Are You Okay?

1.1K 149 9
                                    

Hoseok lagi-lagi menghela napas pelan sambil memasuki unit Seokjin. Pagi tadi Seokjin menghubunginya dengan suara serak dan merasa tak enak badan. Hoseok memastikan bahwa pertemuan Seokjin dan Namjoon kemarin malam pasti tak berakhir dengan baik. Hoseok langsung masuk ke dalam kamar Seokjin, melihat sepupunya yang sedang meringkuk di dalam selimut. Astaga, sampai kapan Seokjin akan seperti ini?

"Jin, sampai kapan masalahmu ini akan berakhir? Aku mulai khawatir." Ucap Hoseok sambil duduk ditepi ranjang Seokjin.

"Tidak tau. Kupikir aku bisa melaluinya dengan baik, tapi ternyata aku terlalu lemah." Jawab Seokjin yang masih menyembunyikan dirinya di dalam selimut.

Hoseok menghela napas, "Semua bisa selesai jika kalian bicara dengan baik-baik."

"Kami sudah melakukannya, tapi sepertinya kami butuh waktu untuk berpikir."

Hoseok membuka selimut Seokjin dan mengusap rambut Seokjin yang agak berantakan.

"Baiklah, kalau begitu jangan terlalu dipikirkan, kau bisa sakit seperti ini."

" Sepertinya kami sangat sulit saling mempercayai." Ucap Seokjin lemas.

Kini Seokjin tau letak permasalahannya dan Seokjin kesulitan menghadapinya. Dia sulit percaya pada Namjoon dan Namjoon juga begitu. Apa gunanya hubungan tanpa kepercayaan? Tidak ada.

"Hey, sudahlah. Hari ini kau istirahat saja ya?" Ucap Hoseok sambil mengelus rambut Seokjin, berusaha menenangkan sepupunya yang terlihat sangat tak bersemangat itu.

Hoseok mendengus lemas. Baru kali ini Seokjin merasa patah hati, dan ternyata menghadapi Seokjin yang sedang patah hati sangat melelahkan Hoseok. Saat ini Seokjin benar-benar rapuh, tak seperti Seokjin yang tangguh seperti biasanya. Hoseok berharap Seokjin bisa melalui semuanya dan bisa fokus pada karirnya yang mulai diabaikan oleh Seokjin. Karna jujur saja Hoseok kesulitan mengatur jadwal Seokjin selama sepupunya itu mengalami patah hati, ditambah lagi peronbakan agensi yang semakin membuat Hoseok pusing.

"Jin, besok malam Direktur Mingyu ingin bertemu denganmu." Kata Hoseok.

Seokjin menatap Hoseok heran, "Untuk apa? Kenapa tiba-tiba?"

"Dia selalu ingin bertemu denganmu Jin, tapi kau yang selalu mengabaikannya. Jangan seperti itu, dia itu atasan kita dan juga adik Jaehwan."

Seokjin terdiam. Benar juga. Bukan berarti Seokjin menolak bertemu, hanya saja waktunya selalu tidak tepat. Tentu saja Seokjin tak pernah bermaksud menolak, dia dan Mingyu selama ini selalu berhubungan baik.

"Baiklah. Besok malam ya? Jam berapa?" Tanya Seokjin

"Jam setengah 9 malam. Katanya dia ingin mengajak makan malam dengan Jaehwan juga. Tapi sebelumnya dia ingin bicara denganmu di kantor." Jawab Hoseok

Seokjin langsung menatap Hoseok heran, "Jam setengah 9 malam? Apa itu tidak terlalu malam?"

"Katanya dia dan Jaehwan baru bisa di jam segitu. Maklum saja, mereka kan sibuk." Ucap Hoseok

Seokjin hanya bisa mengangguk paham. Seokjin menurut saja, karena Jaehwan juga akan ikut dengannya.









^_^



Yoongi melangkahkan kakinya agak ragu menyusuri sebuah restoran yang tak jauh dari pusat kota. Yoongi beberapa kali memikirkan ini, dan dia memutuskan untuk menghampiri restoran ini saat jam makan siang. Yoongi melayangkan pandangannya menyusuri ruangan restoran yang masih agak sepi, berusaha menemukan orang yang dia cari. Ketika menemukannya, Yoongi segera melangkah memghampiri orang tersebut.

"Kak Yoongi?"

Yoongi hanya menatap orang yang sedang duduk di hadapannya itu dengan datar sambil duduk tanpa permisi. Orang itu terlihat sangat terkejut melihat kedatangan Yoongi yang sangat tiba-tiba.

I WANT YOU, Kim Namjoon!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang