Sickcheng ; dong sicheng ✔

tridek sep

"Hara."

"Hm?"

Hari ini hari kedua Sicheng dirawat. Gue masih izin karena emang nggak ada lagi yang bisa jagain dia. Kak Taeyong kuliah pagi.

Gue udah kasih tau mamanya Sicheng. Dia khawatir, pasti. Tapi, mereka yang di China bisa apa? Nyamperin ke sini? Nggak mungkin.

"Kak Taeyong mana, sih? Hara udah nyuruh dia ke sini, kan?"

Gue ngangguk. "Emang lo kenapa nyari Kak Taeyong terus, sih?"

"Kak Taeyong nyambung kalo Sicheng ajak ngobrol. Hara nggak."

Lo yang gak nyambung kalo diajak ngobrol anjir.

"Bentar lagi ke sini paling."

Cklek.

Nah, kan.

"Kak Taeyong!"

Kak Taeyong senyum sambil nutup pintu. "Hai."

Gue pindah ke sofa, ngebiarin Kak Taeyong duduk di kursi samping ranjang Sicheng yang tadi gue dudukin.

"Kak Taeyong!"

"Iya." Kak Taeyong naro tasnya di samping gue, nyapa gue bentar terus baru duduk di kursi.

"Sorry baru bisa ke sini. Lo kenapa bisa ada di sini lagi?"

Sicheng ngeliatin gue, terus jawab. "Ada taksi yang bawa Sicheng ke sini."

Kak Taeyong ngangkat kedua alisnya sambil ngeliat ke arah gue yang ngehela napas.

Jawabannya Sicheng itu loh, yang bikin gue puyeng.

"Bukan itu," kata Kak Taeyong. "Lo, kenapa bisa dirawat lagi?"

Sicheng angkat bahu. "Kayaknya salah Sicheng."

Padahal salah gue, gak, sih?

Setelah itu ada dokter sama suster yang ngecek keadaan Sicheng. Terus gue disuruh ke ruangan dokter itu.

Deg-degan, kan.

Gue balik ke kamar rawat Sicheng dengan lesu. Gimana nggak? Kata dokter tadi, kalau Sicheng sering tertekan, itu bakal memperburuk kondisinya. Sedangkan Sicheng kalo ada masalah apa-apa nggak pernah cerita ke siapa pun. Gimana gue bisa pantau kondisinya?

Gue cuma mau Sicheng baik-baik aja.

-Sickcheng-

besok lebaran, yey!

minal aidzin walfaidzin ya, kawan-kawan.
maaf kalau selama di sini aku ada salah, atau bikin kalian kesel, atau apapun itu.

aku minta maaf yaaaa!

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H✨

230520