•
•
•
•
•"Apa benar, kau dan Fumito ke rental PS?!" Ayah langsung mengintrogasiku setelah pulang dari danau itu. Yah, tentunya setelah aku selesai dan mengganti seragamku dan membersihkan diri.
"Sudah kubilang, iya." Jawabku malas.
"Lalu kemana temanmu itu? Orangtuanya bilang dia belum juga kembali?!"
"Ayah kenapa repot-repot mengurusi mereka sih... Biarkan saja, Fumito akan pulang sendiri.." Ucapku dengan tangan yg disilangkan. Tapi yah, aku juga penasaran apa yg anak itu lakukan sampai lama sekali dirumah Ren.
"Gara-gara mencarimu... Ayah sudah terlanjur bilang pada mereka kalo ayah akan mencari Fumito juga, dan saat kau baru mengangkat telpon ayah dan bilang anak itu bersamamu... Mereka jadi.."
"Menyalahkanku atas hilangnya Fumito?" Potongku.
"Bukan, maksud ayah..."
"Tadi aku memang bersamanya, tapi dia bilang ingin pergi sebentar... Dia tak mau memberi tauku kemana, dan saat itulah ayah menelpon dan memaksaku untuk segera pulang, aku terpaksa pulang tanpa dia.. Semua ini salah ayah!"
"Lah? Kenapa malah jadi ayah yg salah? Kalian berdua yg bukannya langsung pulang sehabis sekolah malah main ke rental PS, jika kau mau peralatan Gaming bilang pada Ayah.. Apa kau lupa ayah ini pemilik perusahaan game?!"
"Tidak perlu.. Aku kesana hanya untuk menemani Fumito, dan malas pulang ke rumah.. Untuk apa... Ayah tidak pernah mendengarkanku.."
"Mulai lagi... Bisakah sehari saja kau tak membahas masalah hantu itu hah?!"
"Aku tidak akan berhenti sampai ayah menerimanya."
"Kau benar-benar keras kepala yah!" Bentaknya. Aku hanya berdecih dan memalingkan wajahku.
Dddddrrrttt
Ponsel ayah berdering. Dahinya mengkerut saat menatap layar ponsel. Ia melirikku sekilas dan pergi menjauh untuk mengangkat telponnya, kenapa? Dia tidak mau aku mendengar pembicaraannya. Apa tante Alice yg menelpon? Cih.. Terserah.
Ini kesempatanku, aku langsung meraih ponselku disaku dan mencari kontak Fumito. Aku harus menelponnya dan bertanya apa yg terjadi, gara-gara dia teman sekelasku pasti tau semua kalo dia dan aku menghilang malam ini, memalukan.
Tit tit tit..
Ayolah Fumito angkat telponnya... Aku menggerutu, sebelum ayah kemari dan menanyaiku lagi. Cepat angkat tel...
"Moshi-moshi.."
Ah akhirnya, aku lega dia mengangkatnya. Aku berbalik dan agak sedikit menunduk.
"Fumito! Dimana kau?!" Bisikku.
"Aku baru saja masuk ke mobilku... Aku akan pulang sebentar lagi..."
"Apa kau tau orangtuamu dan ayahku berkeliling dan pergi ke rumah anak kelas untuk mencari kita tadi? Kenapa kau lama sekali, apa yg kau lakukan?!"
"Ooh benarkah? Aduhh ini memalukan, semua anak di kelas kita pasti jadi tau semua... Dasar orangtua.."
"Kau juga... Kenapa tidak mengangkat telpon ibumu? Mereka jadi membesar-besarkan masalah ini, dan Liya hampir saja terancam musnah oleh ayahku... Dasar kau, cepatlah pulang!"
"Iyaiya, aku hanya tidak mau diganggu saat sedang fokus menyelidiki, aku tidak tau kalo malah jadi seperti ini... Aduh maaf yah.."
"Apa saja yg kau lakukan? Kenapa selama ini mengamatinya hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriends In Two Worlds! [NC18+] (ON GOING)
Romansa‼️[Sequel of 'My Boyfriend is a Ghost?']‼️ "Konnichiwa~! Aku Reiji, seorang anak indigo yg lahir dari pernikahan manusia dan mantan hantu. Ya, ayahku dulunya seorang hantu yg berhasil hidup untuk kedua kalinya, raga yg sekarang ia gunakan adalah rag...