5.Tauge

55 21 15
                                    

Happy reading

.
.
.
.
.

Kini ku siapkan sarapan bubur untuk Jungkook dan diriku sendiri. Aku cukup pandai dalam hal memasak, diajarkan bundaku. Kubuat bubur selembut mungkin. Karena sudah siap saji, aku menuju kamar Jungkook untuk membangunkannya. Kira kira dia sudah bangun apa belum?, Dia masih berada didalam kamarnya.

Sampailah kini dihadapan pintu kamarnya Jungkook. "Jungkook aku udah siapin sarapan, kamu udah bangun belum?".

"Junggg-kooooooookkkkk", teriak ku.

Tok tok tok!

"Iya bentar, baru selesai mandi. Kamu duluan aja dulu" jawabnya lantang dari balik pintu kamar.

Baiklah, untuk apa juga aku terus menunggu disini. Kembali ke dapur, menuangkan bubur panas kedalam mangkuk.

Jungkook sudah keluar dari kamarnya, datang ke dapur. Wajahnya baru selesai mandi. Terlihat sangat mempesona seperti yang ada di drama Korea.

Kenapa aku membiarkannya menginap dulu di rumahku?, Karena hari ini hari Minggu, tidak bawa seragam. Pagi-pagi begini aku akan berangkat kerja part time di sebuah Cafe yang cukup besar, namanya Cafe Damola. Tapi biasanya aku bekerja setelah pulang sekolah. Setiap hari Minggu, aku bekerja di pagi hari sekitar 7 jam an atau sampai sore. Dan kini aku akan bekerja sampai Cafe Damola tutup.

"Kuk, nih buburnya", merogohkan semangkuk bubur panas padanya.

"Thanks"

"Aduk dulu,terus tiup. Soalnya itu panas banget. Nanti lidah kamu kebakaran", kataku.

"Iya-iya"

Selama sarapan kami tidak saling berbicara. Jungkook sibuk menghabiskan buburnya, akupun sama dengannya.

Selesai makan aku mengambil tas selempang yang isinya hanya hp dan uang.

"Kamu masih mau disini?, Jungkook sibuk bermain hp. Pertanyaan ku di abaikan.

Menghela nafas, kupanggil dia sekali lagi. "Jungkook...".

"Ah iya apa?", Badannya menegak.

"Kamu masih mau disini atau gimana?", Mengulang pertanyaan.

"Aku mau ke rumah Taehyung main PS"

"Terus kapan kamu pulang kerumahnya?"

"Nanti aja kalau udah maleman"

"Tapi nanti pulang ya ke rumah, jangan kabur-kaburan"

"Iya deh"

"Aku mau kerja dulu mau bareng nggak?"

"Ya udah bareng aja, aku kan bawa motor. Nanti aku anterin kamu sampai Cafe Damola"

"Emangnya kamu gak repot?"

"Ngga kok,ayo nanti telat" Jungkook beranjak dari tempat duduknya segera keluar.

"Kamu ga repot?", Karena Jungkook sudah menjauh aku tersenyum² sendiri karena jarang sekali Jungkook mengantarku ke Cafe Damola. Cafe nya cukup jauh dari apartemenku.

"Nggak"

Jujur aku merasa sangat senang di antar Jungkook begini. Siapa yang tidak senang di antar menggunakan motor oleh seorang laki-laki tampan dan itu adalah orang yang kamu suka.

Apakah aku akan berpegangan pada pinggangnya?, Apakah aku akan memeluknya dari belakang?. Itu sangat romantis!. Nope, tidak mungkin aku melakukan hal seperti itu. Apalagi itu seorang jeon Jungkook sahabat dekatku. Bagiku berhalusinasi tentang Jungkook adalah hal yang sangat tidak mungkin terjadi.

Solitude |Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang