Namaku Hana, Park Hana jika saja Park Chanyeol menikah denganku. Kehaluan macam apa ini.
Namaku Rahana Isabella, biasa di panggil Hana biar lebih mudah katanya. Aku baru saja lulus kuliah disalah satu Universitas tahun ini dan belum bekerja. Maksudnya belum bekerja tetap, masih menjalani kerja online sambil merilekkan diri setelah berperang dengan skripsi.
Oh, sepertinya bukan itu yang ingin aku ceritakan, tapi....
Pada empat musim dalam setahun di Seoul Korea Selatan berteman seribu kisah yang dulu hanya sebuah angan kini menjadi kenyataan.
Aku yang terkejut ketika saat membuka mata dengan tubuh terlilit bad cover putih namun aku sadar bahwa ini bukan kamarku. Seseorang muncul dari bilik kamar mandi lengkap dengan piama sambil mengusak rambut setengah basah mengatakan, "Sudah bangun. Tenanglah aku hanya numpang mandi. Kamu ada di dorm, semalam kamu mabuk dan memakai ranjang Lay Hyung."
Aku menampar wajahku untuk menyadarkan diri bahwa yang bicara tadi adalah Kai. Benar dia Kai.
Lalu semangkuk sup rumput laut yang masih mengepul dibuat langsung dari salah satu di antara mereka, Do Kyungsoo.
Berteman dengan senyuman manis dari leader mereka ketika ia memilih duduk di depanku membawa secangkir latte, Suho.Masih sibuk memuji rasa masakan dari Kyungsoo sambil mendengar alunan musik yang di buat oleh Chen, Baekhyun, dan Xiumin kini mataku menangkap seseorang menuruni tangga dengan wajah bantalnya, khas baru bangun tidur. Menggerutu karena pinggangnya sakit mengatakan semalam Baekhyun menendangnya hingga terjatuh ke kolong ranjang—Lay.
Aku masih sibuk tertawa. Terdiam membeku ketika jemari besar mengusak pucuk kepala dengan lembut sambil tersenyum, "Bagaimana tidurmu?"
Aku mengerjapkan mata dan hanya mengangguk, merapalkan segala ucapan semacam—jantung tetap sehat.
Rahang tegas dan tubuh jangkung sangat tampan ketika dia menarik kursi dan mendudukan diri di sampingku. Menopang wajahnya dengan sebelah tangan dengan senyum manisnya.
'Yeorobun!! Aku butuh tropikanaslim sekarang, senyuman Sehun bikin tidak sehat'
Namun itu tidak bertahan lama ketika pemilik tubuh jangkung yang melebihi Sehun turun dari lantai atas. Dengan tas di tenteng di tangan, penampilan sudah rapi. Balutan celana jeans terpadu dengan hoddie berwarna hitam berjalan kearah dapur.
Mengambil sebotol minum dan melirik kearahku dengan perkataan kasar seperti biasa, "Cepat kemasi barangmu! Aku tunggu di lobby."
Dasar Chanyeol brengsek Park! Apa manusia satu ini tidak lihat jika aku masih makan. Dengan perasaan dongkol dan mencibirkan bibir. Aku menghentak hentak kaki melampiaskan kekesalan berjalan ke kamar untuk berkemas.
Pagi itu aku bersyukur sekaligus menggerutu. Sebotol soju semalam berujung mempertemukanku dengan idola sejuta umat. Dan aku merasa bahagia karena pernah menyapa mereka meski hanya dalam sekejap mata
Hana, 2019
NEXT OR STOP....???
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOUL LOVE STORY [PCY]
Short StorySeribu kisah di empat musim dalam setahun Seoul Love Story April 2019