#11 : Rencana Allah

6.5K 615 75
                                    

"Lo mau kemana?" tanya Hanum saat Kamil membawa bantal dari atas kasur

"Tidur" jawab Kamil

"Tidur dimana?"

"Di sini" jawab Kamil sambil meletakkan bantal di karpet yang ada di samping tempat tidur

Hanum tertegun, ia merasa bersalah. Kamil terlalu baik padanya hingga merelakan cinta yang ia kejar demi dirinya.

"Uma maaf" ucap Hanum kembali

"Maaf untuk apa? Lo gak salah apa apa" jawab Kamil

"Harusnya yang ada di sini gadis itu kan? Bukan aku" ucap Hanum

Kamil hanya diam lalu berbaring, ia tidak merespon ucapan Hanum dan langsung memejamkan mata
"Gadis itu kamu num, Kamu. Untung kamu ga mainan jin lagi, kamu ga akan pernah tau siapa yang sebenarnya ada di hati aku" bathin Kamil

Hanum masih terjaga, ia memperhatikan Kamil yang tertidur. Seseorang yang selama ini tempat ia bersandar, tempat berseteru, tempat berselisih, tempat curhat, dan masih banyak hal yang terjadi bersama sosok menyebalkan itu.

"Uma makasih untuk semuanya, gue janji akan mengakhiri ini segera. Lo berhak bahagia" ucap Hanum yang berfikir Kamil sudah tertidur

"Aku emang gak suka awal ini tapi aku gamau ini berakhir num" Batin Kamil

__________

"Loh kamu ada di rumah Omanya Arkan?" Ucap Azzam yang terkejut melihat Nara berada di rumah Omanya Arkan

"Eh aku cuma bantuin Arkan aja, dia lagi sibuk kan jadi ya aku sempetin ke sini lihat Oma" ucap Nara

"Sebenarnya gue gak enak sama lo Nar" ucap Arkan

"Gak papa lagian kantor gue deket" jawab Nara

"Zam aku duluan ya, Arkan aku pamit Assalamualaikum" ucap Nara pamit

Setelah memastikan Nara sudah cukup jauh, Azzam membuka bicara
"Lo masih gak mau buka hati buat dia?"

Arkan hanya diam sambil menaikkan kedua bahunya

"Eh si Rangga mana tumben lama" keluh Arkan

"Gua di sini" tiba tiba suara Rangga terdengar

"Lah yang biasanya muncul tiba-tiba kan Kamil kok jadi Lo ngga?" Ungkap Arkan

"Gue tadi angkat telepon bentar" jawab Rangga

"Oh dari si calon?" goda Arkan

Rangga hanya tersenyum

Sementara itu di sisi lain ternyata Nara langsung pergi ke rumah Aifa setelah mengetahui Azzam tidak ada di rumah

"Ga, salah gak sih kalau perempuan yang mengungkapkan rasa duluan?" Tanya Nara

Aifa yang mendengar pertanyaan itu langsung menghentikan aktivitasnya, dan duduk di hadapan Nara

"Perempuan mengungkapkan perasaan duluan?" Aifa memastikan pendengaran nya benar

"Iya fa, aku udah gak sanggup lagi nahan perasaan yang yaudah tertahan dari zaman dulu" Nara mengeluh

"Ga salah sih" jawab Aifa

"Beneran fa?" Nara penuh pengharapan

"Lagi pula dalam Islam tidak ada larangan yang melarang seorang perempuan mengungkapkan perasaan kepada laki laki kan?" Ucap Aifa

Nara mengangguk,

"Kamu yakin?" Aifa memastikan

"Iya, dari pada aku penasaran kan?" jawab Nara

SM 2 : Unsecret Marriage ✅(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang