Zhafira dan Devan kini berada di dekat Danau. mereka duduk dibangku yang ada di Danau itu.
Devan menceritakan semua yang dia tahu kepada Zhafira dan juga ia meminta maaf karena menurutnya itu sudah keterlaluan. Awalnya Zhafira kaget. namun berusaha untuk biasa saja dan menerima permintaan maaf Devan. Setelah itu keduanya Hening. tak ada yang membuka obrolan."Ra" ucap Devan yang mengakhiri keheningan mereka
Zhafira menoleh, dan membalasnya dengan sebelah alis yang diangkatkan seolah berkata "Apa?"
"Jadi gimana Ra? lu besok bakal sekolah lagi kan?" Tanya Devan to the point
"Gatau. Gua gabisa jawab" Zhafira menjawab namun pandangannya tak mengarah ke arah Devan.
Devan yang mendengar jawaban itu, hanya bisa menghela nafasnya. dan berkata,
"Semuanya keputusan lu. gua ga bisa bantu
apa-apa dan juga Sekali lagi gua minta maaf"Zhafira hanya membalasnya dengan Anggukan. ia beranjak pergi dan berjalan meninggalkan Devan.
Devan memperhatikan Zhafira yang berjalan, namun ia merasa ada yang Aneh, Terlihat Zhafira yang jalan dengan semployongan dan tak lama Zhafira sudah terjatuh.
Dengan cepat Devan menggendong Zhafira kemudian menuju Rumah Sakit. Untungnya Rumah Sakit berada dekat dengan Danau yang mereka singgahi tadi.
Sudah 30 menit yang lalu sejak Zhafira pingsan, ia masih memejamkan matanya. Devan masih setia berada di samping Zhafira.
Devan terkejut, ketika Dokter yang menangani Zhafira mengatakan bahwa Zhafira mengidap Penyakit Kanker Otak, dan parahnya sudah masuk stadium 2. Selama ini Devan melihat Zhafira biasa biasa saja. tidak terlihat sakit.
Akhirnya Zhafira membuka matanya, Devan yang melihat itu sontak langsung Tersenyum senang.
"Devan, kok gua bisa di Rumah Sakit?"
Tanya Zhafira,"Tadi lu pingsan. yaudah gua bawa aja kesini"
Jawab Devan seadanya, kemudian Zhafira berkata,"Devan gua mau pulang. gua ga mau di Rumah Sakit lama lama" ucap Zhafira. ia sangat tak tahan bau Rumah Sakit.
"Yaudah. bentar" Devan tak melarangnya dan pergi meninggalkan Zhafira sebentar untuk mengurus Administrasi dan kembali ke Zhafira.
Disinilah mereka, berada di Taman Bermain.
Devan bertanya tentang penyakit yang diidap Zhafira, namun hanya dibalas gelengang pertanda dia tak ingin menjawabnya.Mereka menuju ayunan, dan menaikinya.
Terlihat jelas oleh Devan senyum manis yang selalu ditampilkan oleh Zhafira. kali ini sangat terlihat bahwa senyum itu sangat tulus, bukan senyum paksaan yang biasa ditampilkan Zhafira untuk menutupi kesedihannya.Meraka berada disana kurang lebih 1 jam.
"Devan, Makasih ya buat semuanya. Sekali lagi makasih" ucap Zhafira dan Devan hanya membalas dengan senyuman. Kemudian Zhafira pamit untuk pergi, Devan hanya menganggukan kepalanya.
Zhafira kini sudah sampai di Rumah Neneknya,
ia berkata sesuatu pada Neneknya kemudian pergi begitu saja.Zhafira tidak tahu ingin kemana, ia berbicara sendiri, bahwa kenapa ia tetap harus pergi adalah karena ia mengidap penyakit kanker otak, itu yang seharusnya ia katakan beberapa hari yang lalu pada adiknya.
Saat akan menyebrang jalan, pikirannya kosong. Zhafira tidak melihat kiri-kanan untuk menyebrang dan kemudian terlihat truk besar dari arah kiri. banyak yang berteriak padanya. beberapa detik kemudian...
Brakkk.
Zhafira tertabrak dan terhempas cukup jauh. banyak orang yang mengrumuninya dan tak lama kemudian Ambulans datang, salah satu petugas ambulans memeriksa denyut nadi ditangannya. dan ternyata Zhafira sudah meninggal dunia.
TAMAT.Assalamualaikum! Huaa akhirnya cerita ini selesai juga. bukan maksud ingin mempercepat, tapi memang dari awal author, mau cerita ini hanya ingin beberapa part aja. Makasi buat yang udah baca, vote dan komennya. Luv u❤
Wassalamualaikum!

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home | END
Cerita Pendek"Kenapa harus diriku?" -Zhafira- Broken Heart Dan Broken Home itu sama. Ya Sama sama Sakit. Namun tetap saja, Broken Home yang paling sakit jika disandingkan dengan Broken Heart. Start: 28 Mei 2019 End: 23 Mei 2020 (6/6 End)