Pagi harinya jinan dkk sudah bersiap² untuk berjalan²,mereka akan menuju ke candi borobudur.
Mereka sudah siap dan segera meluncur menuju candi borobudur. Sesampainya di candi borobudur mereka langsung berpencar untuk mencari spot foto yg bagus. Sama halnya dengan yg lain, cindy dan jinan juga akan mencari spot foto yg bagus.
Saat akan berjalan,cindy menahan tangan jinan.
"Eh bentar ji" ucap cindy yg langsung meninggalkan jinan begitu saja
"Mau kemana lg sih,susah emang kalo punya pacar hyperaktif gitu" monolog jinan
Setelah menunggu cukup lama,akhirnya cindy datang bersama dengan chika. Jinan heran mengapa cindy membawa chika.
"Maaf ya nunggu lama,tadi aku harus ngebujuk curut satu ini biar mau ikut sama kita" kata cindy
"Lagian ngapain sih narik² gue buat ikut sama lo?" ucap chika kesal,pasalnya tadi ia sedang bersama febri dan rifa namun cindy tiba² datang dan memaksanya untuk ikut bersamanya dan juga jinan. Tak tau kah cindy bahwa jantung nya serasa mau copot jika sedang bersama jinan. Jawabannya tentu tidak tahu,karena cindy tidak tau tentang chika yg menyukai jinan.
"Dari pada lo jadi kambing conge diantara febri sama rifa"
"Biar gue nggak jadi kambing conge diantara febri rifa dan biar gue jadi obat nyamuknya lo sama jinan,gitu maksud lo?"
"Nggak gitu juga"
"Terus gimana? Lo nyelametin gue biar gue nggak jadi kambing conge tapi lo jadiin gue obat nyamuk,ya sama aja bohong"
Jinan hanya menggelengkan kepala melihat perdebatan antara dua wanita yg ada dihadapannya. Karena kupingnya merasa panas mendengar keributan dari mereka berdua,jinan yg tadinya diam akhirnya membuka suara.
"Udah² malah ribut disini,malu² in bgt,chika kamu nggak mau jadi obat nyamuk kan?" tanya jinan
Chika hanya menganggukan kepalanya
"Yaudah kita bikin cindy yg jadi obat nyamuknya aja yuk" jinan menggandeng tangan chika dan mengajaknya pergi meninggalkan cindy yg diam mematung
Chika yg tangannya digandeng oleh jinan,merasa jantung nya berdegup sangat kencang seperti akan lompat dari tempatnya. Cindy yg baru tersadar jinan telah berjalan cukup jauh,akhirnya berlari mengejar jinan.
"Jinan ih ngeselin banget sih" ucap cindy saat telah berhasil mensejajarkan langkahnya dengan jinan,ia memukul bahu jinan cukup kencang hingga jinan meringis kesakitan
"Aduh sakit cin"
"Bodo amat" cindy melipat kedua tangannya di depan dada
"Udah ah jangan ngambek gitu,kalo kamu ngambek mending kita balik aja ke penginapan"
"Yah jangan dong iya deh aku nggak ngambek lagi" ucap cindy tersenyum,kemudian melingkarkan tanggan nya ke pinggan jinan.
Jinan pun melakukan hal yg sama,ia merangkulkan tangan kanan nya pada bahu cindy,sedangkan tangan kirinya masih menggandeng tangan chika. Cindy belum mengetahui bahwa tangan jinan masih menggandeng tangan chika,jinan berharap cindy tidak mengetahui nya agar ia bisa terus menggandeng tangan chika.
Chika yg merasa tangannya masih digandeng oleh jinan,berusaha melepaskan genggaman tangan jinan di tangan nya. Namun,bukanya melepaskan tangan chika,jinan malah makin mengeratkan genggaman tangannya pada tangan chika. Chika yg melihat itu hanya pasrah dan membiarkan jinan menggandeng tangannya,disisi lain hati chika merasa sangat senang karena tangannya digandeng oleh jinan.Setelah puas berfoto-foto dan berkeliling di sekitar candi Borobudur mereka pun berkumpul lg di tempat mereka berpisah tadi. Setelah semua berkumpul mereka melanjutkan perjalanan menuju candi Prambanan namun sebelum ke sana mereka mencari tempat makan terlebih dahulu.
