Pagi yang cerah menyambut awal pagi pengantin baru. Kyla yang masih nyaman di pelukan Ray enggan untuk beranjak.
"Bangun Kyla". Ucap Ray yang bangun terlebih dahulu.
"Iya bentar dulu ngumpulin nyawa".
Lain tempat, lain kegiatan sedangkan Zara sedang sibuk mengurus kedua anaknya, rutinitas seorang wanita yang sudah memiliki anak ya mengurusnya, jangan mau pas buatnya aja.
Zara mengambilkan baju yang musti dipakai anaknya untuk dipakai hari ini.
Karena acara resepsi pernikahan Kyla dan Ray di laksanakan sore sampai malam membuat semua orang tidak terburu-buru.
Mereka hanya perlu menyiapkan segala yang akan di gunakan nanti supaya nanti saat memakainya tidak bingung.
"Pagi suami tampanku". Ucap Zara pada Angga yang baru saja bangun.
Zara menidurkan dirinya di dekat Angga dan mencium bibir Angga mesra, mumpung anak-anak bersama para kakek nya kini giliran Angga dan Zara sedikit bermesraan.
"Pagi juga istri cantikku". Membuka matanya dan tersenyum melihat muka nya dekat sekali dengan Zara.
"Kamu udah mandi?". Tanya Angga.
"Udah. Tadi sekalian sama anak-anak".
"Yah baru mau ngajak mandi bareng".
Blusshh....
Pipi Zara yang semula biasa saja kini merah merona karena godaan Angga. Karena sudah lama ini juga Zara gak merasakan sentuhan dari Angga suaminya."Nanti malam saja ya sayang". Jelas Zara.
"Emang acara Kyla sampai jam berapa sayang?".
"Gak tau mungkin sampai malem sayang".
"Yah gak bisa dong".
"Ya besoknya lagi kalau nanti gak bisa". Senyum Zara sambil memainkan jarinya di dada Angga.
"Gimana tahan aku sayang kalau tingkah laku kamu kayak gini". Jengah Angga.
"Hehe maaf sayang". Ucap Zara meminta maaf tapi malah lanjut mencium dada Angga.
Mata Angga mendelik, Zara yang di tatap malah tertawa. Gemas melihat tingkah laku istrinya Angga membalikkan badannya dan menindih tubuh Zara dan menciumnya.
"Aakkkh".
°°°
"Aduhh cucu nenek udah ganteng sama cantik ya". Ucap mama Yuli yang datang bersama mamam dari arah dapur melihat kedua cucunya yang di pangku oleh kedua kakeknya. Rey di pangkuan papa Roby sedangkan Ara di pangkuan papap Mario.
"Iya nenek, Rey udah ganteng kayak kakek". Ucap papa Roby mewakili Rey yang tak menghiraukan neneknya lebih memilih mainan yang ada di tangannya.
"Iya nek, Ara juga udah cantik". Giliran papap Mario yang menyaut.
"Kayak kakek juga gak?". Tanya Mamam.
"Eh ya gak lah, kayak kamu cantiknya. Aku banci dong kalau cantik".
"Haha ya kan Rey ganteng kayak kakek Roby, Ara cantik kayak kakek Mario ya".
"Ini emak bapaknya kemana? Kok malah anaknya di sini?". Tanya Mamam.
"Tadi kata Zara mau bangunin angga".
"Hemm udah ketauan mah ngapain mereka".
"Udahlah mam gak papa. Ngomong-ngomong itu pengantin baru belum turun juga".
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Teen FictionDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...