Quote Random

53 1 0
                                    

♡1
Hujan turun dikala aku tak lagi bisa mendekap rindu. Maaflah jika aku memilih payung untuk berteduh. Tak berarti aku tak menyukai rintikmu lagi. Namun, kurasa payung akan menyerap dingin yang tengah hatiku rasa.-vwx

♡2
Karena ranting yang rapuh, tak pernah menyalahkan batang yang kokoh.

♡3
Kita pernah merasakan dimana diri kita tak berharga, namun kelebihanmu akan menggantikan penyesalanmu.

♡4
Air mata, tolong jangan egois. Kali ini saja, tolong jangan jatuh. Hanya untuk hal yang sia-sia. Percuma.

5
Mengabaikan adalah hal yang biasa dilakukan sebagai tempat pelarian terakhir ketika hati tidak mau lagi berdamai dengan pikiran.

♡6
Pura-pura itu seperti kura-kura. Bedanya, kura-kura sembunyi dalam tempurungnya kalau pura-pura sembunyi dalam kebohongannya.

♡7
Dalam hidupmu, sesuatu yang kamu anggap benar kadang itu salah. Sama halnya dengan masalah hati. Kadang menurut kita, hati belum tentu itu yang terbaik. Dan kadang hati dengan pikiran tidak berjalan selaras.

♡8
Dia adalah senjaku, walaupun datang sekilas lalu pergi ia akan kembali. Tinggal kita saja yang mau atau tidak menunggu waktu itu datang.

♡9
Seperti bunga sore, tak perlu menunggu senja untuk menampakkan dirinya. Buktinya malam inipun dia masih mekar dengan indahnya.
Purwokerto, 09 Februari 2019

♡10
Izinkan aku tetap menyebutmu dalam setiap doa. Meskipun aku tahu, kemungkinan bersamamu hanya sebatas angan.
Purwokerto, 22 Februari 2019

♡11
Hadirnya seperti senja, walaupun sesaat tapi rela kembali. Seperti senyumnya, bagai senja yang menenangkan pikiran dalam sunyi kenangan.

♡12
Bertahan seperti putik bunga dandelion. Meskipun ditinggalkan oleh kelopaknya sendiri, namun ia masih sanggup bertahan dan kembali bangkit.

13
Kamu memang takkan mengerti berapa banyak hati yang telah kau jatuhkan. Karena kamu hanya melihat bukan merasakan.

♡14
Menutup mata tak bisa mengubah semua keadaan kan? Hanya sekejap, gelap dan tenang. Setelahnya? Kembali gelisah.
Purwokerto, 10 Maret 2019

♡15
Menangis. Sebuah titik dimana kamu tak bisa lagi menahan rasa sedih.
Purwokerto,17 Maret 2019

♡16
Jadi masih boleh mentari mengizinkan awan menangis?
Purwokerto,13 Maret 2019

♡17
Sesalku itu satu. Ketika aku mengganti pilihan yang seharusnya telah benar. Dengan satu pilihan yang menjebak. Dan pilihan itu adalah sebuah kesalahan yang telah kubuat sendiri.
Purwokerto, 25 Maret 2019

♡18
Tak perlu mengikuti orang lain hanya karena kamu mengaguminya. Tidak semua tentangnya kamu harus mengetahui. Jawabannya belum sekarang, suatu saat nanti.

♡19
Jika jarak saat ini adalah tentang waktu. Maka jadikan waktu itu menjadi kenangan terindah. Waktu sekarang, tentu tidak dapat diulang kembali. Hanya cerita, bersejarah dan mampu digambarkan dimasa berikutnya
Purwokerto, 31 Maret 2019

♡20
Terkadang kamu tidak mengerti alasan dibalik semuanya. Hanya bisa menutup tanpa memberi penjelasan.
Purwokerto, 05 April 2019

♡21
Kamu, pernah menghitung tetes air hujan? Jika pernah berapa banyaknya? Tapi nyatanya tidak bisa dihitung karena sebanyak itulah kasih sayang orang tua kepada kita

♡22
Seperti air yang menepi diatas daun. Pilihannya jatuh atau bertahan. Kemudian meresap dan terkikis.

♡23
Kamu tidak bisa memilih kepada siapa hati akan jatuh, karena hati tak bisa membohongi diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just One SlideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang