue di sini? " tanya ku lagi
".............ngapain lu" cukup lama untuk putra membuka suaranya
"Belajar lah.. Kan be.. " belum sempat selesai berbicara. Bibirnya putra udah nyosor aja ke mulutku.
Yaa di paksa lagi lagi di paksa untuk berciuman dengan orang yang gak aku cintai.
"Aku mau lu jadi pacar gua atau gua jadi pacar lu" sontak aku kaget mendengar perkataan putra.
"Gak! Aku gak mau!! Aku ini normal gak kayak lu udah gilak" ucap ku
Serasa naik pitam akan perkataan ku. Si putra sudah sangat marah mendengar perkataan rendy.
Langsung saja di hempas nya tubuh ku ke kasur dengan posisi ku tiarap.
Tanggan putra masuk kedalam boxer ku dan meremas pantat ku dan memainkan kontol ku dengan tangganya.
"Aku mau tau lu udah pernah coli apa belum? "
"Mau apa lu"
"Dari reaksi lu. Seperti nya lu belum pernah coli ya.. Sini aku coliin."Posisi ku di ubah olehnya menjadi telentang dengan dua tangan ku di atas kepala dan di pegang oleh nya supaya aku tidak bisa memberontak.
"Berengsek " batinku
Tangan putra mulain memainkan kontolku. Di naik turunkan nya sambil dia terus menciumku untuk membuat ku lebih mendesah
"Ah...ah.. Ahh.. Uudaahh... Berhenti.. Aku rasa pengen pipis " mohon ku
Justru putra mangkin melajukan gerakannya karna dia bahwa aku Rendy sudah mau croott..
Tak lama kemudian, keluar air putih dari kontol si Rendy, dan si putra tersenyum bangga.
"Sekarang aku tanya lu mau jadi pacar ku apa gak? Kalau lu nolak lagi.. Gua langsung perkosa lu di sini"
Tak menjawab, rendy malah diam dan mulai mengeluarkan air mata.
Baru kali ini dia di gini in. Syok pasti.Namun si putra tidak ada rasa bersalah karena kemauannya belum tercapai.
Dia mencik leher ku"Diam jangan nangis.. Kalo lu nagis mangkin namba nafsu gua tau gak lu"
"Iya aku mau" karna takut di apa apakan lagi oleh si Putra. Aku lebih baik mengalah.Saat keadaan darurat tadi sudah kembali seperti semula, aku langsung mengambil celana training di dalam lemari dan mengenakan celana tersebut di kamar madi kamar Rendy.
"Hmm anak yang rajin" kata putra pelan
"Ha lu ngomong apa? "Tanya ku saat sudah keluar dari kamar mandi.
"Gak" jawabannya singkat
"Lu gak punya teman apa? Perasaan kalu di sekolah sendiri mulu."tanya ku
"Gak..butuh teman, aku butuh kamu "
Bluss seketika pipi ku merah karna ucapan si berengsek putra.
"Gak boleh gitu, kita ini mahluk sosial harus saling bergantung sesama lain. Dan jugak kan tampang lu kan ganteng banget kenapa gak carik pacar lain aja sih, jangan gua" seketika mata putra menatap tajam ke arah ku.
"Ingat yah, aku milik kamu dan kamu milik aku"kata putra
"Yaya...Serah, btw mau aku kenalin 2 sahabatku rey dan jugak tyo gak? Merek baik-baik loh" tawar ku kepada putra.
"Hmm" balas putra.
"Oke aku anggap lu setuju,besok sekolah aku kenalin".
.
.
.
.
.***
"Waktu kalian di mulai sekarang,kerjakan semua nya dengan teliti dan jangan menyontek " ucap guru mtk bernama pak alam. Guru killer yang di takuti seluruh siswa.Seluruh kelas sepi karna fokus ke soal masing-masing, terkecuali rey dan tyo, mereka laham menyontek. Itu lah alasan kenapa aku gak mau duduk di deretan mereka, takut jawaban ku di salin mereka semua.
"Pak saya sudah selesai "perkataan itu sukses membuat seisi ruangan kelas melihat ke arah belakang ku. Ternyata si berengsek putra udah duluan selesai padahal baru 15 menit.
"Mana sini" kata kuru killer itu sambil mengambil jawaban dan soal putra.
"Koe kalo jawabannya salah semua, terima hukuman nya. "Ancam pak alam.
"Jawaban mu benar semua "kata pak alam. "Kok bisa secepat itu kamu ngerjain soal nya?" tanya kagum pak ali
"Ya belajar lah pak" jawab putra singkat."Belajar daru mananya cobak? Jelas jelas dari pagi sampai tengah malam lu di rumah aku terus, gangguin aku. "Batin ku.
Saat pak ali menoleh ke arah yang berlawanan daru meja putra. Pak ali berhasil menciduk dua orang yang tengah mencontek, tak lain adalah rey dan tyo.
"Wah wah wah Bagus ya kalian. "Kata pak alam sambil berjalan menuju meja rey dan tyo yang ber sebelahan.
"Ehh.. Bapak kii.. Kiita bisa jelasin "kata rey.
"Ii.Iiiya pak. Ini hanya kesalahpahaman. "
Bela tyo.
"Coba jelain nya di ruangan bapak nantik "
.
.
.
.
Garing ya ceritanya sebab itu gak ada pembacaYa maaf kalo garing. Karna aku bukan penulis pro.
Vote dong. Dan komentar nya
KAMU SEDANG MEMBACA
DO I BECOME GAY
Fiksi Remaja•Rendy seorang siswa sma 1 kota B yang terjebak antara sebuah perasaan yang membingungkan. karna dia orang normal yang di paksa menjadi pacar seorang gay bernama putra. •Putra seorang bad boy yang sudah bebas dari penjara. waktu smp putra sangat t...