- BOURNE -▪️▪️▪️
Sinb menuruni tangga dengan malas, matanya sedikit bengkak akibat peristiwa semalam. Sinb sebenarnya tidak ingin ke sekolah hari ini, namun ada hal yang perlu ia selesaikan di sekolah.
Sinb begitu saja melewati meja makan tempat jiseob dan minyoung tengah duduk saat ini. Untuk sarapan? Dia benar-benar tidak nafsu. Oleh karena itu sinb memutuskan untuk langsung ke sekolah. Namun sebuah tangan menghentikan langkahnya, minyoung memegangi tangan putrinya dengan erat.
"Kau harus sarapan sinb-ya, kondisimu masih belum pulih sepenuhnya" ucap minyoung khawatir
Sinb lalu melepas tangan minyoung dari tangannya. Ia lalu menghela napas, "Berhenti bersikap seolah peduli padaku" ucap sinb dengan nada dinginnya.
"Apa yang kau bicarakan sinb-ya, eomma tentu sangat peduli padamu"
"Aku bilang hentikan! Eomma tidak pernah benar-benar peduli padaku! " ucap sinb mulai meninggi.
"Sekarang biarkan aku menyelesaikan masalah yang sudah eomma lakukan!" ujar sinb lalu pergi dari hadapan kedua orang tuanya. Ia melangkah dengan berat memasuki ke mobil yang sudah menunggunya diluar
Sinb menutup pintu mobil dengan keras, ia lalu menyumbat telinganya dengan earphone yang tersambung dengan Mp3 player miliknya. Membiarkan suara musik klasik m yang memenuhi isi kepalanya, setidaknya lebih baik dari pada memikirkan hal yang hanya membuat napasnya sesak.
▪️▪️▪️
Sinb melangkahkan kakinya menuju ke kelas. Rasanya sinb ingin cepat sampai ke kelas dan kembali menyumbat telinganya agar tidak mendengar perkataan orang-orang yang ia lewati.Entah dari mana, kini semua orang tahu tentang apa yang telah ibunya lakukan. Bahkan mereka melebih-lebihkan hal itu sekarang.
"Jadi semua prestasinya hanyalah tipuan"
"Dia memanipulasi semua nilainya"
"Percuma menjadi putri HSB corp, jika hanya mengandalkan kekuasaan orang tuanya"
"Pantas saja dia tidak pernah bisa mengalahkan yerim, dia sama sekali tidak pintar seperti yang kita lihat selama ini"
"Dia tidak pantas mengikuti olimpiade itu"
Kuping sinb terasa panas dengan semua yang ia dengar di sepanjang jalan menuju kelasnya. Orang-orang berbicara seakan mereka mengetahui semua tentang sinb. Seakan mereka mengetahui semua kerja keras yang sinb lakukan. Dengan santainya mereka mengatakan hal-hal itu, tanpa tahu betapa kerasnya usaha sinb selama ini.
Entah itu Kebetulan atau memang takdirnya, sinb dan yerim kini berpas-pasan di depan kelas.
Mereka saling bertatapan satu sama lain, suasana hening seketika. Kondisi ini mengundang banyak orang untuk mengerumuninya. Tak terkecuali jisoo dan seunkwang yang sempat terkejut karena berita yang beredar pagi ini. Mereka tak mengira keluarga putri donatur terbesar sekolah akan terlibat kasus seperti ini."Aku akan mengundurkan diri" ucap sinb membuka suara.
"Aniya..kau tidak perlu melakukan itu sinb, kau pantas mendapatkannya" jawab yerim dengan pembawaanya yang tenang.
"Aku tahu itu"
"Tapi tidak dengan cara kotor seperti ini. Aku akan membuktikannya dengan caraku sendiri" ujar sinb dingin.
Yerim terdiam sejenak, matanya menangkap seseorang yang berdiri tak jauh di belakang sinb
"Tidak.. sinb, Aku benar-benar tidak apa-apa jika kau yang mewakili sekolah. Karena aku tahu kemampuanmu memang lebih baik dariku dalam hal ini" kata yerim membuat orang-orang di sekitarnya menatapnya kagum. Orang-orang memang mengenal yerim sebagai sosok yang baik sejauh ini. Namun tidak dengan lee bona, gadis itu malah menatap yerim dengan mata elangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bourne
Fanfiction(Completed) Ketika orang bertanya apa aku baik-baik saja.. mereka semakin mengingatkanku bahwa semua yang ku jalani terasa begitu sesak dan menyakitkan. ... "Bisakah aku melewatinya?" - Hwang Sinb Genre(s) : Family,YA, HnC Di samping rumitnya kis...