02-Halu

191 12 2
                                    

Aku merasakan bahwa seorang mendekat ke arah ku,dan semakin mendekat dan saat ini berada tepat di sampingku. Saat mau memegang tangannya itu.

Bruuk ...

Tubuhku terjatuh dari tempat tidurku,dan aku sadar bahwa itu sekedar mimpi yang gak bakal terwujudkan. Ku lihat ke arah jam Beker yang berada tepat di samping kasurku.

04.30, aku terbangun pada jam yang bentar lagi semua orang mulai beraktivitas,kalau aku sudah terbangun dari tidurku,mata ku tidak bisa terpejam kan lagi.

Kuambil beberapa foto Betrand yang sudah kujadiin polaroid,ku tatap lekat wajahnya yang manis itu,tiada tertandingi.

"Kapan ya,aku bisa bertemu dengan Betrand secara nyata dan tatap muka?" Tanyaku heran dan masih memegang foto itu.  "Kadang iri gitu liat mereka yang gampang banget,buat ketemu idolanya,tapi gue kenapa gak seperti mereka?" Ucapku lagi.

"Oh,iya gue lupa berdoa bangun tidur." Kulipat kedua tanganku dan segera berdoa, salah satu doaku yaitu supaya Tuhan selalu melindungi keluarga The Onsu dan semoga aku cepat dipertemukan dengan mereka semua.

Karna takut terlambat ke kampus,dengan cepat aku segera menyiapkan apa saja yang kuperlukan untuk kuliah. Aku masih satu rumah dengan orangtuaku.

Karna moodku sedang baik,aku juga menyiapkan sarapan buat satu keluargaku. Kami tinggal bertiga,papa,sudah meninggal dari kami masih kecil. Aku,adik laki laki ku,mamaku serta nenek ku.

Dengan seperti biasa,kami sarapan dulu sebelum beraktivitas. Untung masih ada salah satu pembantu yang tinggal di dalam rumahku, rumahku gak terlalu luas sih,bisa dibilang lumayan sederhana.

Dan sebelum berangkat ke kuliah,aku mengantar adik laki laki ku,ke sekolahnya terlebih dahulu,kami menaiki mobil. Aku memilih untuk mengambil jurusan hukum.

Bukan,bermaksud aku mau semua orang itu mempunyai masalah,bukan. Entah kenapa jurusan hukum itu sudah lekat dihati ku, sebenarnya aku hanya ingin meningkatkan peringkat ku dalam kepolisian dengan mengambil jurusan hukum.

Ya,cita citaku dari dulu itu ialah menjadi seorang polwan,jika kalian mempertanyakan berapa umurku,aku masih berumur 20 tahun. Lumayan muda untuk menjadi seorang polwan,tapi ingat kalau keinginan kita besar dan ada usaha yang kita lakukan, serta doa. Semua itu bakal terwujudkan,asal kita sabar.

"Ka,nanti gak usah jemput ya,aku ada ekskul basket. Pulang nya agak lama,jadi pesen ojol aja." Ucap Gilang,adik laki laki ku. Dia itu saat digemari di sekolahannya. Dan sangat² populer banget.

"Iya" ucapku dan dia segera mencium punggung tanganku dan segera memasuki sekolahan itu,adik ku sama seperti aku mencita cita kan menjadi seorang polisi. Dia sangat bertekad untuk menjadi seorang polisi, soal polisi itu sangat² berpenting bagi negara,begitu juga TNI.

Untung pagi ini aku pergi dengan cepat,jadi tidak macet seperti biasanya. Kuliahan ku itu tidak terlalu jauh sebenarnya. Universitas Gadjah Mada,siapa sih yang gak kenal dengan universitas itu?

Sudah pasti populer dan sangat sangat diimpikan oleh semua orang untuk masuk ke dalam kuliah ini. Begitu juga aku dan keinginan itu diwujudkan oleh Tuhan. Sangat bersyukur.

Aku segera memarkirkan mobil ku itu dan segera masuk ke dalam,tidak lupa membawa buku buku yang sangat penting untuk jurusan hukum.

I Feel In Love🦋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang