20

205 91 7
                                    

°|•°'Sinha pov

"A-apa?.. "

"Apa kau bilang? Kau bercanda kan Namjoon!? Jawab Joon!.. " Tanyaku menuntut jawaban sembari mengguncangkan lengan dengan kuat.

"Apakah dari raut wajahku... Aku terlihat seperti orang yang sedang berbohong? " Ucap Namjoon balik bertanya kepadaku.

"Joonie.. Mengapa kau mengatakan hal semacam itu? " Tanya Leina dengan wajahnya yang terkejut.

"Apa? Memangnya kenapa? Kita kan memang benar menjal-"

Bughhh

"Keparat!! Berani beraninya kau!.. " Sebelum Namjoon menuntaskan ucapannya, Jimin sudah terlebih dahulu meninju pipi sebalah kiri Namjoon hingga hidungnya mengelurkan cairan kental berwarna merah.

Aku hanya diam memperhatikan perkelahian dihadapanku.

Jungkook yang berada disampingku mencoba untuk menenangkan dengan cara mengelus pundakku pelan.

Membawa tubuhku kedalam dekapannya yang hangat.

"Berhenti! Aku mohon hikss.. Jangan pukuli Namjoon lagi! Dia tidak salah.. " Ucap Leina dengan tangisnya yang pecah.

Mencoba membela kekasihku yang kini terkapar lemah diatas tanah.

"Lei.. Tidak seharusnya kau memohon seperti itu! " Namjoon berucap lalu dengan susah payah beranjak perlahan dari posisinya saat ini.

Menghampiriku yang kini tengah berada dalam pelukan Jungkook.

Perlahan aku melepaskan pelukan dari pria yang lebih muda dariku itu. Mengusap air mataku dengan kasar lalu menatap Namjoon dengan tajam.

"Sekarang apa maumu setelah semua yang kau lakukan kepadaku? Kim Namjoon.. " Tanyaku sembari menunjuk wajahnya dengan jari telunjukku.

"Mauku?.. Aku hanya ingin memberikan penjelasan kepadamu, mengapa aku memilih menjalin hubungan dengan Leina dibelakangmu.

Ya, entah kau butuh penjelasan atau tidak atas semua yang kini terjadi. Aku hanya ingin semuanya segera selesai dan aku tidak perlu berurusan lagi denganmu. " Jawabnya dengan suara yang dibuat seperti mengejek.

"Hei! "

"Jim.. Biarkan Namjoon berbicara terlebih dahulu. Tolong jangan ada yang memotong! " Ucapku dengan tegas memperingati yang lain.

Aku kembali menatap wajah pria dihadapanku itu. Melihat seringaian menyeramkan yang terpatri di wajah tampannya tidak membuatku gentar sedikitpun.

"Okey, langsung saja aku jelaskan apa yang sebenarnya terjadi. " Ucap Namjoon lalu berdehem singkat.

"Semua ini berawal sejak kami duduk di bangku sekolah menengah atas. Waktu itu aku bertemu dengan Leina dan mulai berteman dengannya. Hubungan kamipun menjadi lebih dekat sampai akhirnya kamipun bersahabat.

Tapi perlahan perasaan sayang sebagai sahabat itu berubah menjadi cinta. Dan Leina adalah cinta pertamaku. Hingga akhirnya akupun memilih untuk memendam perasaanku ini.

End of Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang