Bab 6

22 2 0
                                    

Sore ini Meriska sedang memenuhi janjian bersama kedua sahabatnya, di salah satu cafe dalam sebuah mall. Meriska tidak datang sendirian, dia datang bersama Arabelle. Karena dia sudah berjanji pada dua sahabatnya akan mengenalkan teman barunya di kelas.

Meriska dan Arabelle baru sampai di sebuah mall. Kini keduanya berjalan untuk menemui kedua sahabat Meriska. Saat kedua sahabatnya melihat Meriska, keduanya melambaikan tangan memberi kode mendekat.

Setelah berada di depan keduanya, Meriska di sambut dengan pelukan oleh keduanya. Arabelle yang melihat momen itu hanya menampilkan senyumnya.

"Aaaaa Meriskaaa gue kangen banget". Ungkap Maya sambil memeluk Meriska.

"Iyaaa Ka, gue juga kangen banget". Ucap Vanna sambil ikut memeluk Meriska.

Meriska hanya tersenyum dan membalas pelukan keduanya. Setelah puas dengan acara peluk-pelukannya, mereka pun kini duduk dan mulai berbincang. Pertama berkenalan dengan Arabelle, membicarakan hal yang penting sampai dengan hal yang tidak penting sekalipun. Sesekali mereka melempar canda tawa. Walaupun Meriska tak sepenuhnya ikut bergabung. Meriska hanya banyak melamun di antara ketiganya yang terlihat sudah akrab lebih lama. Padahal baru beberapa jam mereka kenalan.

Saat sedang melempar canda, tiba-tiba suara seseorang menghentikan kegiatan mereka.

"Kita boleh gabung?". Tanya seseorang yang sedang berdiri di dekat mereka.

"Ikan hiu ikan nila, hiya boleh la". Celetuk Bastian menjawab pertanyaan Aldi, tanpa menunggu jawaban keempatnya DABAS langsung saja ikut duduk.

Kemudian mereka berkenalan dengan Vanna dan Maya, tidak dengan Arabelle yang telah mengenali mereka dan Bastian adalah sepupu Arabelle. Mereka kembali melempar canda tawa tak terkecuali Darren. Hanya Meriska tidak menanggapi apa-apa hanya sibuk memainkan ponselnya.

"Eh lo". Darren menunjuk Meriska sedari tadi.

Meriska hanya menatap sekilas kearahnya kemudian kembali memainkan ponselnya.

"Gilaaaa jutek anjir, siapa sih nama lo? Ika?". Tanya Darren dengan alis yang terangkat sebelah. Namun ucapannya membuat Meriska menatapnya tajam berusaha menyembunyikan kekagetannya. Tak terkecuali Vanna dan Maya tak jauh beda dengan ekspresi Meriska. Karena mereka tahu bahwa Meriska memperkenalkan namanya sebagai Dira. Beda jika Arabelle yang memintanya untuk memanggil Riska.

~~~~~

081788xxx
Hai ika?

Sebuah pesan masuk membuat Meriska kaget sekaligus bingung. Kaget karena nomor baru itu tahu nama panggilannya. Dan bingung siapa orang itu.

Meriska hanya mengabaikan pesan itu tanpa berniat menjawabnya.

~~~~

Sekarang Meriska berada tepat di depan gerbang sekolah. Dia baru saja sampai di antar oleh supir keluarganya. Saat hendak masuk pergerakannya terhenti saat mendengar ucapan seseorang.

"Pagi Dira". Sapa seseorang itu dengan senyuman manisnya.

Meriska hanya menatapnya keheranan tanpa niat untuk menjawab.

"Boleh bareng gak? Tanya seseorang itu lagi sambil mensejajarkan langkah Meriska yang berjalan cukup cepat.

Meriska hanya diam menanggapinya dan terus berjalan.

"Dira.. nih buat lo". Ucap Aldi cepat sambil menyodorkan sebuah kotak bekal.

Langkah Meriska terhenti dan menatap kotak bekal dan Aldi secara bergantian. Dari tatapan itu berarti apa maksudnya? Aldi yang mengerti kemudian langsung melanjutkan ucapannya.

Dark loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang