●●

12 3 0
                                    

     .....

"Tidaakkkk!!!!! Anak ku masih hidup bodoh, jangan berani kau menyentuhnya brengsek" teriak Zoya disertai umpatannya saat melihat ketiga anaknya akan dimakamkan.

"Sudah sudah mah" ucap Renald disertai tangis sendunya sembari menahan tubuh Zoya agar tidak mengacaukan acara pemakanman ketiga anak kesayangannya.

"Kau gila hah!!! Mereka belum mati bodoh, anak ku masih hidup" bentak Zoya tepat diwajah Renald.

Dan setelah menjerit-jerit histeris serta mengumpat seketika Zoya pingsan beruntung Renald menahan tubuh Zoya agar tidak ambruk ke tanah.

     .....

Dimalam yang gelap dengan suara burung hantu yang menambah kesan seram disebuah pemakaman, tampak lah seorang gadis kecil tengah menangis diatas pemakaman baru dengan nisan yang bertuliskan 'Raina Zehili Wilson' , dengan wajah hancur dan tubuh berlinang darah ia menangis sesenggukan.

"Kenapa Zee mati, kenapa Zee mati kayak gini hiks..hiks..-" ucap nya sambil terus menangis "-Zee masi pengen idup , Zee masi pengen meluk papa sama mama hiks.." sambungnya dan terus menangis.

"Udah Zee jangan sedih, Zee masi punya kak Hans sama kak Will" jawab seorang pria dengan wajah tak kalah hancurnya dari Zee, bersama dengan  seorang pria yang juga hancur seperti Zee dan Hans, ya pria yang menenangkan Zee adalah kedua kakak laki-lakinya yang bernama 'Hans Bram Wilson' dan 'William Wilson'.

"Iya kan adek masi punya kakak, jadi adek gaboleh sedih terus ya, kan adek masi punya temen" imbuh Will sembari tersenyum pada Zee.

"Hiks..hiks.. kak Hans kak Will" panggil Zee dengan tangis yang mulai mereda.

"Ya ada apa adek, Zee" jawab Hans Dan Will serempak.

"Kak kenapa rumah kita bisa kebakar, padahal kan ga ada yang nyalain kompor atau hidupin api, tapi kok rumah kita kebakaran?" Tanya Zee yang membuat kedua kakak nya menggeram marah.

"Rumah kita dibom" jawab Will sembari menerawang jauh pada kejadian waktu itu, sesangkan Hans hanya mengangguk mengiyakan ucapan Will.

"Dibom? Tapi kenapa dan siapa mengebom rumah kita?" Tanya Zee beruntun.

"Ntahlah kakak juga ga tau kenapa rumah kita dibom dan kakak juga ga tau siapa yang mengebom rumah kita" jawab Will yang lagi-lagi diangguki oleh Hans membuat Will gemas melihatnya.

"Lu napa ngangguk mulu sih" omel Will pada Hans.

"Lha terus gue harus apa, kan lu emang udah bener jadi ya gue ngangguk mulu" jawab Hans dengan sewot nya.

"Ahahaha kakak berdua lucu kalo lagi ribut, kayak Tom and Jerry" tawa Zee pecah melihat kedua kakaknya bertengkar.

Kedua pria itu saling pandang, Namun sesaat mereka sama-sama tersenyum.

"Syukur deh adek udah bisa ketawa" ucap Will sembari tersenyum bahagia melihat adik kecilnya tertawa lagi.

"Iya" imbu Hans dan ikut tersenyum.

Bersambung...

Pembalasan dendam Hantu BersaudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang