; 10. ;

2K 580 101
                                    

"Hyunjin!!" panggil Jeno.

Tetapi Hyunjin tetap melangkah menaiki anak tangga. Seolah telinganya tuli dan tidak dapat mendengar suara Jeno yang berkali-kali memanggil namanya.

Tidak mau menyerah. Jeno melangkahi tiga anak tangga sekaligus. Dia ingin memastikan itu Hyunjin atau bukan. Tetapi dari postur tubuhnya, memang benar-benar seperti Hyunjin sih.

Seseorang yang di duga sebagai hyunjin itu sudah sampai di anak tangga terakhir. Dia segera mendorong pintu roftoof rumah sakit dan masuk ke sana.

"Hyunjin!! Woi!!"

Jeno menyusul, membuka pintu rooftof agak kasar sebelum mengedarkan pandangannya.

Disana, tepat di tepi atap, ada Hyunjin yang sedang berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku.

"HYUNJIN!!" Untuk yang kesekian kalinya Jeno memanggil Hyunjin.

Kali ini, Hyunjin menolehkan kepalanya.

Dia benar-benar Hyunjin.

"Lo tuli hah?! Biar apa lo pura-pura tuli?!"

"Sengaja, soalnya gue mau ngomong sama lo empat mata disini."

Mengernyit, "lo ngomong sesantai itu? Seolah selama ini lo ga kenapa-kenapa?"

"Emangnya gue kenapa? Gue gapapa tuh."

"Jangan bercanda," Jeno melangkah mendekat, dia mencekal kerah seragam Hyunjin. "Kita semua... udah kehilangan Guanlin, Jeongin, Jaemin, juga Han. Dan lo muncul-muncul malah keliatan nyepelein masalah ini."

"Dia bukan apa-apa, buktinya gue berhasil lolos."

"Hah?"

"Ceritanya panjang," Hyunjin melepaskan cekalan tangan Jeno pada kerahnya. Dia lalu merangkul pundak Jeno erat, menghadapkan tubuh keduanya ke tepian atap.

"Gimana bisa lo selamat? Lo liat Jeongin?"

"Ga."

Jeno diam sejenak, "semua ini ulah dalang, kan? Lo ketemu sama dalang itu, kan??"

Hyunjin mengangguk.

"Bae Jinyoung, bukan?" tanya Jeno, menatap Hyunjin serius.

Kalau jawaban Hyunjin berbeda, Jeno akan langsung pergi ke kantor polisi untuk membebaskan Baejin.

Hyunjin mendecih, "pelakunya itu.."



























































"LEE JENO!!" panggil Soobin dengan nada tertinggi.

Sukses membuat Jeno tersadar dari lamunannya. Anak laki-laki itu mematung ketika menyadari Soobin yang sedang memeluknya dari belakang seolah sedang menghalanginya untuk melangkah menuju tepian atap.

Restricted site? ;; Ft. 00Line ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang