💮💮💮
Suara canda tawa bersahutan di penjuru ruangan Cafe Rainbow's. Hidangan seperti cake dan juga berbagai macam jus dan kopi, menjadi pilihan mereka. Meja yang panjang dengan kursi yang banyak pula, membuat mereka leluasa memilih tempat duduk.
Cafe ini juga sudah dipesan untuk acara makan bersama. Ini dilakukan sebagai salam perpisahan, karena mereka akan segera lulus SMA di tahun ini. Tidak satu angkatan, tetapi hanya beberapa saja yang hadir.
Rambut panjang berwarna coklat, dan memakai dress mini dengan warna yang cocok untuk nya membuat kesan lebih imut di mata Reno. Kekasihnya, yang sedang berbincang sambil tertawa kepada teman-temannya. Hal itu tak luput dari pandangan Reno, membuat ia gemas sendiri melihatnya.
Seperti menyadari ada yang menatapnya membuat gadis itu menoleh, dan tersenyum lebar. Reno membalas senyuman tak kalah lebar, lalu gadis itu kembali tertawa dengan temannya.
Bahu Reno di tepuk oleh Doni, ia pun menoleh dengan wajah datar andalannya. "Apa?." tanya nya ketus.
"Ckk, tetep aja ketus. Padahal tadi bisa senyum." cibir Doni.
"Hmm."
Doni menghela nafas pasrah diperlakukan seperti itu, sudah biasa!. "Gimana rasanya pacaran? enak kan? dulu aja bilangnya anti cewek, eh sekarang? malah jadi bucin." tanya nya berturut turut.
"G, b aja."
"B aja pala lu bolong? keinget gatuh pas ada yang ngejar, malah lo anggurin. Terus pas dia ada yang suka lo marah. Hadeh, gengsi nya tinggi banget mas nya." cibir nya.
💮
Suara sepatu pantofel terdengar keras dan cepat, membuat banyak perhatian tertuju kepada gadis itu. Mila namanya. Ia mengejar lelaki yang sedang berjalan santai menuju kelasnya.
"Hey? tunggu!." teriak Mila tanpa tau malu.
Ia tidak peduli dengan sekitarnya, meskipun ia sedang di jadikan bahan gosip saat ini.
Saat sampai di depan lelaki itu ia berhenti dan menyodorkan kotak makan kepadanya. "Nih 'hos' untuk kamu 'hos hos'."
Reno menatap Mila malas. Bagaimana bisa gadis itu setiap hari tanpa kenal lelah selalu mengganggu nya. Ia jadi sedikit kasihan. eh tidak tidak, ia menggeleng. Lalu kembali dengan raut wajah datar biasanya.
"Gak."
Hembusan nafas lelah keluar dari mulut Mila. Raut wajahnya berubah, ia sedikit kecewa karana lagi-lagi di tolak. Dengan cepat ia kembali tersenyum lagi, menatap Reno. "Ya udah, gapapa. Bay Reno, nanti kita ketemu lagi ya di Kantin." ia kembali berlari sambil melambaikan tangannya.
***
Mila melihat pandangannya ke sudut kantin, di sana ada Reno dan juga teman-temannya. Ia hafal dimana Reno biasa duduk.
Ia berlari menuju stan penjual bakso kesukaan Reno, membeli semangkuk bakso dan es teh manis.
Ia berjalan kearah Reno sambil membawa nampan dengan hati-hati. "Hay Reno." yang disapa hanya diam tak menoleh, seakan tahu siapa yang sedang menyapa nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Yang kan Terjadi
Teen FictionEntah apa yang kan terjadi jika Reno tidak bisa mengungkap kata itu.