mark sudah kembali. tugas dinas sudah berakhir. sebelum pulang ke rumah utama mark menjemput haechan dan chenle untuk di bawa serta. jungwoo adalah alasannya.
suami pertamanya itu mengatakan memiliki urusan ke luar kota untuk seminggu lamanya. memanfaatkan waktu libur bagi haechan, maka mereka bertiga juga yangyang dan jeno bersama di rumah utama.
ah, mungkin jeno bisa tidak terhitung. mengingat bahwa anak pertama mark itu sudah sangat jarang pulang. beralasan ingin hidup mandiri dan berakhir dengan menyewa sebuah rumah kecil dekat kampusnya. ia mengatakan niatannya itu malam tepat setelah pulang dari rumah haechan. tak ada yang tau jeno berangkat dari sana.
seharusnya selama seminggu itu adalah waktu yang baik bagi mark dan keluarga. namun, tidak saat mendapati haechan terus-terusan muntah dengan alat pengukur kehamilan di tangannya. dengan sumringah mark membawa haechan ke rumah sakit untuk periksa karena wajah haechan yang amat pucat itu. meminta yangyang untuk tetap di rumah dan menjaga chenle di sana.
hasil pemeriksaan keluar dan mata mark langsung memicing tajam pada haechan.
"katakan padaku dengan siapa kau tidur?"
haechan bungkam dan hanya menampakkan wajah kecewa di wajahnya. mark makin geram, bukankah yang seharusnya kecewa di sini adalah mark. haechan baru saja mengkhianatinya dan mark tidak mengetahui siapa pria itu.
"terakhir kita melakukannya di kantormu lima minggu yang lalu, tapi apa ini? usianya baru tiga minggu!?" mark semakin memejamkan nada bicaranya denga tetap memertahankan bisikan suara di telinga haechan.
mark masih punya harga diri untuk tidak meneriaki suaminya di depan umum saat mereka bahkan masih duduk di depan ruangan kehamilan.
"mark.. aku.."
"tak usah di lanjutkan, aku akan mencari taunya sendiri. sakit sekali mengetahui istriku mengkhianatiku saat aku sibuk bekerja untuknya" mark menyenderkan punggungnya di kursi besi tersebut.
"bukan seperti itu, mark..," ucap haechan mulai menitikkan air matanya. ingin sekali ia menyanggah dan berteriak bahwa anak pertama suaminya lah yang melakukannya, tapi haechan tak tega dengan masa depan anak tirinya tersebut jika mark mengetahuinya.
"kasihan sekali putriku memiliki ibu seorang jalang" masih dengan berbisik namun nada bicara yang mark gunakan itu benar-benar mencubit perasaan haechan.
ia jadi merasa bahwa dirinya memang seburuk itu. seharusnya haechan bisa melepaskan diri dari jeno yang di lingkupi dengan amarah masa mudanya tentang melindungi harga dirinya juga ibu sahnya tersebut. haechan hanya tidak tega. jeno hanya membutuhkan teman bercerita akan kegundahannya dan sedikit pelampiasan akan sikap semena-mena ayahnya yang sok bersikap baik tersebut.
ini semua karena mark sendiri, pikir haechan saat mark memaksanya untuk memeriksa dna janin mereka dan mencocokkannya dengan milik mark. dan membuatnya benar-benar malu di depan petugas kesehatan yang bertugas saat itu bahwa ia adalah istri durhakan yang di anggap jalang oleh suaminya tersebut.
pada akhirnya, haechan mengubah pemikirannya sendiri.
kejahatan ini terjadi karena salahnya sendiri telah mengajak mark untuk makan siang bersama di kantin hari pertemuan pertama mereka saat itu.
semua ini adalah kesalahannya, pikir haechan final.
di percepat karena kebelet end
ok makasihh, bubayyノ♡
hbd, hyuckie!!
KAMU SEDANG MEMBACA
hikesun
Fanfiction[ fin - tak ada harimau memakan anaknya ] - mark yang sudah memiliki keluarga dan haechan tak pernah bermaksud untuk merebut suami orang lain - bxb | mpreg | rape | cheat | angst | gs!chenle markhyuck | nohyuck | woohyuck | markwoo - 10/09/21 #1 mar...