Ch.42 | The Party

64 22 3
                                    

Hari penyelenggaraan Summer Night Party pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari penyelenggaraan Summer Night Party pun tiba. Para siswa yang didominasi oleh anak kelas satu memenuhi wilayah auditorium. Selain di dalam gedung, mereka juga menyebar di pelataran luar untuk sekadar menunggu teman atau berbasa-basi sebentar sebelum memasuki aula pesta.

          Di antara siswa yang bergandengan dengan kawan atau pun pasangannya, juga bergerombol dengan teman satu geng, ada Mizuki yang sendirian, sedikit kesusahan dengan heels setinggi 3cm yang menjadi alas kakinya.

          Sebetulnya heels tersebut tidak begitu tinggi jika dibandingkan dengan milik gadis-gadis lain, tapi ini saja sudah amat merepotkan. Mizuki tidak terbiasa dengan sepatu heels bahkan wedges saja belum pernah ia pakai. Baginya, sneakers adalah alas kaki terbaik, sangat nyaman dan fleksibel.

          Undakan tangga gedung auditorium dinaiki pelan-pelan sekali seperti siput. Sementara itu, kedua tangannya menggenggam clutch berwarna kuning, senada dengan warna rompi brokat serta rok plisket yang menjadi kostumnya malam ini. Pada wajah tersampir topeng berwarna keemasan, dengan sedikit bulu campuran antara jingga dan kuning.

          Demi topeng ini Mizuki mati-matian mengumpulkan keberanian memasang softlens ke bagian matanya. Awalnya takut dan resah karena pernah mendengar berita yang menyatakan bahwa banyak pengguna softlens mengalami kerusakan mata yang serius. Setelah berjuang seharian dan berkat bantuan sang nenek, akhirnya Mizuki bisa menggunakan alat bantu selain kacamata untuk mengatasi minusnya. Namun tetap saja, ia akan seratus persen kembali pada cinta lamanya—kacamata—jika pesta sudah selesai nanti.

          Masih seputaran kostum Mizuki, satu-satunya yang berwarna lain yang melekat pada tubuh ramping itu adalah kemeja—yang dibaluti rompi brokat. Kemeja berwarna putih. Semua ini dipersiapkan oleh sang nenek yang lebih antusias ketimbang cucunya sendiri. Sesuai dengan namanya, pesta musim panas, jadi harus diserasikan dengan warna-warna cerah.

          Dari sepanjang jalan beraspal menuju gedung auditorium sudah sangat ramai oleh lalu-lalang para siswa/siswi dengan kostum mereka yang beragam.

          Pada pintu masuk aula gedung yang semula hanya berupa persegi panjang biasa, kini berubah jadi bintang besar dihiasi kerlap-kerlip di sekelilingnya dengan cahaya yang berpendar secara bergantian. Seolah pintu itu menjadi transisi antara dunia nyata yang membosankan dengan dunia khayal penuh imaji.

          Ruangan auditorium itu, sudah disulap menjadi aula pesta yang penuh akan pernak-pernik. Gerombolan balon diberi kilapan warna-warni, seakan mengerling dari langit-langit. Lalu, di atas podium sana sudah tersedia dua orang DJ lengkap dengan peralatannya seperti CD Decks, Turntable, DJ Mixer, dan lainnya yang tidak Mizuki ketahui pasti nama-namanya.

          Seorang MC menaiki podium bersamaan dengan memelannya musik dari DJ. MC itu mengawali ucapan dengan manyambut para tamu yang datang. Memberikan semangat muda yang berapi-api dan disambut dengan sorak-sorai dari semua yang berada di sana. Kemudian dilanjutkan dengan pemberitahuan paling krusial. Hadiah untuk siswi dengan kostum terbaik terpaksa diubah. Ada beberapa alasan yang tidak bisa dijelaskan. Yang pasti, panitia berjanji menggantinya dengan sesuatu yang lebih fantastis.

You are My Dogwood [Extended Ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang