Tak terasa hari terus berganti dan tiba sudah hari yang di idam-idamkan oleh semua orang. Pernikahan Kyla dan Ray.
Kini di kamar tempat Kyla berhias hanya dirinya dan sang adik Zara. Dengan kuat meremas tangan Zara, sambil mulut komat Kamit baca doa untuk kelancaran Ray mengucapkan ijab Kabul.
"Zar".
"Bismillah kyl".
"SAH".
"Alhamdulillah"
Satu kata bergema di seluruh ruangan rumah, kata sakral di mana seorang wanita dan pria siap untuk membina rumah tangga. Sah di mana Agama dan Negara.
Tetesan air mata Kyla mengenai tangan Zara yang di remasnya. Itu mengakibatkan Zara yang semula menatap ke arah pintu kini melihat kakaknya yang hanya menunduk.
"Kyl..Kyla".
"Zara sekarang gue udah jadi istri".
Senyum lembut Zara nampak diwajah cantiknya tangannya terulur untuk mengusap pelan air mata Kyla.
"Kyl Lo dengerin gue ya, sebagai adik emang gue gak pantes ngasih ini ke Lo tapi gue cuma pengen Lo tau tugas seorang istri itu sangat mulia, apa lagi saat kita sudah memiliki anak. Lo harus mampu membahagiakan suami Lo, bisa melayani nya lahir batin. Dan gue selalu berdoa Lo selalu bahagia. walaupun gue gak pernah akur sama Lo, selalu ngegas kalo ngomong tapi gue sayang banget sama Lo Kyl. Gue pengen Lo bahagia terus sama Ray. Dan gue berdoa supaya Lo bisa cepet nyusul gue punya baby". Ucap Zara dengan mata berkaca-kaca.
Sekejap Kyla menarik Zara ke pelukannya, gini-gini Kyla juga sayang sama Zara, tapi gengsi aja buat ngungkapin. Emang begitu kali ya, kalo sama temen mudah banget bilang sayang, sampek-sampek manggil dia pun dengan kata sayang. Kalau sama sodara mah boro-boro gengsian.
"Gue juga sayang banget sama Lo Zara. Lo jangan liat dari sikap gue, gini juga gue kakak lo, gue sayang sama lo".
"Sayang".
"Mamam".
Karena ijab Kabul sudah selesai di ucapkan oleh Ray jadi saudara maupun ibunya bisa menjemput sang mempelai wanita untum bertemu pria yang kini sudah sah menjadi suaminya.
Mamam yang ditemani mama Yuli membuka pintu tanpa mengetuknya terlihat hal yang membuat hatinya menghangat.
"Sayang kamu sekarang sudah jadi istri. Pesan mamam gak macam-macam cukup kamu jadi istri yang baik untuk suami kamu. Yang mamam mau cuma kamu bahagia sayang". Mamam memeluk Kyla dan mencium keningnya.
"Selamat ya sayang Tante ikut bahagia sekarang kamu sudah menjadi istri". Bergantian memeluk Kyla.
"Makasi Tante Yuli. Terimakasih juga Tante udah bantu acara Kyla". Yuli mengangguki ucapan Kyla.
"Ayo mam, ma. Kita turun pasti Ray udah gak sabar liat bidadari nya".
"Ayok sayang".
Kyla sangat cantik hari itu turun ditemani oleh mamam Sofia dan mama Yuli. Disusul oleh Zara yang tak kalah cantik di belakangnya.
Mamam menuntun Kyla untuk duduk di samping Ray dan bersiap untuk acara berikutnya yaitu bertukar cincin.
"Silahkan kedua mempelai memakai cincinnya".
Akhirnya selesai juga acara akad nikah dari Kyla dan Ray semua tamu undangan juga sudah pada pulang dan kini hanya tersisa dari keluarga kedua mempelai.
Untuk resepsi KyRay juga melakukan nya tetapi besoknya Karena acara nya juga di mulai cukup sore, dan pastinya capek juga seharian ngurus acara untuk akad jadinya memutuskan untuk keesokannya saja.
"Wahh malam ini belah duren dong lo kyl". Ledek Zara.
"Is apaan coba".
"Kan bener tahap selanjutnya dari pernikahan mah sunnah rasul sekarang kan malam Jumat ya".
"Zaraaaa awas aja Lo yah, kalo gak gue lagi capek gue ubek-ubek muka lo".
"Udah sayang jangan diladenin adek kamu mendingan sekarang kita bersih-bersih terus kumpul di meja makan, kita makan malam bareng ya". Ucap mamam.
Semua keluarga kini sedang makan malam rona bahagia terpancar dari semuanya tak terkecuali dari pasangan yang baru saja sah menjadi suami istri beberapa jam yang lalu.
"Nak kalian mau honeymoon kemana?". Tanya mama Ritha, mama Ray.
"Uhukk..hukk".
"Minum kyl".
"Kamu kenapa, mama salah ngomong ya sayang?".
"Hemm gak kok ma, Kyla kaget aja tiba-tiba ngomongin soal honeymoon". Kyla tersenyum tak enak.
"Maaf ya sayang, jadi gimana kalian mau dimana honeymoon nya?". Tanya mama Ritha lagi.
"Gak usah buru-buru gitu lah ma, Ray sama Kyla gak buru-buru juga punya anaknya. Lagian Ray sama Kyla itu baru ketemu setelah beberapa tahun pisah ma".
"Tapi sayang mama juga mau gendong cucu dari kalian".
"Heh Kyla terserah saja ma, maunya di mana".
"Tuh istri kamu aja mau".
Ray menghela napasnya berat lalu menoleh ke arah Kyla, Ray tau itu hanya jawaban untuk menyenangkan hati mama nya saja, sebenarnya Kyla juga gak buru-buru buat punya anak. Bukannya tidak mau punya anak tapi Kyla pengen menghabiskan waktunya berdua dulu sebelum mereka punya anak.
"Iya nanti Ray pikirkan ya ma".
Setelah berdebatan antara anak dan mama tadi sekarang semua orang sudah kembali kekamarnya masing-masing untuk istirahat karena besok masih ada satu acara lagi.
Lain hal nya dengan Angga sehabis makan malam selesai dia langsung membuka laptop nya untuk melihat kerjaan yang dikirimkan oleh Bani lewat email nya.
Zara yang habis menidurkan Rey dan Ara melihat jam di kamarnya menunjukkan pukul 11 malam dan Angga masih saja mengapeli laptopnya.
"Sayangg". Panggil Zara pada Angga yang di peluk dari belakang sambil mengusap-usap dadanya lembut.
"Bentar lagi ya sayang". Memegang tangan Zara.
"Hemm". Deheman Zara manja dan menjatuhkan kepalanya di bahu Angga.
"Kamu kalau ngantuk tidur aja Ra".
"Maunya sama kamu".
"Yaudah bentar lagi ya sayang". Mengusap tangan Zara.
Dengan setia akhirnya Zara menemani Angga menyelesaikan pekerjaannya. Posisi yang nyaman menjadikan Zara tertidur di bahu suaminya.
"Sayang aku udah selesai lepas dulu".
"Ya Allah udah tidur ternyata".
Angga dengan hati-hati merubah posisinya agar bisa menggendong Zara yang tertidur lelap. Sangat pelan sekali Angga menidurkan Zara di ranjangnya.
"Selamat tidur istriku sayang". Angga mencium lama kening Zara dan langsung menyusul Zara ke alam mimpi.
Yok di vote dan komen ya☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Teen FictionDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...