7|| Bertemu

25 2 0
                                    

   Malam ini terlihat sangat sunyi,angin pun bertiup sangat kencang,Langit malamnya pun juga mendung,sepertinya sebentar lagi turun hujan.Tapi itu tidak masalah bagi Alsya karena gadis itu sangat menyukai hujan,asalkan hujan nya tidak disertai petir.Karena bagi Alsya petir itu sangat menakutkan apalagi disertai kilatnya yang akan nampak jelas ketika malam hari.

"Gimana ya,apa besok gue harus mulai sok baik sama Arka."Ucap gadis itu bermonolog sambil mondar-mandir di dekat jendela.

"Tapi kan masa iya,gue tiba-tiba sok baik dan so asik sih" Ucapnya masih bermonolog

"Argghhh,tapi gue udah janji sama Key"Dia prustasi dan mengacak ngacak rambutnya.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan di ambang pintu terlihat abangnya yang celingak celinguk sambil cengir kuda.Dia sudah mengira pasti abangnyalah yang memasuki kamarnya.Karena pasti dia akan selalu mendapat gangguan dari sang abang.

Abangnya pun berjalan menghampirinya ke dekat jendela.

"Stop"Ucap Alsya sambil mengisyaratkan abangnya untuk berhenti berjalan ke arahnya.

Abangnya tidak menjawab hanya mengerutkan keningnya,seolah bertanya.dia keheranan.

"Siapa yang bolehin bang Emil masuk ke kamar Al?"Tanyanya.

"Kan bia-" Ucapan Edgar terpotong lagi oleh suara Al yang sedikit berteriak.

"Kan Al masih marah sama bang Emil,jadi bang Emil ga boleh dulu gangguin Al,paham?"Ucapnya panjang lebar.

"Hmmm"

"Silahkan bang Emil balik badan,buka pintu lalu keluar dari kamar Al,se-ka-rang"Usir Alsya

"Iya bawel"

Setelah itu Edgar keluar dari kamarnya Al.Tiba-tiba tanpa Alsya sadari di luar tengah hujan.

"Tuh kan malam ini pasti hujan"Ucapnya bermonolog untuk kesekian kalinya.

Tiba-tiba suara petir terdengar.Alsya langsung menutup gorden kamarnya dan berjalan menuju tempat tidur.Dia ingin tidur saja daripada mendengar suara petir yang akan membuatnya ketakutan.

***

Pagi ini matahari terlihat malu-malu untuk menampakan dirinya,iya hari ini sedikit mendung,mungkin karena efek hujan semalam,mungkin hujannya belum puas mengguyur bumi.

Terlihat Gadis cantik dengan seragam SMA nya sudah rapih.Dia sudah siap untuk berangkat sekolah pagi itu.Hari ini dia tidak diantar oleh Edgar Emilio,karena katanya abangnya ada kunjungan mahasiswa dan diharuskan menginap di luar kota untuk beberapa hari kedepan,jadi dia akan diantar oleh Ayahnya.

***

Sementara di lain tempat seorang pria masih enggan untuk membuka matanya,dia masih nyaman bergelut dengan selimutnya.Dia tidak peduli sekolah hari ini terlambat,bahkan tidak sekolah pun tidak apa-apa.Dia sangat tidak suka ada yang mengganggu kenyamanannya Kecuali-

"Arka bangun,ini udah siang.Nanti kamu terlambat sekolah,kalau kamu terlambat nanti kamu ketinggalan pelajaran,kalau kamu ketinggalan pelajaran nanti kamu bodoh,kalau nanti kamu bodoh kamu ga dapet ijazah,kalau nanti kamu ga dapet ijazah kamu ga bisa kerja,kalau kamu ga bisa kerja masa depan kamu buram,ga jelas.Kamu mau hah?"Omel Fayra sambil teriak-teriak.Fayra Aprielle adalah istri dari Bimasena Arsawijaya sekaligus Ibunda dari Arka.

Ya,Arka tidak suka di ganggu,dia pasti akan marah.Kecuali Bundanya yang membangunkannya dia pasti akan langsung diam dan menurut.dasar anak mamih.

"Iya bunda,Arka mandi sekarang"putus Arka keluar dari selimutnya.

Setelah beberapa menit Arka melaksanakan ritual mandinya.Dia langsung bersiap-siap dan langsung menuju ke arah meja makan,tapi bukan untuk sarapan melainkan pamit kepada sang ibunda.Di sana sudah ada Bimasena sang ayah,tapi Arka menghiraukan kehadirannya.

"Bunda,Arka pamit berangkat sekolah dulu ya"

"Iya.Awas belajar yang rajin ya kamu"Sedikit omelan dari bundanya.

Keluarga  Arsawijaya dipandang keluarga harmonis oleh orang-orang luar,terutama rekan bisnis Bimasena,padahal keluarga itu sangat amuradul,Arka dan ibunya dituntut untuk menunjukan keharmonisan keluarganya,mungkun agar Bimasena selain di pandang sebagai pembisnis yang sukses,juga dipandang sebagai kepala keluarga yang berhasil.Padahal nyatanya dia kepala keluarga yang gagal.

***

Terlihat gadis cantik tengah berjalan menuju gerbang sekolah,tiba-tiba dia dikagetkan dengan motor yang baru saja memasuki pekarangan sekolah.Pasalnya motor itu hampir saja menyerempetnya.Karena geram Alsya langsung berlari ke arah parkiran untuk mengetahui siapa sang pelaku.

"Eh lo,kalo bawa motor yang bener,tau ga sih tadi lo hampir aja nyerempet gue,gimana kalau gue jatuh,lo mau tanggung jawab"Omel Alsya tiba tiba memaki pengendara motor yang ia tandai sebagai tersangka.

Pemuda itu membuka helm fullface nya dan sedikit merapikan rambutnya yang berantakan.Jelas saja Alsya kaget setengah mati saat mengetahui siapa orang yang dia maki-maki barusan.

'Anjir gue salah marahin orang,gimana ini.Yaudah gue sok baik aja deh' batin Alsya

"Eh Arka,kirain siapa.Sorry tadi gue sedikit emosi"Ucap Alsya sambil terkekeh.

Arka berlalu pergi begitu saja,tanpa menghiraukan ocehan Alsya.Dasar manusia ga sopan.

'Nyesel gue ngomong gitu tadi,mana ga di respon lagi.Dasar bener-bener berhati batu dia' gerutu Alsya dalam hati.

Karena Alsya merasa bahunya ditepuk oleh seseorang,dia langsung membalikan badannya.

"Al ngapain pagi-pagi udah bengong di parkiran?"Tanya Nathan

Itu lho si Nathan Gio Alvaro ketua kelasnya XI IPA 2,dan berarti itu ketua kelasnya Alsya.

"Eh,engga.Tadi cuma berhenti bentar buat atur nafas,Hehe..."Jawab Alsya sambil menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Ko lucu ya"Tiba-tiba kalimat itu terlontar begitu saja dari mulut Nathan.

"Apanya yang lucu?"Tanya Alsya heran.

"Lo.Abisnya jawabnya gelagapan gitu"Jawab Nathan sambil terkekeh.
"Yaudah yu barengan ke kelasnya"Ajak Nathan

"Boleh" Jawab Alsya mengiyakan.

Mereka berjalan meninggalkan parkiran yang pagi itu sudah mulai ramai.

To be continued.....

***

Gimana Chapter ini?
Mohon maaf jika ada typo 😁
Semoga selalu suka ya ceritanya ❤
Jangan lupa Vote dan Comentnya 🤗

@sflow_nura1221

ImpLOVEssible(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang