"Makan sayang" ucap Rava dan menyendokkan bubur hangat untuk Agatha.
"Gak mau..." tolak Agatha
Agatha tidak ingin makan ataupun minum karena perutnya yang mual. Tadi Agatha sempet gumoh dan mengeluarkan semua makanan dalam perutnya.
"Satu suap ajaa.." bujuk Rava
"Ngak mau makan bubur..." rengek Agatha
"Mau makan apa?"
"Mau salad buah"
"Iya nanti aku beliin tapi makan bubur dulu"
Agatha menggeleng dan menarik selimut menutupi wajahnya. Rava pasrah dengan Agatha dan menyimpan buburnya di atas nakas.
Tok tok tok
"Den Rava, ada temennya dibawah" ucap Lisa dari pintu
"Oh iya, makasih"
Lisa mengangguk dan pamit kebawah. Agatha memunculkan wajahnya dari balik selimut dan itu membuat kesan lucu pada Agatha.
"Siapa?"
"Palingan Marvin, tadi dia bilang mau kerumah" jawab Rava dan mencium kening Agatha.
"Aku kebawah temuin mereka dulu ya" Rava bangkit namun ditahan oleh Agatha.
"Ikut"
"Tapi kamu lagi sakit"
Agatha merengek meminta ikut Rava untuk menemui Marvin dibawah. Akhirnya Rava pasrah dengan Agatha.
"Gendong" Agatha membuka tangannya lebar lebar agar Rava menggendongnya.
Rava menggendong Agatha seperti koala dan menuruni tangga. Di ruang tengah terlihat Marvin dan Aleta yang sedang duduk sambil memakan cemilan yang ada disana.
Rava langsung saja duduk dihadapan mereka berdua. Mereka terkejut dengan Agatha yang digendong Rava.
"Beda kalau udah suami istri mah" seru Marvin
"Kok lo mau sih Tha" bingung Aleta
Agatha masih pada posisi, dipangkuan Rava. Agatha merasa lemas untuk ngapa ngapain. Rava menggedikan bahu dan mengelus rambut Agatha pelan.
"memang bener kata mama, kalau lagi sakit dia manja. Tapi ngak papa, gue suka dia yang gini" batin Rava
"Nih tha kita bawain salad buah buat lo, kata Aleta lo suka banget sama salad buah" ucap Marvin dan mehyerahkan kantung kresek berisikan salad buah.
Agatha langsung berbinar dan menolehkan kepalanya kebelakang. Agatha bisa melihat Salad buah di dalam kantung kresek bening. Agatha berpindah posisi menjadi disamping Rava.
"Mau" pinta Agatha pada Rava
"Gak, kamu belum makan"
"Aaa... ravaa...." Rava merasa tidak enak menolak permintaan Agatha, karena wajah Agatha yang pucat ditambah cemberut.
Rava menghela nafas dan mengangguk menyetujuinya. Rava mengambil salad buah dan memberikan suapan demi suapan pada Agatha.
Agatha menerima suapan yang Rava berikan sambil menyenderkan kepalanya pada bahu Rava. Marvin dan Aleta merasa heran dengan Agatha. Mengapa Agatha sangat manja? Apa yang sudah terjadi diantara mereka?
"Kata mama, Agatha kalau lagi sakit pasti manja" ujar Rava seperti tau apa yang sedang Marvin dan Aleta pikirkan. Mendengar ucapan Rava mereka berdua mengangguk mengerti.
***
Sudah dua minggu sejak kejadian Agatha sakit. Kini sifat Agatha kembali seperti sebelum sakit, keras kepala dan susah diatur.
Saat sakit sifat manja Agatha semakin meningkat kala Marvin dan Aleta pulang. Ingin dipeluk lah, ingin digendong lah atau rengekan rengekan Agatha.
Meskipun melelahkan tapi Rava bersyukur karena jarang sekali Agatha seperti itu. Ingin sekali Agatha yang seperti itu tapi bukan dengan keadaan sakit, sedang fit seperti biasa.
Pagi ini mereka sedang mendebatkan hal sepele. Mereka sedang mendebatkan kendaran yang akan diapakai untuk pergi sekolah.
"Aku mau naik motor aja"
"Ngak. Kamu naik mobil sama aku"
"Ih apa sih? Dari kemarin aku tuh naik motor"
"Itu kemarin. Kalau sekarang beda"
"Ogah"
Agatha hendak naik ke atas motornya namun tiba tiba saja badan Agatha melayang di udara. Agatha baru sadar jika Rava menggendongnya Ala bridal style menuju mobil.
Saat susah mendudukan Agatha di kurai depan, Rava berlari memutari mobilnya dan duduk di kursi pengemudi. Detik selanjutnya mobil mereka pergi menuju Sekolah.
Disepanjang perjalan Agatha diam dan menggerutu dalam hatinya. Agatha ingin menaiki motor karena hari ini Rava ada rapat osis hingga larut sore dan itu adalah kesempatan emas bagi Agatha untuk pergi keluar.
Skip
Sesampainya di sekolah Agatha turun dan berjalan mendahului Rava. Rava mengejar Agatha, namun tiba tiba seseorang memanggilnya dan langkah Rava pun terhenti.
Rava menoleh pada orang tersebut. Seketika wajahnya berubah 180 derajat. Orang itu adalah Aprilia.
"Ngapain lo panggil gue?"
"Gue mau ngajak lo ke kelas bareng"
"Sorry gue ngak bisa" tolak Rava
Rava berlalu mendahului Aprilia yang masih terdiam. Aprilia merasa kecewa karena Rava menolaknya.
***
Jangan lupa vote and komen guys...👇👇👇
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy's in School [COMPLETE]
RomanceJudul awal: MY ENEMY'S IN SCHOOL Pernah ngak sih lo menyangka jika musuh lo disekolah seketika menjadi suami lo? Dia musuh gue disekolah tapi suami gue dirumah. Kok bisa? Namanya Rava Ezkiel. Dia adalah musuh gue disekolah. Dia ketos sok so'an yang...