Chp. 10 🔞

993 60 35
                                    

"Ahh yess babyhh ahh sedikit lagi ...."

Kamar pribadi di kantor Jiyong kini kembali berfungsi setelah sekian lama tak digunakan untuk kegiatan panas. Karena sekarang sudah menemukan pemiliknya. Keduanya sudah dalam keadaan telanjang dan ini sudah ketiga kalinya mereka melakukan hubungan intim di kantor selama seminggu.

"Ahh babyhh aku keluarhh ...."

Jiyong telah sampai pada klimaks pertamanya dengan seluruh cairan kental yang telah masuk ke tenggorokan Seungri.

"Menungging baby!" titah Jiyong yang segera dituruti oleh si pemilik bokong sintal.

Dengan sedikit mengurut kejantanannya yang masih saja tegang saat pelepasan pertamanya, Jiyong kembali melesakkan kedalam lubang anal kekasihnya. Dengan sedikit diiring air mata dan remasan pada spreinya, Seungri menahan sakit juga nikmat secara bersamaan. Terlebih ketika Jiyong telah mengenai titiknya, maka hilang sudah akal sehat Seungri.

"Ahhh yeess ouhh fasterhh hyung aahh ...," racau Seungri.

Jiyong menarik satu tangan Seungri ke belakang masih dengan dirinya yang menunggangi Seungri, bahkan semakin cepat gerakan pinggulnya.

"Ahh babyhh sungguhhh nikmathh ...."

Jiyong kembali melepaskan pegangan tangannya pada Seungri, merengkuh pinggang lawanya serta mengecupi bahu hingga punggung Seungri yang sudah basah oleh keringat.

"Aahh hyung terh laluhh dalam ahhh ahhh ahhh ...." Seolah Jiyong tuli, dia terus saja merajam analnya, menggesek dinding rektumnya tanpa ampun.

Semakin cepat hujaman semakin Seungri menggelinjang, bahkan kepalanya sesekali terbenam dalam bantal.

"Ouh yeesss terusshh hyung ...," racau Seungri saat Jiyong memainkan dan mengocok kejantanannya.

"Ahh ahh ahh hyung akuhh sampai ...." Tubuh Seungri semakin menegang saat dirinya hampir menjemput pelepasannya.

"Aku juga babyhh aahh sedikit lagihh."

Tiga hujaman terakhir, Seungri pun menjemput orgasmenya disusul oleh Jiyong yang sudah menumpahkan spermanya di dalam lubang kekasihnya.

"Istirahatlah dulu." Jiyong telah mencabut kejantanannya dan turun dari kasur.

"Mau kemana hyung?"

"Aku bersih-bersih dulu. Sebentar lagi ada rapat."

"Astaga hyung aku lupa." Seungri teringat jadwal akan rapat Jiyong bersama para klien lainnya.

"Tidak apa baby, kau tidak perlu ikut. Aku bisa atur semuanya." Jiyong sibuk memungiti pakaiannya yang berserakan.

"Tapi hyung, aku kan sekretarismu. Akan aneh kalau aku tidak hadir."

"Akan lebih aneh lagi jika mereka melihat cara jalanmu yang aneh itu, baby. Sudah tenang saja, aku sudah biasa rapat tanpa sekretaris. Ada Taeyang di sana." Jiyong menyibak surai Seungri yang basah karena keringat dan tak lupa mengecup keningnya. Mau tak mau Seungri menuruti permintaan Jiyong dan dia mulai tertidur. Jiyong menyelimutinya sebelum dia pergi meninggalkannya.

Benar perkiraan Seungri, di ruang rapat beberapa direksi melihat Jiyong keheranan karena sekretarisnya tidak terlihat mendampingi atasannya dan bahkan dia datang sedikit terlambat. Pasalnya Jiyong orang yang tepat waktu.

"Jiyongie, mana Seungri?" bisik Taeyang saat Jiyong baru saja duduk di kursi kepemimpinannya.

"Dia ada urusan, aku yang menyuruhnya," balasnya santai.

"Urusan? Kurasa urusannya itu denganmu. Rapikan dasimu, Ji!" Taeyang hanya berbisik tanpa mengalihkan perhatiannya pada pembuka rapat.

 Rapikan dasimu, Ji!" Taeyang hanya berbisik tanpa mengalihkan perhatiannya pada pembuka rapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love Or Glory (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang