Maafkan Aku

1.8K 190 35
                                    

Langkah kaki berjalan keluar dari kamar mandi usai membersihkan diri. Kedua tangan mengusap kasar helai rambut basah dengan selembar handuk tipis mengalung di leher.

Mo Guan Shan terdiam, menatap pantulan dirinya di depan cermin. Jemari tangan bergerak mengelus perlahan benda kecil menempel erat di kedua telinganya.

Anting hitam yang sedari dulu sampai sekarang,

Tidak pernah sekalipun, Mo Guan Shan lepaskan...

.
.
.
.
.

19 Days - Old Xian
Maafkan Aku - Hken

Maafkan Aku
(Sequel - Dalam Waktu Yang Singkat)

She Li x Mo Guan Shan x He Tian (death)

Edisi spesial lebaran
(telat tapi)
Enjoy!

.
.
.
.
.

Setelah kelulusan. Mo Guan Shan menolak tawaran bekerja di salah satu perusahaan swasta yang cukup bergengsi. Pilihannya jatuh pada restoran daging sederhana yang terletak di sekitar pusat kota.

Berhasil mendapat pekerjaan tetap sebagai pelayan dan koki di sana, Mo Guan Shan menyewa sebuah flat kecil dengan harga murah untuk ia tempati seorang diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berhasil mendapat pekerjaan tetap sebagai pelayan dan koki di sana, Mo Guan Shan menyewa sebuah flat kecil dengan harga murah untuk ia tempati seorang diri.

Hari demi hari terus berlalu. Kegiatan Mo Guan Shan sangat monoton. Hanya sekedar bekerja dan pulang. Sesekali ia akan berkunjung ke rumah orangtuanya, untuk makan malam bersama.

Saat ini, Mo Guan Shan tidak memiliki keinginan, selain menjalani kehidupan dengan normal.

Cring-!

Gemerincing lonceng terdengar begitu pintu restoran terbuka dari luar. Kali ini yang datang bukanlah pelanggan asing, melainkan Jian Yi dan Zheng Xi.

"Oi Redhead! Kami datang berkunjung seperti biasa~"

Lagi... Mereka selalu datang mengganggu ketenanganku....

"Tsk!"

"Jangan begitu, aku pasti membayar double"

Senyum lebar menampakkan gigi seputih iklan pepsodent, membuat Mo Guan Shan menahan keinginan untuk menampar wajah itu dengan buku menu di tangannya. Meletakkan buku menu di atas meja pelanggan.

"Cepat pesan. Cepat makan. Cepat pergi" Mo Guan Shan berujar malas lalu meninggalkan mereka begitu saja.

"Di mana sikap ramah pada pelanggan setiamu!" Jian Yi mencibir, hanya sesaat. Karena bibirnya segera mengulas senyum miris.

Maafkan Aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang