TRAGEDI 2

184 15 1
                                    

Next Flashback on

.

.

.

.

"TIDAKK, AYA!!"

SREETT

JLEB

JLEB

SREET

DOR

Yaya pun memulai serangannya. Dan membunuh secepat mungkin. Hingga akhirnya sekelompok orang itu tinggal setengah dari jumlah awalnya. Itupun dengan masih bermain nya senjata senjata yang dipegang oleh Yaya.

Orang orang itu yang melihat Yaya begitu Brutal mulai menyusun formasi dengan yaya yang ada ditengahnya. Menutup semua arah yang sekiranya memungkinkan Yaya menghindar serangan mereka.

20 orang dari 30 orang yang tersisa itu pun mengelilingi Yaya, Yaya yang paham akan maksud orang orang itu hanya mengeluarkan seringai mematikannya saja.

Diam-diam Yaya menaburkan racun yang akan bekerja sekitar 3 menit setelah terpapar. Sambil menunggu reaksi dari racunnya dia pun kembali menyerang orang orang itu.

Sreet

Duagh

Duk

Dor

"dasar banci." pancing Yaya

" diam kau, little bitch." kata salah seorang penjahat.

"emang iya, kan. Kalian banci. Mana ada gentleman mengeroyok seorang gadis, gadis kecil lagi. Ouhh Tuhann, salah apa hamba mu yang manis lagi cantik ini. Hamba hanya gadis kecil yang tak berdaya." cerocos Yaya tanpa menghentikan serangan nya.

Sudut siku siku imaginer seolah terbentuk didahi Orang orang yang ada diruang itu.
'tak berdaya, katanya? Adanya kita yang tak berdaya, melawan iblis berwujud malaikat ini '. Begitulah kiranya pikiran yang ada di otak mereka semua

" berisik, mati saja ka- uhuk." orang itu langsung mati sesaat setelah terbatuk darah, disusul satu demi satu rekan dari orang itu.

"Cih." decih Yaya

Pandangan dinginnya pun, kini tertuju pada 10 orang yang tersisa. Walau kedua lubang hidungnya telah mengucurkan darah yang menandakan kelelahannya dalam menghadapi 200 orang tak dikenal itu. Yaya tetap telihat tenang seolah ia masih bisa menghadapi lebih banyak lagi.

"Lepaskan orang tuaku" lanjut Yaya dingin

"Ouhh kau mau orang tua mu. Tidak semudah itu, lihat ini.."

Sreeeet

"akhh" rintih Albert setelah disayatnya pipinya cukup dalam hingga bahkan tulang pipi lelaki Rusia itu terlihat.

"tidak Anataaa." teriak Alya

Duagh

"ughh" rintih Alya setelah kepalanya dibenturkan ke dinding.

"upps maaf, kami sengaja." ujar orang yang telah menyelakai orang tua Yaya.

"KALIAN..KURANG AJAR. HIAAA"

dan yaya kembali bertarung dengan orang orang itu.

Duagh

Krek

Hap

Krekek

Buagh

Bugh

To You( Yaya X...)  [pindah Akun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang