Covid19 atau virus corona memang bisa membuat mati, tapi hidup dengan tanpa memakai baju baru saat lebaran itu juga sudah seperti mati bagi Diani.
Baginya, tampil elok saat silaturahmi ke sanak keluarga adalah mutlak. Memakai baju lama saat lebaran? Cih! Pantang! Begitu suara hati Diani menggelora.
Tidak ada lagi perdebatan, shoping di tengah pandemi sudah pasti layak di perjuangkan! MERDEKA!
Uang THR sudah di tangan, mal diam diam membuka pintu belakangnya. Poles sedikit gincu, ayo berangkat!
Buka aplikasi ojol favorit, lah kok layanan antar penumpangnya tidak ada? Oh iya memang sedang dilarang. Bedomseh! Geram gadis blasteran Sunda-Belanda ini.
Entah jodoh atau apa, di sebrang jalan duduk di atas motornya dengan jaket hijau khas, menatap jalan penuh bosan. "Mang!", Panggil Diani membuyarkan lamunannya.
"Iya neng?"
"Offline bisa?"
"Kemana?"
"Mal yang deket bunderan"
"30 ribu", tembak abang Ojol.
"Idih mahal~ biasanya ge 10 ribu ke situ mah"
"Harga corona neng.."
"Yaudahlah ayo, sekalian saya sedekah"
"Berangkat!"
* Di perjalanan
"Emang malnya buka neng?""Saya dapet kabar dari intelejen terpercaya katanya sih buka mang"
"Intelejen?"
"Iya, ceu Ipah, tetangga kost saya, kerja di situ, alhamdulillah gak ikut kena PHK"
"Oh.. gak takut kena corona?"
"Lah amang sendiri ini boncengin saya, gak takut kena corona?"
"Saya lebih takut anak istri gak makan neng"
"Lah justru harusnya amang takut anak istri makan"
"Kenapa?"
"Kan puasa"
* Di dalam mal
Berdiri gemetar seorang lelaki, Tegar namanya. Keringat dingin mengucur dari dahinya, seperti sedang bingung dalam mengambil keputusan sulit. Atau mules.Bruk! Seorang gadis berambut pirang menabraknya sambil terus berlari masuk ke toilet. Cantik juga fikir Tegar, sepertinya blasteran Sunda-Belanda. Ah belum tentu, mungkin pirang kepanasan. Yang tentu sih.. dia mules.
Sudahlah.. wanita sudah tidak penting lagi. Tegar muak dengan segala keadaan hidupnya saat ini. Memang bukan kena PHK karna corona, tapi sistem kerja kontrak juga kejam.
Sudah begitu, larangan mudik membuatnya semakin bingung. Bantuan tidak ada karna tidak terdata. Tutorial memasak batu tidak ada di program prakerja. Lalu mau makan apa? Tutut? Sawah jauh!
Mendinginkan hati dan kepala di mesjid awalnya menjadi pilihan Tegar. Mesjid biasanya ada AC-nya, atau kipas angin besar, gratis. Tapi sekarang lagi tutup, mungkin biar marbot marbot se-Indonesia liburan ke Bali naik pesawat.
Dengan segala alasan itulah Tegar saat ini memilih berdiri di sini, di tengah kerumunan ibu ibu yang sibuk memilih baju yang cocok dengan warna kulit anaknya. Dan bapak bapak yang tidak kalah sibuk mengawal sang istri tercinta. Takut istrinya di 'apa-apakan' corona mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Toilet Mal
HumorLebih enak pup duduk apa jongkok?