Perfect Love 66

1K 73 29
                                    

Pagi-pagi sekali Angga dibuat frustasi oleh tingkah laku Zara. Masak jam 3 dini hari ia minta Angga carikan buah pepaya, yang benar saja.

Angga juga masih mengantuk setelah mengikuti serangkaian acara pernikahan kakak iparnya itu.

"Zara kamu jangan ngambek terus dong, aku pusing kalau kamu kayak gini. Yaudah sekarang saja aku belikan buah pepayanya ya?". Rayu Angga yang berlutut di depannya.

"Gak usah".

"Tadi katanya mau".

"Sekarang udah gak". Ucap Zara lalu meninggalkan Angga yang masih berlutut.

---

"Ray gak mau makan sekarang aja?". Tanya Kyla pada suaminya.

"Iya deh boleh".

"Sayang kamu kapan pindah kerumah baru kamu?". Tanya Mamam yang memang sudah ikut duduk sedari tadi.

"Rencananya hari ini mam".

"Berarti di rumah baru sudah lengkap semuakan?".

"Alhamdulillah sudah mam".

"Syukurlah".

Zara yang duduk di samping mamamnya dengan muka di tekuk dan menopang kedua pipinya.

"Kamu kenapa sayang?".

"Gak papa".

Zara masih saja kekeh dengan kengambekannya, tak berselang lama Angga berlari menyusul Zara.

"Istri kamu kenapa nak?". Tanya Mamam.

"Tadi Zara jam 3 dini hari minta Carikan buah pepaya mam, Angga bingung mau cariin di mana". Jelas Angga.

"Nak kan bisa sekarang carinya kasian suami kamu masih malam masak harus keluar".

"Ya kan Zara lagi pengen mam". Ucap Zara menatap mamam.

"Iya nanti di beli".

"Maaf ya sayang". Ucap Angga meraih tangan Zara.

Zara melihat tangannya, lalu beralih melihat wajah Angga. Kasihan melihat itu senyum Zara akhirnya terlihat lagi.

"Oh ya kalian balik ke Jakarta kapan?".

"Mungkin nanti sore mam, soalnya Angga lagi banyak kerjaan yang belum beres".

"Yaah sepi deh di rumah sekarang". Sedih mamam.

"Loh Kyla kapan emangnya pindah rumah?".

"Nanti sore juga gue".

"Udahan dulu ngobrolnya kalian makan ya mamam nyusul yang lain dulu di depan sekalian bawa sedikit cemilan".

"Iya mam".

Tinggal mereka ber4 di meja makan menikmati makan paginya. Setelah itu mereka memilih untuk pergi ke kamar untuk lanjut mengemas barang-barangnya.

"Angga. Aku gak tega deh ningalin mamam sendirian".

"Kan ada papap, Kinan, Kenji sayang".

"Iya juga, tapi kok aku ngerasa mamam sedih banget ditinggal aku sama Kyla".

"iya aku ngerti tapi biasanya juga sama Kenji, Kinan kan sayang, waktu Kyla sekolah dulu".

"Iya tapi sekarang lain pap, dulu kan setiap waktu kyla bakal pulang, sekarang kan kita udah nikah punya suami". Jelas Zara.

"Hemm, Jadi kamu mau di Bandung dulu? Aku beneran udah harus balik sayang kemarin Bani telpon aku".

"Maunya sih disini dulu, tapi kamu juga butuh aku Angga, nanti siapa yang ngurus kamu di rumah".

"Aku mah gak maksa kamu sayang, aku serahin kekamu". Ucap Angga lembut sambil mengelus kepala sayang Zara.

"Hemm aku ikut kamu pulang aja, kasihan juga anak-anak".

"Yaudah nanti kita bicara sama mamam ya sayang". Zara mengangguk mendengar ucapan angga.

---

Hari sudah semakin siang zarangga dan kyray akhirnya selesai juga mengemas barang, dan sekarang mereka tengah menghantar keluarga Angga untuk kembali ke Lombok.

"Bu benar gak mau kami antar ke bandara?".

"Tidak usah ibu Sofi, papa nya kan bawa mobil".

"Angga ikut saja ke bandara ya ma?".

"Ngapain? Gak usah nanti sore kan kamu mau balik ke Jakarta".

"Ya mau antar mamak sama bapak lah".

"Gak anakku sayang. Ya sudah kami berangkat ya, kamu jaga baik-baik istri dan anakmu".

"Kyla, anak cantik. Bahagia terus ya, semoga cepat hamil".

"Iya Tante Terimakasih, hati-hati Tante".

"Kami berangkat ya, terimakasih Mario, Sofia". Ucap papa Roby.

"Tak perlu berterima kasih Roby ini juga rumah anakmu".

"Dadahh". Tangan mama Yuli terulur kearah mereka.

Tak terasa juga Zara juga pamit untuk pulang sedangkan Kyla sekarang harus ikut dengan suaminya.

"Mamam, papap Zara pulang sekarang ya. Mamam sama papap baik-baik dirumah". Ucap Zara memeluk mamamnya.

"Iya sayang, mamam sekarang harus bisa terbiasa tanpa kalian".

"Mamam jangan gitu dong, kan Zara bisa pulang kesini kalau mamam mau, Kyla juga".

"Iya, tapi kan kalian gak setiap waktu bisa kesini".

"Zara sama Kyla bakal sering-sering telpon mamam sama papap".

"Iya udah Zara berangkat ya mam, pap".

"Kyla juga ya mam, pap".

"Mam, pap Angga pulang".

"Iya nak, hati-hati ya".

"Kamu juga hati-hati ya Ray, jaga Kyla".

"Iya pap".

Akhirnya Zara dan Kyla sudah pergi bersama suaminya, sedih rasanya melepas kepergian kedua putrinya. Sekarang bakal susah untuk bertemu dengan mereka.

"Ayo mam kita masuk, sudah masih ada papap, Kinan dan Kenji dirumah".

Kadang hati seorang ibu tak merelakan putrinya di bawa oleh orang lain, walaupun itu suaminya sekaligus. Tapi itulah hidup, kodrat sebagai wanita harus ikut kemanapun suami pergi, ibu pun tak mampu untuk menghentikan.

"Kamu jangan sedih sayang, kalau aku ada waktu luang pasti aku bawa antar kamu ketemu mamam ya". Ucap Angga meraih tangan Zara menggunakan satu tangannya.

"Iya pap. Kamu fokus nyetir ya". Zara tersenyum mengelus pipi Angga lembut lalu menoleh melihat kedua buah hatinya sudah tertidur lelap.

Zara tak pernah menyangka akan bisa hidup bahagia bersama Angga, pria yang dicintainya. Memiliki dua buah hati yang sangat lucu dan menggemaskan menambah warna dalam hidup Zara dan Angga.

Memiliki suami seperti Angga adalah keberuntungan yang tak pernah lepas darinya, perhatian dan kesetiaan Angga mampu mempertahankan perjalanan cinta sampai saat ini dan itu membuat Zara sangat bersyukur.

"Terimakasih Angga sudah menjadi suami terbaikku".




Hallo kakak
Gimana sama part ini suka gak?

TUNGGU PART ENDING NYA YA!!!!





PERFECT LOVE[SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang