“Kau sudah bangun, shizun?”
Suara itu memuat ia tersadar dari tidur bagai mati nya. Ia membuka matanya perlahan. Hanya mata kanan yang kini ia bisa fungsikan. Semua berkat mantan muridnya yang tanpa ampun menyiksa dirinya. Mengeluarkan bola matanya dengan mudahnya seperti mengeluarkan daging kerang dari cangkangnya. Ia pun jelas tidak bisa menjawab pertanyaan seseorang yang dipanggil monster di hadapannya. Lidahnya sudah dipotong, walaupun sudah dihentikan pendarahnya, ia tetap tidak bisa mengeluarkan suaranya. Ia hanya diam memandang dengan tatapan sinis.
“Masih saja memandangku rendah “ Luo Binghe menarik rambutnya dengan kasar.
Ia sudah tidak bisa merasakan lagi saat kepalanya ditarik mengadah ke atas. Ia penuh dengan luka di sekujur tubuh, darah yang masih basah, bahkan belum sempat mengering. Rambut panjangnya yang kusut tak karuan.
“Ketika hampir mati pun kau tidak mengakui ku.” Ia mulai menggerakkan darah iblis dalam tubuh Shen Qingqiu.
Ia berusaha menahan sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya. Semua tampak seperti diperas dari tiap organ di dalam. Sampai ia tidak bisa menahannya, hanya lenguhan kesakitan yang keluar tipis dari mulutnya. Air mata nya juga sempat jatuh. Ia sudah hampir menyerah, ingin sekali menjatuhkan dirinya ke dinginnya lantai penjara air Huan Hua Palace, tapi rambutnya masih ditarik oleh Luo Binghe. Sampai rasa sakitnya tak tertahankan, ia menutup matanya.
“Sudah tak ada yang bisa menyelamatkanmu.” Luo Binghe menyeringai lebar, merasa senang hari ini siksaan yang dibawa nya kembali menghasilkan air mata seorang Shen Qingqiu.
Shen Qinqiu sudah tidak bisa merasakan apa apa lagi. Setelah ia dilepaskan, ia terhempas lemah ke lantai penjara. Gemerincing rantai yang mengikat kaki tangannya terdengar nyaring.
“Hm… selanjutnya apa yang akan kulakukan padamu?” Luo Binghe menatap Shen Qingqiu. Ia masih belum puas menyiksa pria bajingan di hadapannya ini. ia mengangkat rantai di tangan Shen Qingqiu dan menatap sebentar, tampak berpikir. Shen Qingqiu menyentak tangannya agar terlepas.
“Hoo.. masih bisa melawan ya…” ucap Luo Binghe sembari menyeringai.
“Bagaimana kalau kupotong tanganmu? Oh! Kaki mu sekaligus juga boleh! Shizun pasti bersedia, bukan?”
Luo Binghe dengan cepat menggenggam erat dan menarik salah satu lengan Shen Qinqiu.
Satu lengan utuh berhasil ia tarik putus, membuat Shen Qingqiu mengerang kesakitan dengan histerisnya. Luo Binghe tertawa lepas puas melihat penderitaan Shen Qingqiu, kemudian ia menarik putus lengan yang lainnya. Shen Qingqiu kembali mengerang tanpa suara menahan sakit sambil menangis. Ia melihat Luo Binghe melempar kedua lengannya begitu saja. Sakitnya sudah tidak bisa ia rasa lagi, pandangannya memburam terhalang oleh air mata
.
“Padahal ini belum seberapa…” Luo Binghe terkekeh dengan apa yang ia perbuat. Membuat ruangan penjara itu penuh dengan aroma darah yang pekat, kekehannya menjadi tawa riang menggema di dalam penjara. Darah mengalir deras melalui potongan lengan pada tubuh Shen Qingqiu. Luo Binghe membiarkannya sebentar seraya menikmati betapa pekatnya merah darah yang mengalir dalam kegelapan lalu ia kemudian mengendalikan darah iblis di tubuh Shen Qingqiu untuk menutup lukanya. Jika ia langsung mati, maka permainan tidak akan menyenangkan.
Selama itu Shen Qingqiu hanya mendapatkan rasa sakit dari siksaan Luo Binghe
***
Waktu entah sudah berapa jam telah berlalu, ia kembali membuka satu matanya perlahan. Ia sudah tidak tahu siang dan malam. Rasa panas namun dingin menyelimuti dirinya, tergantung dengan rantai yang menggantung di pinggangnya, napasnya terasa berat, tubuhnya berlumuran dengan darah. Ia tidak bisa merasakan kedua lengan bahkan kakinya. Sesaat tersadar pada apa yang dilakukan Luo Binghe sebelum ia pingsan. Penyiksaan lainnya setiap kali Luo Binghe kembali ke penjara bawah tanah. Melihat keadaannya yang benar-benar tanpa harga diri lagi, ia mulai tertawa dan tertawa tanpa suara. Tertawa terhadap keadaannya, kebodohannya di masa lalu, kalau saja ia tidak menerima monster itu di Cang Qiong Mountain, tidak membiarkan si monster ini berlama lama ia siksa, seharusnya langsung ia lenyapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon Autumn
FanfictionShen Qing Qiu yakin harusnya ia sudah mati di gua Huan Hua Palace. Namun ia berada di tempat yang sangat asing dan bertemu dengan seseorang yang mirip dengannya. Original Shen Qing Qiu X Shen Yuan Cerita dari dua author gabut. Humor Slow angst