Skip
Kini mereka sudah berada di candi Prambanan,sama seperti tadi di candi Borobudur,mereka juga akan berpencar untuk mengelilingi candi Prambanan. Bedanya kali ini Jinan tidak bersama Cindy,ia berjalan sendirian sedangkan Cindy bersama oniel dan juga Mira. Karena lelah berkeliling,sebelum melanjutkan perjalanan Jinan duduk terlebih dahulu dibangku yg ada disana. Chika yg melihat Jinan duduk sendirian pun langsung menghampiri nya.
"Sendirian aja bang kaya jomblo" ucap Chika kemudian duduk disamping Jinan
"Kalo ngomong suka nggak ngaca padahal sendirinya juga dari tadi sendirian" ucap Jinan memutar bola matanya malas
"Hehehe kan lo tau kalo gue jomblo jadi wajar dong kalo sendirian" ucap Chika sambil memberikan minum yg tadi ia beli kepada Jinan.
Jinan menerimanya kemudian membuka tutupnya dan meminumnya sedikit
"Thanks minumnya,jadi pacar gue aja yuk biar nggak jomblo"
Chika memukul bahu Jinan sambil tertawa,Jinan yg melihat itu pun ikut tertawa.
"Btw Cindy mana kok nggak sama Lo,biasanya kan nempel terus sama Lo"
"Dia lg sama oniel sama Mira tuh" tunjuk Jinan pada Cindy yg sedang berfoto bersama Mira dan oniel.
Jinan berdiri dari duduknya kemudian menarik tangan Chika untuk ikut bersamanya
"Eh apa² an nih asal tarik² aja,kalo tangan gue putus gimana?"
"Kalo tangan lo putus ya tinggal ajakin balikan aja"
"Apaan sih ji ga jelas banget deh"
"Ga jelas gini juga Lo suka apalagi jelas,Lo makin tergila² dah sama gue"
"Jinan lepasin ih ntar kalo Cindy liat gimana?" Ucap Chika yg masih berusaha melepaskan tangannya dari Jinan
"Udah sih diem nikmati aja,dari pada Lo kaya jomblo jalan sendirian,mending jalan sama gue,ya gue tau sih Lo emang jomblo tapi setidaknya kejombloan lo itu bakal tertutupi kalo Lo jalan sama gue"
"Kenapa sih dari tadi ngeledek terus deh"
"Ya emang Lo jomblo kan?"
"Iyain aja ji biar cepet"
Chika dan Jinan berjalan berdua sambil bergandengan tangan,mereka terlihat seperti sepasang kekasih.Hari sudah mulai sore,mereka kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju obyek wisata terakhir hari ini,yaitu pantai Indrayanti. Mereka akan bermain² dipantai Indrayanti sambil menunggu sunset.
Sesampainya di pantai Indrayanti,Cindy tidak bersama Jinan,ia memilih bermain bersama Amel dan Rifa. Padahal Jinan ingin sekali bermain pasir pantai dan menikmati sunset berdua dengan Cindy,namun Cindy lebih memilih bersama teman² nya. Akhirnya Jinan pun kembali mengajak Chika untuk bermain bersamanya
"Kayanya kita ditakdirkan untuk berjodoh deh,soalnya dari tadi kita bareng terus" kata Jinan
"Aminin jangan nih?"
"Aminin ajalah"
"Nggak ah kamu udah punya orang"
"Emang kalo blm punya orang kamu mau sama aku?"
"Dih kenapa jadi aku-kamu an sih biasanya juga lo-gue"
"Padahal lo sendiri yg ngawalin"
"Masa sih?"
"Bodo amat chik"
Hari itu Jinan lebih banyak menghabiskan waktu berdua bersama Chika dibandingkan dengan Cindy,kekasihnya.
Cindy terlalu asik dengan dunia nya,sehingga ia tidak menyadari bahwa sejak tadi Jinan lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan Chika.Yah kasian banget tuh,Abang Jinan nya dianggurin sama Cindy.
Setelah dipikir² akhirnya aku berubah pikiran,aku memutuskan untuk tidak jadi unpub cerita ini dan bakal lanjutin cerita ini.
Aku juga punya cerita baru judulnya "Keluarga CiNan" tapi aku belum tau mau publish ceritanya kapan,ditunggu aja ya
See you