AD 13
Mohon maaf jika typo
Bertebaran dimana -mana...-♥-
Happy reading gaessss....
Juwita tak henti -hentinya menerbarkan senyumnya pasalnya semua keluarganya begitu antusias mengetahui kabat kehamilannya, bahkan hari ini mas aryo mengundang 250 anak yatim piatu serta memberikan santunan untuk para duafa.
Ibu memberiku banyak wejangan mengenai kehamilan tapi yang membuatku kesal adalah semua orang melarangku melakukan ini itu dan hanya menyuruhku beristirahat.
Bayangin aja rebahan seharian penuh pasti badan akan pegal -pegal bukan, mas aryopun sama dia bahkan begitu posesif terhadapku bukankah dia sudah pernah berasa dalam fase ini seharusnya sudah tidak seover inikan...?
Tau sendiri hormon ibu hamil naik -turun...
"Udah ya jangan ngambek kasian debaynya loh" bujuk aryo."Mas aku ini hamil bukannya sakit!, kenapa dilarang -larang terus sihhhhh!! " juwita mengucapkan kekesalnya.
"Mas minta maaf ya kamu merasa tidak nyaman tapi mereka melakukan itu demi kebaikan kalian " aryo mengelus perut sang istri agar lebih tenang
" tapi aku bosen massss rebahan terus hiks.. hiks" juwita menyembunyikan wajahnya didada bidang aryo yang sangat nyaman.
Aryo menepuk -nepuk dengan lembut punggung istrinya agar lebih tenang, saking tenangnya hingga mengeluarkan dengkuran halus. setelah pulas dengan hati -hati menidurkan sang istri, lalu dilihat wajah juwita yang pucat akibat morning sickness ( mual -mual )
Cup
Aryo mengecup bibir juwita yang begitu pucat seperti mayat, meredahkan kepalanya keperut
"Sayang jangan rewel ya didalam kasian mama "Diruang keluarga..
Aryo menghela nafas lalu ikut duduk disoffa.
"Untuk semuanya jangan terlalu melarang juwita, dia terlihat stress bukankah itu tidak bagus untuk perkembangan janinnya " cicit aryo.
"Maaf ya nak aryo ibu terlalu senang namanya juga cucu pertama " siti ibu dari juwita
" tak apa bu saya bisa memakluminya, tapi jangan terlalu mengkengkangnya dia baru saja menangis tersedu -sedu "
" ibu sih bapak bilangin ngeyel! " bagas
----------------------
hooeekkk... hoooeekk
Aryo bangun dari tidurnya ketika mendengar suara dari kamar mandi, lalu ia menengok sisi kanannya tidak menemukan keberadaan sang istri.
hooeekk.. hooeekk
tiba -tiba meresa dipiji lehernya yang ia yakini pasti suaminya.
" Mass keluar aja, apa enggak jijik lihat aku muntah! ""udah lanjutin aja muntahnya mas sama sekali enggak jijik " aryo kembali memijat leher sang istri.
"Kita kedokter aja ya mas gak tega lihat kamu pucat banget " tawar aryo disela -sela memijat istrinya.
"Enggak usah mas! "
Aryo menggendong juwita bride style menuju ranjangnya. lalu turun kebawah karena ia teringat saat almarhumah hanna mengalami semacam ini yaitu meminum teh hangat dan untuk jaga -jaga ia juga membawa air putih hangat mengingat orang hamil -hamil itu berbeda -beda cara mengatasi mualnya.
"ini masss buatin teh hangat " baru mencium baunya kepala juwita sudah pusing, perutnya mulai bergejolak lagi.
" jauhin mas baunya enggak enak"
"Kalau gitu ini air anget aja "
Sehabis menenguk air anget rasa bergejolak diperutnya hilang seketika.
Ke esokan harinya.
Matahari mulai menunjukan kuasanya, kilaunya masuk melalui celah -celah korden membuat sang empunya mulai menerjapkan mata
"Hoammm " juwita menepuk -nepuk sisi kirinya mencari keberadaaan sang suami tapi sudah tidak ada. lalu melirik jam weaker dinakas ternyata sudah menunjukan pukul delapan pagi.
Ini kali pertama ia bangun sesiang ini, mungkin karena kehamilannya. tanpa berpikir panjang juwita melesat kekamar mandi.Keluar dari kamar mandi dalam keadaan fresh, duduk dimeja rias nya tiba -tiba ia membayangkan kalau fahmi memakai daster miliknya pasti sangatlah lucu.
"Assalamulaikum mas"
"....."
"Mas aku nyidam sesuatu tapi.. " juwita sengaja menggantung perkataannya agar aryo penasaran.
"....."
" mas yakin akan menyanggupinya...? "
"......"
"Aku pengen liat kamu sama fahmi pakai daster! "
"...."
" tuh kan hisk mas ingkar janji"
"....."
" makasih ya massssss i love youuuuuuuuu somemuchhh "
Juwita tersenyum penuh kemenangan, membayangkan nya saja sudah membuatnya tertawa terpingkal - pingkal.
Aryo pov
Kepala aryo mendadak pening setelah menerima telfon dari istri tercintanya, wibawa yang ia bangun sejak dulu akan hilang seketika didepan sang anak.
Ia tak punya pilihan lain, selain mewujudkannya karena tidak ingin buah hatinya menjadi ileran. lalu ia menghubungi sang putra agar segera menuju ruangnya...
Tak lama kemudia munculah anaknya..
"Ada apa pa..? "Aryo menceritakannya secara gamblang kepada fahmi, terlihat penolakan dari raut wajahnya.
" gak! fahmi enggak mau! ""Ayolah mi masak kamu mau punya adik yang ileran! "
"Ckkk!! papa yang berbuat kenapa aku juga terkena imbasnya sihhhh "
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Pengganti
Художественная прозаDewi Ratna Juwita menangis menatap cermin, lelaki yang selama ini mengisi kebahagian dihari - harinya kini memberikan goresan luka begitu dalam.. Fahmi memilih kabur hari pernikahan kami.... Posisinya telah digantikan oleh ayahnya, akankah juwita...