Setelah diumumkan bahwa yang akan menanggung semua kesalahan didalam satu kelompok adalah ketuanya atau dengan kata lain yang dihukum adalah ketua dari kelompok Yang melakukan kesalahan. Semuanya mulai tegang karena sangat takut jika mereka melakukan kesalahan yang akan bertanggung jawab adalah ketua kelompok. Begitu juga dengan Sinta dan Dirga yang mengkhawatirkan Dinda, bagaimana jika teman satu kelompok Dinda yang melakukan kesalahan maka dirinya yang akan bertanggung jawab.
"Semuanya sudah siap, peraturannya adalah satu orang yang melakukan kesalahan maka 10 orang yang kalian pilih jadi ketua yang akan bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan kalian dan 1 kali keliling lapangan"semuanya mulai tegang.
"Kita mulai, semua sudah ditempat masing-masing, siap semua? semua senior tingkat tiga mulai ketempat masing-masing dan mulai memantau kesalahan yang dilakukan oleh siswa baru.
"Siap"dengan suara yang serentak.
"Hadap kanan grak" tidak ada yang melakukan kesalahan.
"Hadap kiri grak" tetap sama tidak ada yang melakukan kesalahan.
"Hadap kiri hadap kanan grak"pada saat perintah yang ketiga ada yang mulai bingung dan bisa ditebak mereka melakukan kesalahan.
"Kelompok 5, 7, 1, 3 dan 9 melakukan kesalahan kak"salah satu dari senior yang memantau tadi bersuara, dan itu menjadi hukuman yang pertama, dan semua ketua kelompok keluar dari barisan dan mulai lari keliling lapangan.
"Semuanya, konsentrasi apa yang diperintahkan, mudur tiga langkah grak"mulai mementau yang melakukan kesalahan.
"Satu,dua,tiga"dan satu orang kelompok 6 menginjak kaki temannya.
"Kelompok 6 melakukan kesalahan kak"dan mereka yang baru sampai dititik awal harus lari lagi.
"Balik kanan grak"mereka melakukan kesalahan lagi dan mereka harus lari lagi. Jam menunjukkan pukul 11.30 wib, dan yang ketua yang sedang dihukum hampir tidak sanggup berlari bagaimana tidak dalam 1 jam mereka sudah melakukan kesalahan sebanyak 7 kali. Keringat mulai bercucuran dan mereka baru sampai ketitik awal, dan langsung duduk karena tidak sanggup lagi berdiri dan nafas tidak beraturan. Karena khawatir Dirga mendekati Dinda yang mulai duduk dilapangan.
"Dii, loe enggak pa2 ?karena dari tadi dia melihat Dinda yang mulai pucat. Diapun hanya melambaikan tangannya dan berusaha menetralkan jantungnya yang berdegup kencang. Dan tidak lama setelah itu, ada yang melakukan kesalahan lagi dan mereka harus berlari lagi.
Disaat tersebut Mahesa melihat sekilas kearah Dinda yang mulai kecapean dan ngos-ngosan. Sebenarnya dari lubuk hati yang paling dalam dia tidak tega melihat Dinda seperti itu, tapi mau bagaimana lagi ini tugasnya untuk membuat kerja sama antar satu angkatan harus ada supaya kedelapannya lebih mudah. Karena sangat susah untuk menyatukan banyak kepala untuk visi dan misi yang sama.
Pada saat mulai berlari Dirga memutuskan untuk tetap berada dibelakang Dinda jika terjadi sesuatu maka dia akan langsung membantunya. Tidak lama lari Dinda semakin melambat dan Dirga yang menyadari hal tersebut hendak mendekati Dinda dan Dinda ambruk, semuanya gelap dipanggang Dinda.
Dan saat mahesa melihat Dinda jatuh dilapangan, tanpa dia sadari diapun langsung berlari kearah Dinda. Dan siap untuk mengangkat Dinda dan dicegah oleh dirga, supaya dirinya saja dan dia tetap berusaha membantu dan menunjukkan arah uks
" Enggak apa, biar saya aja" langsung membawa Dinda ke UKS yang dibantu oleh senior lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
Teen FictionCerita ini berkisahkan tentang dua remaja yang tinggal disatu komplek dan rumah keduanya berdekatan. kemudian kedua orang tua remaja tersebut bersahabat dari semanjak mereka kecil lebih tepatnya adalah ibu dari remaja tersebut. Tanpa mereka sadari k...