In Her World Part - 11

65 14 2
                                    


Anita to Sean:

Heyyyy...maaf Sean, biasa abis ribet haha..kalau suka kuenya tar aku bilang lagi ke Ibu yaak ;))

Sean to Anita:

My lady, kirain kemana, wah, aku pesan aja kalau gitu mah, jangan free mulu..hahaha

ketemuan lagi yuk minggu depan?

Anita to Sean:

Ga usah beli lah, santai aja, hitung-hitung promosi...yuk aku juga ingin ketemu lagi, atau kalau kamu mau kencan di rumah aku juga ga apa-apa...hahaha...kalau minat aja sih, kalau nggak mah ga apa-apa... XD

Sean to Anita:

Kalo gitu boleh masak-masak ga nih dirumah kamu? I'm a good cook ;)

Anita to Sean:

Of course, can't wait for that! XD

(Wah, ternyata ada hobi tersembunyi dari Sean, dia suka memasak! Buatku memasak bukan hobi, memang bisa sih, tapi bukan hal yang jadi hobi juga.)

Malam menjelang waktunya aku dan Ibu berkumpul di ruang tengah sambil menonton televisi, sedangkan Siska dan Rio mereka selalu bertapa di kamar masing-masing. Oya, acara tontonan kami biasanya crime investigation. Dalam kisahnya ada seorang wanita sebut saja Gretta berumur 72 tahun yang sedang berbelanja saat malam hari sekitar pukul 19.00, namun anehnya sampai keesokan harinya ia tidak kembali pulang dan membuat putranya khawatir.

Putranya Andrew 25 tahun melaporkan kehilangan jejak ibunya, karena yang tersisa hanya mobil yang terparkir didepan toko, polisi pun memulai investigasi. Setelah 7 hari investigasi, ditemukan jasad Gretta di tong sampah sekitar 6 km dari rumahnya. Kondisi jasad sudah mulai membusuk, terdapat bekas kekerasan pada kepala dan juga disekitar punggungnya, selain itu mulutn sampai hidungnya ditutup dengan ductape silver dan kedua tangan juga kakinya terikat.

Polisi berusaha dengan keras mencari DNA atau jejak dari pelaku dan dapat disimpulkan bahwa  terdapat satu sampai dua orang pelaku kekerasan. Lebih lanjut setelah 20 hari dapat ditemukan juga DNA pelaku, ternyata pelaku ada satu sampai dua orang dan bukan orang jauh. Pelakunya adalah Robert Claren, sepupu dari Andrew atau keponakan dari Gretta, pria berumur 40 tahun yang tidak memiliki pekerjaan formal, selama ini ia bergantung pada Gretta yang sering meminta tolong padanya untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti membersihkan halaman dan memperbaiki rumah. Bahkan ia tinggal di basement rumah mereka, pada awal penyelidikan Robert terlepas dari tuduhan dengan alibi sedang berada di bar dengan teman-temannya. 

Namun, yang tidak diketahui adalah dalam kondisi setengah mabuk Robert meminta pulang bersama temannya dan sempat ditelepon Gretta untuk dimintai tolong membawakan belanjaan. Mirisnya, Robert memanfaatkan situasi itu untuk meminta uang dari Gretta karena ia membutuhkanya untuk membeli narkoba, saat itu Gretta tidak membawa uang lebih dan nada bicaranya sedikit meninggi.

Robert gelap mata dan mulai memukul wajah Gretta berkali-kali, bahkan ia sempat menginjak punggungnya dengan keras sampai akhirnya Gretta kehilangan kesadaran. Kalang kabut, ia membawa Gretta ke mobil Joel Conrad temannya yang diminta untuk mengantarkannya pulang. Joel kaget melihat kondisi Gretta yang tidak sadarkan diri, Robert segera menyuruhnya untuk pulang ke rumahnya untuk menyumpal mulutnya dengan kertas dan ductape juga berusaha mengikat tangan dan kaki Gretta dengan tali untuk hiking, alasannya karena ia ingin membuat tempat kejadian perkara seolah ia diculik dan dibuang ke dumpster.  

Saat itu Gretta tidak langsung meninggal, Gretta diindikasi meninggal karena kekurangan oksigen. Sayangnya Robert melupakan bahwa jejak DNA dan selulernya masih tercatat, belum lagi ada rekaman cctv dari toko saat itu. Akhirnya Robert Claren dijatuhkan hukuman pembunuhan tingkat satu dengan penjara seumur hidup dan temannya Joel Conrad dijatuhi hukuman kurungan empat tahun karena membantu melancarkan aksi Robert.

In Her World - Anita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang