Pagi ini Raina dan Syifa sudah diberi tugas oleh dr.Mega untuk memeriksa kondisi beberapa pasien.
Dr.Mega,Raina,dan Syifa terlihat semakin akrab saja.Mereka selalu memeriksa pasien bersamaan karena Dr.Mega meminta mereka berdua untuk membantunya.Bahkan sepulang kerja Dr.Mega mengajak nya untuk berjalan-jalan ke mall.
"Btw ntar pulang kerja gimana kalo kita ke mall" ajak Dr.Mega.
"Boleh tuh,ngadem kali-kali" saut Syifa.
"Lo mau ngga Rain?" tanya Dr.Mega pada Raina.
"Boleh,gue juga udah lama ngga jalan-jalan kemall lagi sih"
"Oke,nanti pulang kerja langsung otw yah" ucap Syifa.
"Siap,kalo gitu gue mau keruangan gue dulu yah ada beberapa berkas yang harus gue tanda tangani" pamit Dr.Mega.
"Bye.." ucap Raina dan Syifa bersamaan.
Mereka mulai mengerjakan tugas mereka masing-masing karena setelah percakapan tadi mereka mendapat tugas yang masing-masing.
Raina kini berjalan menuju ruang laboratorium untuk mengambil hasil tes salah satu pasien nya.Namun saat baru masuk ruang laboratorium ternyata ada Dr.Bara disana.
"Dokter magang Raina,bagaimana apakah calon suami mu sudah bisa berjalan?" ucap Dr.Bara sambil sesekali tertawa licik dan berjalan mendekati Raina.
Raina yang mencoba untuk menghindar dari Dr.Bara pun berjalan mundur sampai ia kehilangan langkah nya lagi karena ia sudah menabrak dengan tembok dan tidak bisa berjalan mundur lagi.
Dalam situasi itu Dr.Bara membuat Raina sangat takut,karena ia menggenggam tangan Raina secara kasar agar Raina tidak bisa kabur darinya.Raina mencoba untuk melepaskan genggaman itu tapi genggaman dokter Bara terlalu kuat.Ia membuat tangan Raina terasa sakit.
"Apa mau anda dokter Bara?!!" ucap Raina menatap tajam Dokter Bara.Tatapan nya sangat menakutkan,tapi itu malah membuat dokter Bara semakin tertawa licik.
"Kamu pikir tatapan kamu itu membuat saya takut Raina.Tapi asal anda tau saya tidak selemah itu.Oh ya kamu tadi bertanya apa yang saya mau?!!apa saya harus ucapkan berkali-kali Raina!!Sudah jelas bahwa saya menginginkan anda dokter magang Raina" jawab dokter Bara dan semakin menguatkan genggaman nya dan itu membuat Raina meringis kesakitan.
"Tolong lepaskan saya!!" pinta Raina sedikit tegas.
"Saya akan melepaskan kamu Raina,tapi..kamu harus bersama saya selamanya dan tinggalkan lelaki lemah itu" ucap dokter Bara dan berjalan semakin mendekat.
"Lepaskan saya!!" kini Raina sedikit membentak.
"Owhh kamu marah yahh"dokter Bara memegang dagu Raina dan kembali tersenyum licik.
Raina hanya diam sambil menahan rasa sakit pada tangannya.Rasanya ia sudah sangat lemas tapi dia tidak boleh pingsan begitu saja.Ia masih mencoba untuk melepaskan genggaman dokter Bara yang semakin menguat.Raina berusaha berteriak meminta pertolongan.
"Tolong..." teriak Raina semakin lemas.Sedangkan dokter Bara tetap tersenyum licik sambil menatap wajah Raina tanpa henti.
"Silahkan anda berteriak meminta tolong Raina.Saya tidak akan takut" ucap dokter Bara.
"Tolongg" teriak Raina lagi.
Dokter Bara semakin tertawa licik bahkan suaranya cukup keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alasan Tuhan Mengirim Kamu Untukku (TAMAT)
RomancePUN10 KL SUKA BACA AJA, KL NGGA SUKA MENDING PERGI.