00

79 17 1
                                    

Suara kertas dibolak-balikkan menggema diseluruh ruangan ditemani dengan nafas berat serta tangan kekarnya yang memberikan pijatan kecil kecil di bagian pelipis dapat dipastikan ia terlihat cukup lelah-entah apa yang ia lakukan selain melihat dokumen dokumennya ia juga tidak henti hentinya mengecek ponsel nya detik demi detik seperti menunggu sebuah pesan yang akan masuk---Namun suara pintu tanpa ketukan terbuka membuatnya kontan menatap pada arah sumber suara tersebut

"kau menunggu pesanku kan?" Pria tampan dengan senyumnya yang lebar hingga membuat matanya tak terlihat sudah menjadi ciri khasnya, hingga membuat --- Jeon Jungkook menatapnya datar

"Park jimin, perlu kukatakan padamu, Untuk mengetuk pintu jika ingin masuk ke dalam ruanganku yang dimana aku ini adalah atasanmu" Tak disangka ujaran itu masih dianggap lelucon belaka oleh pria yang disebut Park Jimin

Seolah santai jimin kembali berujar "baiklah, kurasa informasi ini tidak akan penting untukmu tuan muda Jeon"

Melihat jimin yang hendak pergi, jungkook kembali berujar " Yak! Beri tahu aku informasinya"

Senyum kemenangan terpatri dibibir jimin begitu saja "eiii...kenapa buru buru sekali ingin mengetahuinya"

Pandai menggoda dan mengganggu sahabat serta atasannya itu bukan suatu hal yang sulit untuk Jimin lakukan, pasalnya status mereka yang menjadi seorang sahabat cukup terbilang sudah sangat lama dijalani jadi untuk melakukan hal konyol itu tidak segan untuk dilakukan oleh Jimin--

"Park jimin akan kupotong gajimu-" seolah tau kelemahan jimin, jungkook dengan sengaja membahas gaji yang merupakan hanya ancaman belaka untuk sahabatnya itu

"aish, kau---baiklah akan kuberi tau, tapi-" lagi lagi jimin menggoda membuat jungkook menatapnya tajam. Melihat sahabatnya yang cukup geram membuat jimin tertawa setengah mati dan mulai mengambil nafas perlahan

"Baiklah baiklahh, akan kujelaskan-"

"Wanita mu itu sedang berada di dalam kafe popza, ia terus tersenyum sehingga memancarkan aura Half moon seperti yang biasa kau katakan" tak disangka ucapan Jimin membuat Jungkook geram namun tidak ingin memotong, Jungkook membiarkan Jimin melanjutkan penjelasannya,-- "Kulihat dia sedang bersama teman temannya sambil membahas sesuatu yang menyangkut pernikahan."

Jimin tersenyum "Hanya itu informasi yang kudapatkan"

Jungkook tampak terdiam mencerna kalimat akhir jimin yang mengatakan perihal pernikahan, melihat sahabatnya itu diam membuat jimin mengerti "sepertinya kali ini pemilik Jk Yard Corp akan dikalahkan dengan pria lain"

"CARI TAU SIAPA YANG AKAN MENIKAH" ujaran penuh tekanan membuat jimin menghela nafasnya pelan dan terduduk di sofa ruangan jungkook

"Biarkan saja dia menikah, lagian juga sudah waktunya untuk memiliki pasangan" Ujaran jimin berhasil mendapatkan tatapan membunuh membuat nya menelan salivanya susah dan melonggarkan dasinya "Ah kenapa panas sekali diruangan ini" sambil mengeluarkan ponsel nya jimin berjalan mendekati meja sahabatnya itu dan meletakkan ponselnya diatas meja membuat Jungkook dengan segera mengambil ponsel jimin

Sudut bibir jungkook berbentuk layaknya bulan sabit, bak anak anak yang diberikan gula gula sama halnya dengan jungkook yang raut wajahnya kini terlihat senang

Melihat sahabatnya itu jimin tampak tersenyum, namun kembali bersuara dengan nada yang berubah sangat sopan "Tuan Jeon bolehkah saya kembali bekerja..?saya telah meninggalkan banyak dokumen yang belum terselesaikan"

Tanpa menatap jimin, Jungkook menganggukkan kepalanya "hem, lanjutkan pekerjaanmu tapi nanti cari tau mengenai siapa yang akan menikah!"

Jimin menghela nafasnya pelan "bolehkah aku mengambil ponsel ku tuan Jeon?"

Jungkook kontan menatap jimin "kau memotret dirinya dan kau pasti akan terus melihat foto ini, jadi belilah ponsel baru jim"

Jimin tampak membulatkan matanya dan kembali berbicara seperti biasanya "yak! aku sudah berkali kali mengganti ponsel, seharusnya dari tadi aku tidak perlu memperlihatkan fotonya padamu"

Sadar bahwa jimin terlalu sering mengganti ponsel, membuat jungkook mulai tergerak mengeluarkan memory card milik sahabatnya itu

"Aish, kau tidak boleh mengambil memory cardku"

"Kenapa? apa kau menyimpan sesuatu yang tidak boleh dilihat?" Jungkook tampak menatap jimin tajam sambil melonggarkan dasinya

"Yak! Jika begini terus, sebaiknya kau keluar tunjukkan dirimu padanya, lalu *Duarr* ajak dia menikah" Jimin berujar dengan berbagai ekspresi membuat jungkook menatapnya datar

"Tapi, apakah sudah saatnya?-"

______________________


Bising merayapi, berbagai lontaran serta kekehan ditambah suara kendaraan diluar sana cukup menggema didalam sebuah kafe yang cukup klasik diiringi dengan musik yang tak kalah klasik juga-- Perkumpulan beberapa wanita cantik dengan percakapan yang cukup terbilang seru membuat siapa saja mungkin dapat penasaran akan apa yang mereka bicarakan

"Cih, akhirnya sahabat ku akan menikah" bukan sebuah kata selamat namun sebuah kalimat yang membuat sang disindir memicingkan matanya

seolah tak terima dengan jenaka yang disindir tampak membalas "yak, setidaknya berikan aku kata selamat walaupun itu cuman satu kata" - sejenak percakapan mereka terhenti hingga akhirnya salah satu dari mereka kembali berujar

"Tapi sepertinya, aku lebih cantik daripada dirimu--Lee Jieun..buktinya aku duluan yang menikah" dengan kekehan ringan sang pemilik nama kini berujar - demikian "Hem, tentu saja temanku Kang Hanna jauh lebih cantik dari diriku"

Dilain sisi, wanita yang duduk didepan mereka berdua memicingkan matanya-- Yoo Inna "Sebetulnya, banyak sekali yang mau pada Jieun hanya saja dirinya yang sulit untuk terbuka pada seorang pria"

Jieun yang mendengarnya nampak menghela nafasnya berat "kau meremehkanku yah? jangan khawatir, tentu saja pasti aku akan menikah-hanya saja untuk memilih pasangan hidup aku harus benar benar memilih yang mencintaiku dengan tulus dan mengucapkan janji itu dengan sungguh sungguh-"

Tepukan dari kedua wanita itu menggema didalam kafe membuat Jieun membulatkan matanya "kalian berdua hentikan, banyak yang melihat kita"

"Tapi, jika dipikirkan, bukankah - Kim Taehyung pantas untuk kau nikahi?"

____________________

Haiii chingudeull
Perkenalkan aku sang penulis pemula
Panggil aja aeraaaa, akan senang jika kalian bisa membaca cerita ini hehe.

Jangan lupa
VOMMENT nya yahh :))
Saranghaeyooooo
Purple u
I blueming u 😊

Half Moon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang