part 5

18 5 0
                                    

'Benarkah? Apa benar dia membunuh Ms.Vi, tidak tidak aku harus membuktikan kebenarannya' batin Salfa sembari merogoh saku rok dan mengambil ponselnya, ia mengetik nomor dengan nama 'Zain' ia pun menghubungi nomor tersebut.

"Halo Zain"

"Ya halo, ada apa Salfa?"

"Emm bagaimana kabar mu?"

"Baik, memangnya kenapa?"

"Bagaimana dengan Ms.Vi?"

"Emm maaf Salfa tapi ibu sudah...ibu sudah tiada sejak dua hari yang lalu dan ibu meninggal dengan kondisi tubuh yang mengenaskan"

'Deg'

Bersamaan dengan itu tubuh Salfa ambruk kelantai dengan tangis yang tak bisa dibendung, sambungan telpon ia putus begitu saja.

"Apa benar Ray yang membunuh Ms.Vi?" Monolognya dengan sesenggukan.

     .....

"Salfa!!" teriak Rinda saat melihat sahabatnya menuju parkiran dengan tergesa-gesa.

"Rinda" gumam Salfa melihat sahabat nya sedang berlari menuju dirinya.

"Pulang bareng yuk" ajak Rinda ketika sudah berada didepan Salfa, namun pandangan Salfa teralihkan saat melihat seorang pria yang menyeretnya kekoridor sepi beberapa jam yang lalu.

"Emm Rin kayaknya gue ga bisa pulang bareng lo, sorry gue ada urusan, bye Rin" tukas Salfa dan berlalu pergi dari hadapan Rinda, sedangkan Rinda hanya melongo dengan sikap Salfa yang tidak biasa.

     .....

"Raymond!!" Panggil Salfa sembari berlari kearah Ray , Ray berbalik dan mendapati seorang gadis yang ia seret beberapa jam yang lalu sedang berlari kearahnya.

"Ikut aku" ucap Salfa saat sudah berada dihadapan Ray dan Salfa langsung menarik lengan Ray sedikit kasar.

'Ternyata si Salfa cantik juga ya' batin Ray saat tangannya ditarik oleh Salfa.

     .....

"Aku mau tanya sama kamu" ucap Salfa saat sampai disebuah kebun yang dikelilingi pohon pinus yang tinggi menjulang, ya Salfa menarik Ray kekebun pinus yang berada tak jauh dari sekolahnya.

"Tanya apa?, dan kenapa lo bawa gue kesini?" Bukannya menjawab Ray malah bertanya balik pada Salfa, dengan mata tajam nya Ray menelisik Salfa dan membuat Salfa lumayan takut, tapi ia berusaha melawan takut itu.

"A-aku mau tanya, Apa benar kamu yang membunuh Ms.Vi?" Tanya Salfa yang tak luput dari kegugupan dan ketakutannya.

"Oh jadi lo narik gue kesini cuma buat nanyain itu-" ucap Ray disertai senyum liciknya "-kan gue udah bilang sama lo, kalo gue udah ngebunuh guru kesayangan lo itu" sambungnya yang membuat Salfa terbelalak tak percaya.

Namun sedetik kemudia tangis Salfa pecah kembali dengan tubuh yang hampir merosot ketanah, tapi dengan sigap Ray merangkul pinggangnya.

Bersambung...

Psycholog and Psycopath StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang