7

7 0 0
                                    

Jassss...

Klik.

Blam.

"Selesai. Kau tinggal menunggu popcornnya meletup-letup." Jelas Kak Deysi, Sang Supervisor.

Sejak tiba tadi, Kak Deysi dengan sangat ramah dan telaten mengajariku aegala hal mulai dari bagaimana mengoperasikan mesib Ticket, melayani customer, dan sekarang bagaimana membuat popcorn.

"Oh iya, ini untuk caramel dan ini untuk yang asin. Kau harus membuatnya secara terpisah." Lanjutnya.

"Siap. Terima kasih kak Deysi."

"Sama-sama. Jadi apakah kau sudah bisa kutinggal?"

"Ya, tentu saja."

"Kalau ada apa-apa, panggil aku saja."

"Siap kak. Terima kasih."

Kak Deysipun kembali ke tempatnya di bagian Reservasi Teater Gold.

Akupun kembali ke posku.

"Selamat sore, silahkan mau nonton film apa?"

"How To Train Your Dragon mbak." Kata si customer.

"Yang jam berapa?"

"Jam 07.45."

"Untuk berapa orang?"

"3 orang."

"Baik, silahkan tempat duduknya. Yang hijau masih kosong, yang kuning dan abu-abu sudah terisi."

"11,12,13 F saja mbak."

"Baik. Tidak skalian popcornnya?"

"Caramel yang large dan Greentea Latte yang cold 2, Coke yang Medium 1."

"Baik. Saya ulangi pesanannya. Popcorn Caramel large 1, Greentea Latte Cold 2, Medium Coke 1. Totalnya 280 ribu."

Si Customer menyerahkan uangnya.

"Baik. Uangnya pas ya. Ini tiketnya, How To Train Your Dragon jam 07.45 untuk 3 orang. Untuk Snack dan Beveragenya bisa diambil disana, terima kasih."

Huuuft. Not bad untuk customer pertama.

Waktu berlalu dengan sangat cepat. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam 11 malam dan Shiftku sudah selesai. Aku kembali ke loker karyawan.

"Gimana hari pertamanya?" Tanya Kak Deysi.

"Hehe, lumayan kak." Kataku sedikit meringis karena kakiku yang pegal.

"Kau membutuhkan counterpain untuk itu. Jangan lupa mampir apotek untuk membelinya."

"Hehe, terima kasih sarannya kak."

"Kau pulang sendiri? Mau bareng?"

"Tidak apa-apa kak. Aku bawa kendaraan kok. Terima kasih tawarannya."

"Ok. Kalau begitu aku duluan ya."

"Ok kak, hati-hati dijalan."

Kak Deysipun pergi sementara aku mengganti bajuku dengan bajubyang tadi ku bawa.

Setelah selesai akupun pergi dari situ melalui pintu karyawan. Pelataran depan Mall sudah sepi. Jelas, ini hampir tengah malam.

Bagaimana aku akan pulang? Pikirku.

"Need a ride?"

Ku menoleh setelah mendengar suara yang ku kenal.

"Nic? Sedang apa kau disini?"

"Menurutmu aku sedang apa? Ini." Katanya sambil melempar helmku padaku.

Aku tersenyum lalu menghampirinya dan naik ke vespanya. Setelah itu vespanya meluncur pergi meninggalkan pelataran mall.

"Gimana hari pertamamu?" Tanya Nic tiba-tiba.

"Lumayan rame. Aku sudah tahu bagaimana membuat popcorn."

"Hmm i see. Hey, kita mampir sebentar ya." Kata Nic lalu menepikan motornya di depan minimarket.

Dia lalu masuk dan tak berapa lama kemudian dia keluar.

"Kau beli apa sih?" Tanyaku karena aku tidak melihat dia membawa barang belanjaannya.

"Aku hanya ke toilet."

"Oh." Jawabku.

Kamipun pergi dari situ. Sepanjang perjalanan, angin malam terus menerpa wajahku dan perlahan membuatku diserang kantuk. Kepalaku mulai terantuk-antuk ke helm Nic. Kupejamkan mataku dan kurasakan kedua tanganku ditarik memeluk pinggang kokohnya.

Kurasakan vespanya tidak lagi bergerak. Ku lalu membuka mataku. Ternyata kami sudah sampai di depan rumahku.

"Sudah bangun tukang tidur?"

"Sudah sampai ternyata."

"Ya, sudah dari 15 menit yang lalu."

"Hehe. Siapa suruh tidak membangunkanku."

"Ck, sana masuk dan istirahat."

"Hm." Ujarku turun dari vespanya.

"Ini. Oleskan sebelum kau tidur." Katanya sambil menyerahkan sebuah Counterpain padaku. Sepertinya alasan tadi ke minimarket untuk membeli ini.

Aku tersenyum, "thanks Nic."

"Masuklah." Katanya.

"Good night Nic." Kataku lalu beranjak masuk.

Tbc

Ramyeon + Soju (Ramyeon Meogeullae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang